"Kau begitu dingin padaku, tapi aku tetap merindukanmu."
***
Tiffany menatap makanan yang sudah ia buat dengan senyuman puas, pekerjaannya sudah selesai hanya tinggal membangunkan Siwon yang masih terlelap di dunia kapuknya. Lantas Tiffany pergi melangkah masuk kamar dan benar sekali dugaannya, Siwon masih asik menutup matanya dengan damai. Ia mengambil langkah perlahan menuju samping ranjang di mana Siwon sedang tidur dengan posisi memunggunginya.
"Oppa, bangunlah." Bisik Tiffany lembut.
Tidak mendapat jawaban dari Siwon, Tiffany kembali membangunkan 'singa' itu dengan menepuk pundaknya pelan.
"Oppa, bangunlah. Kau harus bersiap untuk bekerja." Lagi, Tiffany hanya mendapat jawaban dari tubuh Siwon yang sedang merenggangkan otot tubuhnya.
Melihat itu Tiffany hanya tetap duduk memperhatikan Siwon yang perlahan mulai membuka matanya. "Eughh... Jam berapa sekarang?"
"Jam enam pagi. Kau harus bersiap untuk bekerja." Senyum Tiffany lembut.
Tapi bukannya mendapat respon lembut Siwon hanya menyampirkan selimutnya dan bangkit lalu beranjak menuju kamar mandi tanpa menghiraukan bidadari cantik yang sedang memperhatikannya.
"Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu."
Tiffany berdiri dan memberitahu Siwon sebelum pria itu masuk ke kamar mandi. Tapi Siwon hanya membalas dengan anggukan singkat.
Tidak perlu ditanya lagi bagaimana perasaan Tiffany saat ini. Tidak ada kata yang bisa menggambarkan perasaannya saat ini kecuali rasa kekecewaan yang luar biasa. Tiffany hanya tersenyum pahit kemudian melenggang pergi menuju lemari untuk menyiapkan pakaian kantor Siwon.
Selagi menunggu Siwon selesai mandi Tiffany hanya duduk di bangku meja rias sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja. Melihat pintu kamar mandi terbuka, Tiffany bangkit kembali seraya memasang senyum terbaiknya untuk Siwon.
"Pakaianmu sudah ku siapkan di sini, Oppa." Tiffany berkata seperti itu karena tadi Siwon melangkah ke arah lemari. Siwon menatap Tiffany sekilas lalu menatap pakaiannya yang ada di ranjang.
"Biar aku bantu." Tiffany melangkah ke arah Siwon yang sedang memakai kemejanya.
"Tidak perlu." Ucap Siwon dingin.
"Biarkan aku membantumu, Oppa." Tiffany mengambil alih kancing kemeja yang Siwon pegang. Tapi Tiffany merasakan pergelangan tangannya yang seketika sakit karena Siwon mencengkram tangannya sangat kuat. Tiffany ketakutan melihat mata Siwon yang terlihat sangat menyeramkan.
"Sudah kubilang bahwa aku tidak membutuhkan bantuanmu." Siwon berbicara dengan sangat dingin dan tajam. Dengan perlahan Tiffany melepaskan kancing yang ia pegang tanpa mau melihat mata Siwon, ia hanya takut semakin membuat pria itu marah.
"Maafkan aku, aku hanya ingin membantu." Bisik Tiffany pelan.
Sesungguhnya ia ingin sekali berteriak di depan wajah pria itu, mengatakan bahwa tangannya sangat sakit akibat perlakuan kasar Siwon. Tapi ia tidak berani melihat keadaan yang sangat dingin seperti ini.
"Aku akan menunggumu di meja makan." Ucap Tiffany pelan lalu berjalan ke arah pintu kamar tanpa mau menatap mata Siwon. Siwon yang melihatnya hanya memutar matanya seolah tidak peduli.
***
"Yoong, senang mendengar suaramu lagi, dear. Bagaimana perkembangan calon keponakanku?"
![](https://img.wattpad.com/cover/148539010-288-k678890.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE
Fanfiction[ COMPLETED]✓ Sepasang kekasih yang telah menjalin hubungan lebih dari 2 tahun harus terpaksa berpisah karena beberapa alasan yang membuat mereka harus mendapatkan luka yang begitu banyak. Kisah ini menyuguhkan takdir cinta yang menyakitkan, tapi me...