Peluang

69 4 0
                                    

Buat skrg sama kedepannya ini Buku jdi JeongIn yg cerita gituu:)) ehehe..

*~*~*

Kali ini aku masih terbaring di kasur Rumah sakit sambil terus menahan tangisanku, mengapa?

Mantan kekasihku menjengukku dengan membawa kekasih barunya. Sakit! Sakit sekali.

Namun kalian harus tau:) aku masih bersyukur karna kakakku tidak pernah meninggalkanku dalam kondisi apapun, ditambah aku kini mempunyai 1 kakak baru:D

Ah dia kak Hwang Hyunjin.

Aku sudah menganggap dia sebagai kakak kesyganku, seperti kak Sanha..

Kini semangatku mulai kembali, Cyra pulang dengan pacarnya itu? Dan pacarnya bernama Yuta kalau tidak salah.

Ah sudahlah..

"Aaa! Buka mulutnya dek" titah kak Sanha dan aku nurut aja kan.. Kapan lagi disuapin dia, biasanya berantem terus.

Skrg aku liat kak Hyunjin lg sibuk mainin hpnya, ntah ngapain cuman aku liat raut mukanya gk enak banget.

"Kak Hyunjin? Sini kak! Ngapain disitu?" panggil ku sambil menepuk-nepuk kasur RS itu.

Kak Hyunjin terlihat bergerak mengikuti kemauanku, dia duduk disebelahku. Menyisir perhelai rambutku menggunakan jemarinya, ah sentuhan apa ini? Aku sangat merasa nyaman.

Ntah mengapa kepalaku tertuntun untuk tertidur pada bahu Kak Hyunjin, aku merasa lelah. Aku butuh sandaran. Dan aku menemukannya

"Khmm" dehem kak Sanha.

"Kak aku ngantuk, udah ya makannya" ucapku memelas pada kak Sanha.

Mata kak Sanha udh melotot ngode buat terus makan, cuman yaa.. Aku udh kenyanggg:")

"Udah San! Gausah dipaksa kalau dia kenyang, ntar kalau laper paling dia minta makan lagi" bujuk kak Hyunjin yg skrg lagi sibuk bantu aku buat tidur lagi kayak semula.

Mungkin karna pengaruh obat, aku tertidur ntah sejak kapan hufhtt..

Mungkin aku merasakan semua cacing dalam perutku menendang ususku, huh menyebalkan.

Aku lapar, TIDAKKK!! Tidak mungkin aku meminta makan pada kak Hyunjin apalagi kak Sanha..

Masalahnya, makanan itu sudah terbuang sia sia.. Dasar JeongIn pabbo kea pekok:(

Karna aku sangat lapar jadi tidak mungkin lagi aku menahannya, jangan konyol Yang JeongIn. Kamu tidak ingin mati kelaparan bukan?

Lebih baik aku meminta makan saja pada kak Hyunjin, kebetulan kak Sanha lagi keluar.

"aWWW!" pekikku mencuri perhatian kak Hyunjin

"Ehh?? Dekk?? Knp kamu? Gpp kan?" terlihat khawatir dari wajahnya, ah menggemaskan..

"Perut ku mendadak sakit kak.." alasan yg aku buat begitu konyol bukan:")

"Ah kamu tadi makannya gk bener, makan lagi ya? Kakak beliin kamu makanan" kak Hyunjin mecoba menelpon suster yg mengurus ku selama ini.. Iya Sana Noona><

Aku hanya mengangguk menjawab tawaran Kak Hyunjin, karna aku jg merasa sangat lapar saat ini.

Tak lama kemudian aku mendengar suara pintu ruangan inapku itu terbuka dan menunjukan sosok yg aku benci!

"Dek? Makan nih, Noona beliin kamu makanan kesukaan kamu loh" tawarnya.

Karna aku masih memiliki jiwa kemanusiaan jadi tidak mungkin sekali aku marah padanya, cukup emosiku meluap dalam dadaku jangan pada mulutku.

Aku tak mau dia terluka:)

Walau dia melukaiku.

°*°*°

TBC.

Bahagia√[Hyunjeong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang