(6) jadian dadakan

10 3 2
                                    

Di rumah, sehabis Jennie sibuk memainkan handphonenya tak sadar ia mengantuk dan akhirnya tertidur tanpa memakan sarapan yang dibelikan JK ataupun meminum obatnya.

Sekarang sudah sore yang artinya sudah waktunya murid-murid SMA mulai berpulangan dari sekolah. Karna kegelisahan dan kekhawatiran JK terhdapa keadaan Jennie yang memuncak, ia pun memutuskan untuk sepulang sekolah ia akan pergi ke rumah Jennie.
And there he is. JK sudah sampai di rumah Jennie 5 menit yang lalu. Ia bisa masuk ke rumah Jennie, karna kunci rumahnya di duplikatkan JK untuk berjaga-jaga. melihat Jennie yang tertidur pulas membuat JK tak sanggup untuk membangunkannya. Jadi JK pun hanya menunggu hingga Jennie terbangun sendiri.

Beberapa jam kemudian, Jennie pun akhirnya terbangun. Ia bangun dengan wajah yang masih pucat pasi. Ketika ia bangun, ia sudah mendapati sosok lelaki yang sedang duduk di samping ranjangnya dengan keadaan tertidur. Jennie tak akan terkejut melihat kehadiran lelaki itu. Karna bagi Jennie itu sudah biasa.

Mendengar suara grasak grusuk yang diciptakan oleh Jennie, membuat JK terbangun dari tidurnya yang singkat.

"Eh Jen, udah bangun?" Tanya JK.

Jennie mengangguk tanpa bersuara.

"Makan dulu gih, lo belom makan kan dari pagi? Bubur gw aja gak lo makan. Biar abis itu minum obat." Ucap JK dengan nada semanis mungkin.

"Kook!"

"Ha? Kenapa?"

"Kok lo baik sih sama gw? Kenapa lo perhatian sama gw?"

"Eh?"

"Lo tahu gak sih betapa merasa bersalahnya gw ketika lo sebaik ini sama gw, tapi gw nya gak pernah ngerespon kebaikan elo?! Gw udah nolak lo mentah-mentah dengan alasan yang konyol. Tapi apa? Lo masih mau berbuat baik sama gw. Kenapa Kook? Kenapa?" Tanya Jennie yang mulai meneteskan air mata.

JK dibuat terkejut dengan penolakan dari Jennie yang terucap secara tidak sengaja. JK sakit, sakit dan pedih sekali rasanya. Tapi apa? Rasa sakitnya itu membuatnya menjadi lebih kuat dan membuatnya menjadi semakin sayang dengan Jennie.

JK berdiri dan mengusap air mata Jennie. Ia duduk di sebelah nya dan memeluk erat gadis yang ia sayangi itu. Ia membiarkan Jennie menangis dan membuat bajunya basah akan air mata dan ingus Jennie yang bertumpahan. Ia mengusap puncak kepala gadis itu dengan penuh kasih.

JK sebenarnya tak tahu mengapa ia begitu sayang dengan gadis dihadapannya ini. Alasan sebenarnya kenapa ia begitu teguh dan konsisten terhadap Jennie itu ia saja belum mengerti dan tahu dengan jelas. Ia hanya tahu kalau ia menyayangi gadis ini dan rela mengorbankan semuanya hanya untuk gadis ini. Walaupun ia tahu gadis ini tidak menganggap nya lebih dari sekedar teman.

"Kook hiks..hiks.." Panggil Jennie yang melepas pelukan JK.

"Iya kenapa Jen?" Jawab JK dengan lembut.

"Lo masih sayang gak sama gw?"

"Absolutely yes. Why?"

"Lo mau kita pacaran gak?"

"Hah?"

"Gw bilang lo mau jadi pacar gw gak?"

".........."

JK terdiam sejenak memikirkan dan mengolah semua perkataan Jennie di otaknya itu. Ia sangat jelas tahu kalau yang dikatan Jennie itu tidak sungguh-sungguh. JK juga tahu kalau itu semua hanya sebagai pelampiasan. Tapi mau bagaiaman? Ini adalah hal yang sangat diinginkan JK dan diimpikan nya dari waktu yang lama. Ini juga kesempatan yang langka. Bagaimana ia bisa menolak? Tidak ada salahnya untuk mencoba membuat Jennie menyukainya bukan?

"Heh! Lo mau gak?" Tanya Jennie lagi.

"Lo beneran ngajakin gw pacaran Jen? Lo gak ngiggo kan?"

"Nggak gw serius. Dan gw 100% sadar."

"Oke gw mau jadi pacar lo."

"Thanks dah mau nerima gw."

"Aturan gw yang bilang kayak gitu Jen. Thanks udah ngulurin tangan ke gw duluan." Ucap JK sambil tersenyum bahagia dengan saking bahagianya matanya pun menjadi berkaca-kaca.

"Heh lo nangis?!"

"Nggak." Jawab dia boong.

"Cih...begitu doang masa nangis?! Seseneng itu apa lo? "

JK mengangguk dengan semangat.

"Yaampun imutnya!" Puji Jennie sambil memeluk JK dengan erat.

"Gw udah buta. Buta karna Cinta. Saking cintanya gw sama dia, gw ampe lupa ama fakta kalo gw hanyalah sebagai pelampiasan." Ucap JK dalam hati.

"Gw jahat! Jahat banget malahan. Gw berani ngorbanin perasaan sahabat gw buat bisa ngelupain rasa benci ke cowok yang gw sayang. Gw bego bisa-bisa nya ngelakuin hal ini. Tapi mau gimana?! Nasi udah jadi bubur, gak bisa diubah jadi nasi lagi. Pokoknya gw gak akan nyia-nyiain ini orang. Fix gw akan berusaha buat sayang sama dia." Ucap Jennie dalam hati juga.

♛♕♛♕





051018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang