part 15

38 12 3
                                    

Tingtong

Bel rumah jungkook berbunyi.

Nana yang dari tadi lagi sibuk membuat sarapan, terpaksa harus menghentikan kegiatannya.

Sudah hampir seminggu nana tinggal bersama jungkook, Entah kenapa nana merasa berat untuk pergi dari rumah jungkook.

Nana bergegas membuka kan pintunya.

"Mian, anda mencari siapa ya?."Sapa nana.

Saat melihatnya nana sontak mengerjitkan alisnya, tiba tiba jantungnya berdegup dengan cepat.

"K-kau."Ucap nana gugup.

"Kau masih ingat aku?."Tanya orang itu sambil tersenyum manis,sangat manis.

Nana tidak sanggup menjawab dia hanya bengong.

"Jangan takut seperti itu."Ucapnya menenangkan nana.

"Jim?Tumben sekali kau ke sini."Tanya jungkook yang berada di belakang nana.

Nana hanya diam mematung.

"Aku hanya ingin bertemu."Balas jimin sambil tersenyum lagi.

"Ayo masuk."Jungkook mempersilahkan jimin masuk.

Setelah jimin duduk disofa, nana langsung berbisik kepada jungkook.

"Apakah dia orang baik?tapi bukan kah dia yang telah menculikku waktu itu?."Tanya nana penasaran.

"Wae?tidak biasanya kau seperti ini, apakah kau takut?Sudahlah lupakan kejadian itu.Dia baik,sangat baik, aku bisa menjamin itu."Jelas jungkook.

Nana pun hanya mengangguk pelan, lalu kembali ke dapur.

"Ada apa jim?."Tanya jungkook seraya duduk disamping jimin.

"Aku menemukan sesuatu."Ucap jimin dengan nada sedikit rendah.

"Tentang min yoongi."Lanjut jimin.

"Benarkah?."Tanya jungkook antusias.

"Sebentar."Balas jimin seraya mengambil sesuatu yang ada di tasnya.

"Baca ini dengan teliti."Lanjutnya sambil menyerahkan beberapa dokumen kepada jungkook.

Jungkook hanya patuh mengikuti perintah jimin.

"Ini sangat aneh jung,ditahun ini banyak sekali yang berdonasi,tapi lihatlah di situ hanya beberapa orang saja yang mendapatkan donasinya."Jelas jimin.

"Dan disitu ada orang yang sedang bertemu dengan salah satu pengusaha besar, kelihatannya seperti sedang  berada di salah satu acara."Sambung jimin.

"Tunggu,jim sepertinya mereka sedang menandatangani sesuatu, sepertinya aku tau siapa pengusaha itu, dia adalah pengusaha terkaya di Asia. Tapi yang sedang bersamanya aku tidak bisa lihat karena dia membelakangi kamera."Balas jungkook, sambil menyimpan kembali dokumen itu.

"Ya!Kalian berdua, cepatlah kemari,masakannya sudah siap."Teriak nana dari dapur.

"Ah,kebetulan sekali aku belum sempat sarapan."Ucap jimin sambil berlalu ke dapur yang diikuti oleh jungkook.

Setelah mereka berdua duduk di meja makan, nana malah pergi.

"Kau tidak sarapan?"Tanya jungkook.

"Aku sudah kenyang."Jawab nana ketus sambil berlalu pergi.

Sebenarnya nana sangat ingin tahu,tentang tadi yang diomongkan oleh jungkook dan jimin.

Dari tadi mereka berdua sangat serius,alhasil membuat keingin tahuan nana meningkat.

Setelah melihat ke sekitar, sepertinya aman. Nana mulai membuka dokumen yang tadi jimin bawa,lalu membacanya.

Beberapa kali nana mengerjitkan alisnya

Saat nana mendengar mereka sudah selesai sarapan, dengan cepat nana menyimpan dokumen itu ke tempat semula.

"Nana-ya,kau sedang apa?."Tanya jungkook.

"A-ani, aku hanya ingin tau tentang dokumen itu."Ucap nana sambil menunjuk dokumennya.

Jungkook dan jimin mengerjitkan alisnya bersama lalu saling menatap satu sama lain.

"Bukankah yang ada di salah satu foto itu adalah min yoongi?."Tanya nana penasaran.

"Kau tau?."

"Aku tau, itu adalah min yoongi dengan seorang pengusaha terkaya di asia,kalau tidak salah itu di acara donasi untuk rakyat yang membutuhkan."Jelas nana.

"Lalu?."Tanya jimin mengintrogasi.

"Pengusaha itu mendonasikan sebagian ke kayaannya, aku pikir nominalnya cukup besar, mencapai 1 Milyar, mungkin lebih."Jelas nana lagi.

"Memangnya ada apa? Kenapa kalian membicarakan soal itu?."Tanya nana.

"Ani, sepertinya kau pegal, duduklah."Ucap jimin sambil menundukan nana.

Mereka kini tengah duduk di sofa ruangan tengah.

"Nana-ya, kenapa kau bisa tau soal itu?."Jimin memulai pembicaraan.

"Kau lupa?Aku kan pengawal presiden, dan min yoongi adalah bawahanannya."Balas nana.

"Iya aku tau, tapi kenapa kau mengetahui soal acara itu, sedangkan kami sama sekali tidak tau."Jawab jimin.

"Oh, sepertinya itu acara privacy. Soalnya yang datang ke acara itu hanya presiden seokjin,min yoongi,pengusaha itu dan para pengawalnya. Bahkan aku tidak melihat wartawan atau apapun."Jelas nana.

Drt drt drt

Tiba tiba ponsel jungkook bergetar,tanpa aba aba jungkook membuka pesan yang masuk dalam ponselnya.

From:xxx

Sepertinya kau sudah memulai permainannya.
Gimin.

"Bukankah,ini orang yang waktu itu mengirim pesan?."Gumam jungkook.

Sontak jimin dan nana menatap jungkook.

"Ada apa?"Tanya jimin.

"Aniya."Jawab jungkook dingin.

"Jungkook, kita harus segera menyelesaikan ini."Ucap jimin sambil membereskan dokumen itu.

"Jungkook?"Tanya nana heran.

"Ne."Balas jimin sambil mengangguk.

"Maksudmu chang wook?."Tanya nana lagi.

"Chang wook? Jelas jelas dia itu jungkook."Jawab jimin sambil tertawa.

Sontak itu membuat nana melihat jungkook.

Pletak

Jungkook menjitak kepala jimin.

"Aigo,apa apaan kau ini."Ucap jimin seraya mengelus kepalanya yang sakit.

"Aish,aku bisa gila karnamu jim."Balas jungkook sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Oke sekarang kau sudah mengetahui semuanya nana-ya."Ucap jungkook sambil menatap nana.

"Maksudmu?."Tanya nana bingung.

Setelah itu jungkook menceritakan semuanya,di mulai dari misinya untuk membalas dendam sampai dia harus menyamar menggunakan nama ji chang wook.

"Aku harap kau bisa menjaga semua rahasiaku."Ucap jungkook diakhir sambil berdiri meninggalkan nana.

"Bersiaplah jim."Sambung jungkook sambil menatap ke arah jimin,Lalu pergi ke kamarnya.

Nana menatap penuh tanya kepada jimin.

"Aku dan jungkook akan pergi ke rumah min yoongi."Ucap jimin seakan tau apa yang ada di pikiran nana.

"Aku ikut."Balas nana sambil berlalu pergi.

.
.
.

Tbc

Yah,gagal lagi deh nongolin yoonginya,janji deh di part selanjutnya akan ada.

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang