Pacar.
Hp Midorima retak ketika menelpon dan mendengar kata itu yang keluar dari mulut adiknya. Ia shock karena adik perempuannya telah memiliki pacar dan pacarnya itu tak lain adalah mantan ace Touo, Aomine.
"Kau! Kenapa bisa berpacaran dengan Aomine nanodayo?!" Midorima ngotot mempertanyakan alasan adiknya itu.
"Kenapa yah, karena aku menolongnya dan tiba-tiba saja aku suka padanya jadi ... boom! Kami berpacaran! Ahahaha!"
Midorima kesal dengan jawaban adiknya yang tidak jelas. Langsung saja ia mematikan sambungan teleponnya.
"Hm? Wajahmu merah Shin. Daijoubu?" tanyamu ketika melihat wajah Midorima yang merah padam akibat amarah.
Mendengar suara familiar milikmu, sontak saja ia menaikkan kacamatanya yang tidak turun satu cm pun. "Ehem, tidak apa nodayo, aku baik-baik saja. Hanya saja ...."
"Hanya saja?"
Midorima diam. Bingung ingin mengatakannya atau tidak. Belum sampai 5 menit, ia sudah memalingkan wajahnya dari hadapanmu.
"Adikku berpacaran dengan Aomine, bukan berarti ini kabar penting nanodayo."
Kau facepalm. Siscon Midorima mulai bangkit, beruntunglah kau dapat mengerti bahwa Midorima adalah tipe-tipe Tsundere. Kau mengambil tempat duduk di sampingnya.
"Sudahlah, imouto-mu juga manusia sama sepertimu. Masa iya, ia tidak boleh berpacaran hanya karena seorang kakak siscon."
"Aku tidak siscon nanodayo!"
Terserah kau saja Shin, batinmu.
"Kau tau kalau Aomine itu ehem agak ... lupakan. Intinya bisa saja adikku di apa-apakan olehnya nanodayo." Midorima memejamkan matanya sembari menaikkan kacamatanya. Kau mengangguk mengerti.
"Jadi kau khawatir kalau Aomine membuat adikmu menangis kah?"
Midorima mengangguk. Melihat reaksinya kau pun mengelus punggungnya. "Memang sih, sahabatku saja pernah dibuat menangis olehnya. Tapi sepertinya itu tidak berlaku untuk adikmu mengingat dia ...."
"Punya seribu satu kejahilan---tidak lebih dari sepuluh ribu kalau dihitung dengan yang sudah ia lakukan padaku nodayo."
Midorima bergidik ngeri ketika mengingat semua kejahilan adiknya ditambah saat SMA ia bertemu dengan Takao. Membuat penderitaannya bertambah karena mereka berdua sering bekerja sama.
Melihat perubahan ekspresi Midorima, kau hanya tertawa kecil. Bukan bermaksud untuk mengejeknya, hanya saja wajahnya yang seperti itu terlihat lucu.
"Ngomong-ngomong daritadi kalian membicarakanku. Kenapa tidak membicarakan jadwal pernikahan kalian saja?"
Kau dan Midorima tersentak ketika melihat seorang gadis yang sangat mirip dengan Midorima tengah menatap datar kalian berdua sambil menopang dagunya.
"E-eh?"
"Kau! Muncullah dengan normal nanodayo! Sudah cukup Kuroko yang seperti itu. Jangan ikut-ikutan nanodayo!"
Midorima kesal pada adiknya, sedangkan sang pelaku hanya tertawa terbahak-bahak lalu meninggalkan kalian.
Wajahmu memerah ketika mendengar perkataannya. Belum saatnya aku dan Shin ke jenjang itu, batinmu malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scenarios ⇢Kiseki no Sedai × Reader [✓]
Fanfiction"Sebuah cerita tentang kau dan para Kiseki no Sedai." [Kiseki no Sedai x Reader] Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki Story © Nikishima Kumiko [ E N D ]