Seperti biasanya Seulgi akan duduk di halte bus menunggu kedatangan sang bus untuk pulang ke rumahnya. Ia duduk ditemani dengam sepasang earphone yang terpasang di kedua telinganya dan mendengarkan beberapa lagu yang terputar.
Suasananya sangat sepi, karna sudah sedari tadi anak-anak pulang sekolah. Hanya tertinggal ia saja di sekolahan. Awannya mendung membuat angin bertiup kencang yang menandakan hujan sebentar lagi datang.
Seulgi kedinginan dengan baju seragam yang berlengan pendek dan rok di atas lutut ditutupi tasnya. Tapi ia bisa menahannya dengan baik."Nih dingin. Pakek jaket aku."
Tersontak Seulgi yang tiba-tiba di beri jaket itu pun langsung berteriak karna saking terkejutnya.
"Eh eh eh tenang! Ini aku Jimin. Jimin." Ucap Jimin memberi tahu Seulgi agar tetap tenang.
"Yaampun aku kira siapa." Balas Seulgi sambil melepaskan kedua earphonenya dan memkai jaket yang diberi Jimin tadi.
"Btw, busnya kayaknya gak dateng deh. Mau bareng aku aja gak pulangnya?" Tawar Jimin dengan murah hati.
"Hah? Tapi rumah aku jauh lo."
"Gapapa. Malah bagus, aku bisa ngobrol lebih lama sama kamu." Rayu Jimin dengan sedikit menggoda.
"Ih apaan sih!"
"Mau nggak?"
"Yaudah deh."
"Ayolah kalau begitu."
Seulgi pun berdiri bersiap-siap untuk pergi bersama Jimin.
→→→→→→→→
Di mobil sudah ada Jimin dan Seulgi yang masih canggung. Seulgi gak bisa ngomong apa-apa karna saking bahagianya. Sedangkan Jimin bingung nyari topik pembicaraan.
"Ekheum!" Akhirnya Jimin pun bersuara.
"Eh kenapa? Seret? Mau minum?" Tanya Seulgi dengan khawatir.
"Ah enggak apa-apa. Btw, aku boleh minta nomer telepon kamu?"
"Boleh kok. Kenapa enggak?"
"Oke deh. Tapi aku mau nanyak. Kemaren kamu kenapa tinggalin aku gitu aja?"
"Ah itu karna-"
Belum selesai Seulgi menjelaskan ke Jimin. Handphone Seulgi pun berdering dan bergetar di kantung kemeja seragam Seulgi.
"Sorry." Ucap Seulgi meminta izin untuk mengangkat teleponnya dahulu.
Jimin pun mengangguk tanpa bersuara.
Tak lama, Seulgi mengambil handphone nya dan mengangkat telepon dari abangnya itu.
"Wae oppa? " Tanya Seulgi.
"Kamu dimana? Aku sudah di halte bus dekat sekolah mu." Jawab Ujin datar.
"Astagah! Maafkan aku lupa memberitahumu. Hari ini aku pulang dengan teman ku." Jawab Seulgi jujur.
"Ng? Siapa? "
"Jimin. Park Jimin."
"Laki-laki? Pacar mu ya?"
"YAAMPUN! YA TIDAK LAH!" Jawab Seulgi otomatis langsung teriak karna dituduh pacaran dengan Jimin yang sontak membuat Jimin ikut terkejut.
"Yasudah kalau tidak, tidak usah teriak. Hati-hati dijalan."
"Eum. Baiklah."
Seulgi langsung mematikan telepon nya tanpa mendengarkan sepatah ataupun dua patah kata dari abangnya itu. Selesai Seulgi menaruh handphone nya ke tempat semula, pandangan nya pun mulai fokus ke wajah Jimin yang terlihat seperti malaikat. Begitu Indah dan cantik.
"Yaampun jangan liatin begitu dong. Aku nya jadi malu." Pinta Jimin sambil tersenyum malu.
"Kamu kok bisa ganteng sih?"
"Hah?"
"Astagah! Gw gila! Gw udah gila! Gila banget! Ni mulut emang gak bisa dijaga! Gila! " Caci maki Seulgi pada dirinya sendiri.
"Hahahah gapapa aku asal ngomong kok. Gak usah didengerin. Lupain aja." Tambah Seulgi memperbaiki keadaan agar suasana tidak terasa canggung dan berusaha untuk menutupi rasa malunya.
Wajah Seulgi pun menjadi mulai terasa panas dan terlihat merah padam, yang membuat seorang Park Jimin menjadi terkekeh melihat tingkah lucu dari Seulgi.
"Hihihi kamu lucu deh." Ujar Jimin.
Karna malu Seulgi pun menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Hey, sudahlah tak apa. Aku akan menganggap kamu tak pernah mengatakan perkataan itu, jadi jangan merasa malu seperti itu." Ucap Jimin berusaha untuk menyudahi kecemasan Seulgi.
Seulgi pun melirik wajah Jimin dengan malu-malu.
"Astagah sudahlah! Aku jadi merasa bersalah tahu." Pinta Jimin pada Seulgi.
"Okey. Maafkan aku."
"Tak akan kuterima. Karna kamu tak perlu meminta maaf padaku."
Seulgi terdiam seribu bahasa bingung harus mengatakan apa untuk membalas perkataan Jimin padanya. Jimin pun menjadi diam dan hanya fokus menyetir mobil.
♛♕♛♕
Seulmin momen nya segini dulu ya.... Maaf agak pendek. Habisnya imagine nya lagi mentok tok tok banget. Sekali lagi maaf yaaaa ♥♥♥
