Hari sudah berganti, matahari sudah memunculkan sinar wajahnya yang menandakan bahwa pagi sudah datang sehingga terdapat Jennie yang baru saja bangun dari tidurnya.
Semalam ia sungguh kacau, ia menangis kembali setelah melihat wajah Taehyung bahkan baju nya yang lembab itu tidak ia ganti sama sekali. Ia tertidur begitu saja karna kelelahan menangis di lantai yang berlapisi karpet berbulu di kamarnya.
Dan pagi ini membuahkan hasil bagi penampilan Jennie. Yang pastinya mata Jennie menjadi bengkak, kepala semakin pusing, wajah pucat pasih, dan badannya terasa panas lalu sakit semua. Ia sakit. Sakit di rohani maupun jasmani.Jennie berdiri dan membawa tubuhnya mengarah ke meja rias untuk berkaca.
"WHAT?! GILA WAJAH GW ANCUR BANGET!"
Jennie berteriak ketika melihat wajahnya yang terlihat sungguh kacau balau dari bayangan yang terdapat di kaca cermin nya.
"Gak gw gak berangkat sekolah hari ini. Gw gak bisa berangkat dengan penampilan gw yang kayak gini. Gak boleh dan gak akan!" Oceh Jennie pada dirinya sendiri.
Dan benar, ia tidak berangkat sekolah di pagi itu. JK pun tadinya datang ke rumahnya bermaksud agar dapat berangkat sama. Tapi karna Jennie menunjukkan penampilan nya yang tidak memungkinkan untuknya berangkat sekolah. JK pun mengerti, dan tak lupa Jennie juga menitipkan absennya pada JK.
"Huftt..dasar Taehyung sialan! Gara-gara manusia gak berperasaan itu gw jadi kek gini! Cih!" Umpatnya sambil tertidur di atas kasurnya.
Keadaannya sekarang ia sudah berganti baju dan mandi sesudah JK mendatangi rumahnya. Perut Jennie belum terasa lapar, karna memang biasanya Jennie tidak pernah mau sarapan. Jadi perutnya pun sudah hafal dan tak akan meminta makan sebelum jam 11. Mulai merasa bosan Jennie pun mengambil handphonenya.
→→→→→→→→
Keadaan di sekolah,
"Seulgi!" Panggil JK.
Pemilik nama yang disebutnya itu pun langsung berhenti dan menoleh ke arahnya.
Melihat Seulgi berhenti, JK pun menghampiri Seulgi."Eh gw bisa minta tolong gak?"
"Boleh. Kenapa?"
"Jennie gak bisa masuk. Dia sakit. Lo bisa kan ijinin dia ke guru?"
"Ohhh bisa kok. Sakit apa emangnya dia?"
"Gak tahu tapi kayaknya demam. Udah gitu tadi pas gw ke rumahnya dia mata dia sembab banget. Kayak orang abis nangis semaleman. Oh ya, sama gw mau nanyak si Taehyung ama Jennie deket ya Gi?"
"Heumm gak tahu deh JK, lagian si Jennie nya juga jarang cerita tentang Taehyung."
Terpaksa Seulgi berbohong, karna memang dari awal ia sudah berjanji pada Jennie untuk tidak membocorkan rahasia bahwa sebenarnya Taehyung dan Jennie adalah sepasang kekasih.
"Oh okelah gw ke kelas dulu. Thanks ya." Pamit JK dengan menggerakkan tubuhnya.
→→→→→→→→
Sesampainya Seulgi di kelas sungguh terlihat jelas sosok seorang Taehyung yang sedang duduk santai di sebelah bangku Seulgi. Tepatnya Taehyung sedang duduk di tempat duduk Jennie.
Niatnya Seulgi setelah melihat keberadaan Tae, ia tidak mau menghampiri ataupun menaruh tas nya dulu sebelum Tae pindah dari tempat duduk Jennie itu. Mengapa? Karna baginya itu sangatlah tidak nyaman.
"Oh Jennie!" Panggil Tae yang sudah menyadari kehadiran Seulgi.
Karna sudah ketahuan mau tak mau Seulgi harus mendatangi Tae.
"Kenapa?" Tanya Seulgi dingin.
"Jennie hari ini masuk gak?" Tanya Tae balik.
"Cih! Katanya pacarnya Jennie keadaan Jennie yang sekarang aja gak tahu! Masa harus cowo lain yang tahu keadaan pacarnya?! Pacar apaan kayak begitu?!" Pikir Seulgi dalam hati.
"Heh! Gw nanya."
"Oh dia sakit jadi gak dateng hari ini." Jawab Seulgi seadanya.
"Oke deh thanks ya."
".......tapi bisa gak lo pindah ke tempat duduk lo?! Gw risih duduk di sebelah lo." Pinta Seulgi terang-terangan.
"Oke sorry."
Tak lama Taehyung pun berpindah tempat duduk ke tempat duduk aslinya.
"Seulgi!"
Seulgi menoleh kearah kawan sekelas nya yang memanggil.
"Tadi Tae ngomong apa sama lo?!"
"Astagah! Pantes aja gw heran kenapa ada yang mau manggil nama gw di kelas ini. Tahu-tahu nya si Cindy. Cewek centil yang selalu ngejar-ngejar Tae. Ck ck ck!" Gumamnya dalam hati.
"Ohh dia nanyain Jennie. Kenapa?" Jawab Seulgi jujur.
"Lah ngapain Tae nanyain Jennie?"
"Gak tahu. Dia gak bilang ma gw."
"Oh oke."
Cindy langsung berpaling dan meninggalkan Seulgi. Tak ada keributan yang mengganggu Seulgi, ia pun langsung melanjutkan kegiatannya untuk menaruh tasnya di samping meja belajarnya.
♛♕♛♕