Misi pertama

123 1 0
                                    

"Rus!" suara Ayu terdengar dari atas tangga sekolah, yang kemudian turun menghampiri Rusdi "eh Ayu ada apa?" "Hai guys" sapa Ryan, Rusdi semakin bingung dan berkata"lah ini dateng lagi ada apa sebenernya?"
"Kemarin kamu kok ngak ikut ekstra sih padahal ada pengunguman penting loh"kata Ayu,"iya Rus kok kamu ngak ikut Pramuka sih?","he maff kemarin aku sedit pusing jadi aku pulang duluan,emang ada pengunguman apa sih?","Minggu depan kita ada acara jambore di Klaimantan tenggah!",sahut Ayu "iya selama 2 minggu kamu mau ikut ngak nih aku kasih formulirnya", sambung Ryan"wah beneran nih"kata Rusdi gembira "ya iya lah masa kita boong",kata Ryan dan Ayu bersaman "tapi aku punya cerita mistis tentang kalimantan tenggah lo kalian mau denger ngak?",kata Rusdi "wah boleh tuh" sahut mereka berdua "koe dengerin baik baik ya!"

"The legend of (hantuen)"

"Dahulu kala, di Baras Semayang hiduplah sebuah keluarga yang memiliki seorang anak gadis bernama Tapih. Suatu hari, Saat Tapih mandi di sungai, tiba-tiba topi tanggul dareh (topi yang tepinya lebar dan khusus dipergunakan pada upacara khusus) miliknya dihempaskan angin kencang dan jatuh di sungai. Topi itu kemudian terbawa arus sungai yang cukup deras.
Karena topi itu dianggap bukan sembarang topi, maka Tapih dan orang tuanya menyusuri setiap desa yang terletak di sepanjang sungai Rungan untuk mencarinya.
Ditanyainya setiap orang desa yang ditemui, namun mereka tak ada yang mengetahuinya. Akhirnya, Tapih dan orang tuanya tiba di desa Sepang Simin dan menemukan kembali topi itu. Ternyata topi itu dipungut oleh seorang pemuda bernama Antang Taung. Orang tua Tapih menghadiahi pemuda itu emas, namun Antang Taung menolaknya. Sebagai gantinya, ia meminta Tapih untuk dijadikan istrinya. Permintaan itu di setujui oleh orang tua Tapih.


Tak lama kemudian, Antang dan Tapih dinikahkan di desa Baras Semanyang. Menurut adat setempat, sepasang mempelai baru harus berdiam di rumah kedua orang tua masing-masing secara berfiliran. Mereka merasa sangat berat untuk memenuhi adat ini karena diantara kedua desa mereka terdapat hutan yang cukup lebat.
Untuk pemecahan masalah itu, diputuskan membuat jalan yang dapat menghubungken kedua desa tanpa melalui hutan tersebut. Pembuatan jalan di mulai dari Baras Semayang. Pekerjaan mereka mulanya mengalami gangguan makhluk gaib. Setiap kali pekerja pulang, gubuk tempat mereka beristirahat telah dimasuki orang dan bekal makanan mereka dicuri.
Hingga suatu hari, mereka menemukan akal. Mereka berbuat seolah-olah meninggalkan gubuk untuk bekerja, tetepi sebenarnya mereka bersembunyi di balik semak yang tak jauh dari tempat itu. Dari tempat persembuyian itu , mereka dapat melihat seekor binatang angkes (sejenis landak) sedang menaiki tangga gubuk. Setelah masuk kedalam, binatang itu menggoyang-goyangkan tubuhnya, dan secara ajaib berubah menjadi seorang pemuda yang tampan.
Melihat hal itu para pekerja segera meringkus dan berhasil menangkapnya. Ia minta ampun agar dilepaskan, jika ia dilepaskan ia berjanji akan membantu para pekerja membuat jalan. Akhirnya permintaan itu diluluskan. Anehnya, pemuda jelmaan binatang angkes tadi berhasil menyelesaikan pembuatan jalan yang cukup panjang hanya dalam waktu tiga hari. Mengetahui akn hal itu Tapih dan suaminya sangat kagum kepada pemuda jadi-jadian itu dan mereka mengambilnya sebagai anak angkat. Kini, dengan adanya jalan itu, suami istri itu dapat mondar mandir kedesa masing-masing dengan mudah tanpa harus melewati hutan yang cukup lebat itu.


Beberapa waktu kemudian Tapih pun mengandung. Saat itu mereka berada di desa Sepang Simin. Calon ibu muda itu mengidam ingin makan ikan, maka Antang Taung segera pergi kesungai untuk menangkap ikan. Saat itu ia mendapat hasil cukup lumayan. namun,ketika ia akan mendarat ke desa dengan biduknya,tiba-tiba turun hujan besar. Dengan tergesa -gesa ia lari pulang,dan tanpa ia sengaja telah meninggalkan seekor ikan tomang di dalam perahunya.
Keesokan harinya,ketika ia kembali ke perahu untuk mengambilnya ,ternyata ikan itu telah lenyap. Sebagai gantinya , ditempat itu terbaring seorang bayi perempuan. Anak itu kemudian di bawa pulang oleh Antang Taung dan anak itu kemudian diangkat menjadi anak angkat mereka. Anehnya, bayi perempuan temuan mereka itu tumbuh dengan cepatnya. Dalam waktu beberapa bulan saja ia sudah menjadi seorang gadis dewasa yang cantik. Gadis jelmaan ikan tomang itu kemudian jatuh cinta pada pemuda jelmaan binatang angkes. Dan keduanya kemudian dikawinkan. Mereka menjadi suami istri yang bahagia.
Tak lama kemudian mereka melahirkan seorang anak laki-laki. Akan tetapi, anak itu mati tak lama setelah lahir. Betapa sedih kedua manusia jelmaan binatang itu. sKesedihan lain pun muncul. Beberapa hari kemudian saudara laki-laki angkat mereka, yakni putera Tapih dan Antang Taung juga meninggal. Menurut adat, orang yang meninggal harus dilakukan dua kali upacara kematian, sebelum arwahnya dapat menuju ke Lewu Tatau (Sorga orang Dayak Ngaju). Pada upacara pertama jenazah dikebumikan dan pada upacara kedua, jenazah yang sudah tinggal tulang belulang itu dibakar. Hal ini dimaksudkan untuk membebaskan roh seseorang dari badan kasarnya untuk selama-lamanya. Sifat upacara ini mewah sekali dan disebut dengan nama Tiwah.
Ketika mendengar bahwa saudara angkatnya hendak di tiwahkan, suami istri jelmaan binatang itu ingin juga agar anaknya yang telah meninggal dibakar dalam upacara tersebut. Niat itu sangat di tentang oleh Tapih dan Antang Taung, tapi mereka tak menghiraukan dan bersikukuh dengan niat itu.
Dan terjadi sesuatu yang menghebohkan ketika kuburan anak suami istri jadi-jadian itu di gali. Ternyata yang tinggal bukan tulang belulang manusia melainkan tulang belulang binatang dan ikan. Kejadian itu membuat malu besar pada kedua suami istri asal binatang itu, sehingga akhirnya mereka menyinkir dari desa Sepang Simin dan membangun sebuah desa di hutan belantara. Didesa itu mereka kemudian berkembang biak menjadi suatu keluarga besar. Keturunannya kemudian dikenal dengan sebutan Hantuen.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, orang hantuen yang asli sudah tidak ada. Yang ada hanyalah keturunannya yang sudah kawin dengan manusia biasa. Orang yang memiliki darah hantuen dipercaya akan memiliki kemampuan untuk mengubah diri menjadi hantu jadi-jadian (hantuen). Pada siang hari mereka akan menjadi manusia biasa, tetapi pada malam hari mereka akan mengubah dirinya menjadi hantu tanpa tubuh yang gemar menghisap darah"

"Gimana kolok minggu depan kita jambore sambil mecahin apakah suku ini memang ada atau cuman sekedar mitos, gimana mau ngak?
Ryan dan Ayu tertantang dan menjawab "ayok siapa takut!"

Setelah lama menungu mereka ak hirnya beranhkat ke Kalimantan tenggah

Setelah turun dari pesawat dan mereka keluar dari bandara mereka sudah ditungu oleh sebuah Bus "Rus,Ayu mana? Bukanya tadi dia sama kamu ya?" ucap Ryan , Rusdi menjawab sambil nyengir" lagi ke toilet kayaknya di mabuk udara,hi hi hi". "Tapikan kita harus segera naik ke Bus!, trus Ayu ke toilet sama siapa?," "Ayo semu naik ke bus dan kita apbsen nya di dalam bus saja supaya kita lebih cepat sampai ke tujuan!" suara kak Aji menyuruh kami masuk " kak boleh ijin ke toilet sebentar ngak udah ngak ketahan nih!" suara Ryan sambil mengacungkan tangan nya "iya nih kak ngak tahan" sahut Rusdi. Sebetulnya Rusdi dan Ryan sudah satu pemikiran mereka ingin mencari Ayu yang dari tadi ngak ngumpul-ngumpul,"Ok kakak ijinin tapi hanya 5 menit saja ok ngak lebih!" tegas kak Aji.

Setelah sampai di toilet bandara mereka menanyai seorang perempuan yang baru keluar dari toilet mereka bertanya" mbak liat anak pake baju pramuka ngak di dalem?" tanya Rusdi terus mabik itu menjawab "kayaknya ada sih tapi dari tadi dia di dalem toiletnya dan gak keluar keluar dan kayak sedang bicara sama orang gitu makanya saya cepet cepet keluar "wah Rus kayaknya kita harus masuk deh!",suruh Ryan" oke deh eh tapi emang ngak papa kita masuk toilet cewek?",tanya Rusdi"ngak papa lah nanti kita tingal bilang aja nyari temen kita gitu" Rusdi hanya menganguk dan mengikuti kata Ryan "Ay Ayu Ayu!" teriak mereka berdua namun tak ada reaksi tiba tiba"Hoi!" teriak Ayu mengagetkan Rusdi dan Ryan Aaaaa" teriak mereka "Ah kamu cepet ah kita ke bus kita udah mau di tingal ni gara gara kamu!" Teriak Rusdi merekapun berlari ke bus dan menuju tempat kemah

Skip

Semua anak menurunkan barang bawanaan mereka di BUPER/Bumi perkemahan
Mereka mengumpulkan Hp dan semua barang pada sebuah kotak yang digantung di pohon "Oke semua mohon berkumpul di sumber suara!" Suara Kakak pembina dari Tenda utama "yuk Rus kita kumpul!" ajak Ryan"ntar aku nyusul"jawab Rusdi sambil meletakan tasnya diatas meja makan Camp
"Baik,semuanya SIAP.....GRAK. Setiap ketua regu maju ke depan!," suara Kakak pembina "Ayo Rus maju" kata Ryan sambil tertawa " iya iya" . "Setiap ketua regu ambil Peta ini!," "Buat apa Kak?" tanya seorang anak " Peta ini berisikan rute yang harus kalian lewati dan jalan yang dilarang untuk di lewati mengerti?" ."Siap mengerti Kak", " Baik kembali ke regu kalian masing-masing!" 

Skip

Setelah mereka semua menyaipkan segala keperluan perjalanan mereka pun berangkat. Menyusuri jalanan desa yang masih berupa tanah basah yang di klilingi pohon kelapa sawit "Rus mbok kita rehat dulu aku dah capek" ucap Agung yang berada tepat dibelakang Rusdi."Oke kita istirahat 15 menit dulu di sini. Setelah itu kita lanjutkan perjalanan" Tegas Rusdi .   selang tak beberapa lama mereka mulai tersusul Regu lain di belakang mereka. Seorang Angota Regu Rusdi ingin ijin buang air kecil sebentar dan tiba tiba setelah iya sampai di parit kecil"AAAAAAA....!!!". "Apan tuh?, ayo kita susul" teriak Ryan  Setelah semua bertemu dengan Anak itu dia sudah tak sadarkan diri " Rus lu ngrasain aura yang beda ngak di tempat ini?","Iya Yan kok kaya ada yang merhaiin kita yah!, Coba kita gunain mata batin kita ". Sebelum Rusdi dan Ryan ingi. Menerawang tiba tiba anak yang pingsan itu pun bangun dan mulai sadar "Bayu kamu ngak papa?, Ayo kita bawa ke pingir jalan aja siapa tau ada Kakak pembina" Dengan wajah yang pucat Bayu dibawa ke pingir jalan dan tak lama kemudian datang beberapa Kakak pembina dengan motor "Kak-Kak disini Kak tolongin". Teriak Rusdi "Kenapa dia?" tanya seorang Kakak pembina "Pingsan"jawab Agung "Oke temen kalian kita bawa kembali ke BUPER kalian silahkan lanjutin perjalan an nya" suruk Kalak pembina "Siap kak" jawab semua angota regu.

Skip 

Setelah perjalanan hari pertama selesai semua Anak dibuat kaget atas ditemukanya sesosok mayat Janin dipingir toilet Putra
Setelah Polisi datang dan mengambil  janin itu mulai terdengar isu aneh dari beberapa anak dan warga sekitar "Pasti itu anak yang baru lahir dan diculik Kuyang , karena ari-ari nya sudah tidak ada" Ryan mendengar ucapan dari seorang warga di samping nya tanpa banyak fikir Ryan bertanya" Kuyang apa itu?" " Kamu anak kecil ngak usah tau" Ryan hanya nyungir mendengar jawanan dari warga itu 

Karena kejadian itu semua kegiatan di hentikan dan semua di pulangkan

"Gagal deh misi kita" kata Rusdi didalam bus saat perjalanan pulang

love story anak indigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang