part 3

112 20 3
                                    

Matanya membulat melihat sesuatu yang ada di ruangan itu.

"Kau..sedang apa disini?."Tanya jungkook.

"Ti-tidak sedang apa apa,aku hanya sedang mengerjakan tugas sekolah."jawab nana grogi.

"Mengerjakan tugas?."Jungkook mengerjitkan keningnya

"Iya,ini tugas sekolahnya yori."

Jungkook berjalan mendekat kearah nana dan duduk di kursi yang ada di hadapan nana.

Dia memandang nana yang sedang sibuk dengan tugas yori tampak jelas di wajahnya dia sedang kesulitan.

Tiba-tiba jungkook merebut buku yang sedang di pegang oleh nana sontak itu membuatnya terkejut.

"Hei,kembalikan."Ucap nana dengan nada sedikit berteriak.

"Eum.."gumam jungkook.Manik jungkook mulai meneliti yang ada dibuku itu.

"Begini saja sulit." Ucap jungkook dingin.

Jungkook meraih bolpoint yang tengah di pegang oleh nana.

Kim nana memutar bola matanya,dia benar benar sebal melihat jungkook yang so pintar itu.

Beberapa menit kemudian

"Selesai, kau ini begini saja sulit."Ucap jungkook sambil mengacak rambut nana yang sudah disusun rapi,lalu meninggalkannya sendiri di ruangan itu.

Tck.. Dasar so pintar. Batin nana.

Nana memasukan buku buku ke dalam tasnya lalu bergegas pergi dari ruangan itu.

"Argh." Ucap nana frustasi sambil mengacak rambutnya.

Dia lupa kalau jam segini angkutan umum sudah tidak ada,dia terpaksa berjalan sampai ke rumah susunnya.

Di jalanan yang sepi
Tiba-tiba

Dor!

Tepat ditelinga nana ada suara tembakan

Dia menutup kedua telinganya dan menutup matanya rapat-rapat,jantungnya berdegup kencang,dia benar benar ketakutan.

Setelah beberapa menit,nana mulai memberanikan diri untuk membuka matanya,maniknya menyusuri jalanan itu.

Ternyata tidak apa apa.
"Arghh,ternyata halusinasi lagi."Gerutunya sambil menendang kaleng yang ada di hadapannya.

Kim nana memang sering berhalusinasi itu dikarenakan kejadian 5 tahun yang lalu.

Throwback on

Dijalanan yang sepi dia bersama kedua orang tuanya tengah berjalan menuju rumahnya,saat itu mereka pulang dari caffe habis merayakan kelulusan nana.

Dor!

Suara itu terdengar jelas di telinga nana,Matanya membulat melihat ibunya terjatuh dan bercucuran darah di daerah perutnya.

Dor!

Sekali lagi tepat ditelinganya,dan sekarang ayahnya menggeletak dihadapannya.

Kim nana mematung melihat kedua orang tuanya,berlian yang ada di matanya tiba tiba terjatuh dan membanjiri wajahnya.

Dia mencoba membangunkan kedua orang tuanya tapi nihil mereka tidak bergerak sedikitpun.

Nana coba memberanikan diri untuk memeriksa detak jantung mereka dan hasilnya dia tidak mendengar apapun.Ya,kedua orang tuanya sudah meninggal di hadapannya.

Throwback off

Sejak kejadian itu setiap nana berjalan kaki di malam hari dan di tempat yang sepi dia sering berhalusinasi,mungkin karena dia tidak bisa melupakan kejadian itu.

Cklek

Gagang pintu rumahnya mulai dibuka dan nana langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur yang tidak begitu besar.

Pagi hari 

Jungkook tengah berduduk santai di kursi yang ada di taman dekat kantornya.

KIM NANA POV

Manikku tertuju kepada seseorang yang tengah duduk di kursi taman,Ya itu adalah jungkook.

"Sepertinya aku harus berterima kasih kepadanya karena telah membantuku semalam."Batinku.

Sekarang ditanganku sudah ada 2 cangkir kopi yang tadi aku beli.

"Terima kasih atas bantuanmu semalam." Ucapku sambil menyodorkan secangkir kopi kepada jungkook.

Namun jungkook tidak meresponku bahkan tidak melihatku padahal sekarang aku tengah berdiri di hadapannya.

"Eoh,yasudah kalau kau tidak mau yang terpenting aku sudah mengucapkan terima kasih."Ucapku sekali lagi kini dengan nada sedikit kesal.

Namun jungkook masih belum meresponku.Benar benar menyebalkan.

Aku membalikan badanku dan meninggalkannya sambil menghentak hentakkan kaki ku,sungguh jungkook itu orang yang sangat menyebalkan.

Aku mendaratkan pantatku di kursi taman namun jauh dari kursi yang tadi di duduki jungkook.

Tiba tiba aku merasakan ada yang duduk di sebelahku.

"Ternyata kau,ku kira siapa."
.
.
.
.
.

Vote and comment❤











RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang