Semoga dapet feel-nya😞
***
Hari senin, hari dimana semua kembali pada aktivitas rutin. Ruang kelas 12 IPA2 masih terlihat sepi. Hanya ada beberapa siswa yang sudah datang. Sebagian berdiam diri di kelas, sebagian ada yang ke kantin untuk sarapan, sebagian ada yang berlalu-lalang di sekitaran sekolah sebelum upacara di mulai.
Yeri menatap Keira yang sedari tadi berdiam diri dengan arah pandangan kosong menatap jendela. Berkali-kali, Yeri memanggil Keira, yang tentunya tidak disahuti oleh gadis itu.
"Kei." hening. Masih tidak ada jawaban. Keira masih asyik melamunkan entah apa. "Keira!"
Tetap tidak ada jawaban. Yeri kehilangan kesabaran, sudah berkali-kali mulutnya memanggil nama sahabatnya, tapi sahabatnya itu masih saja tidak berkutik.
BRAAAKKKK
"KEIRAAAA!" Yeri berteriak sambil menggebrak meja, membuat seluruh siswa yang ada di dalam kelas, menolehkan kepalanya menatap gadis itu. Sadar jadi pusat perhatian, tidak membuat Yeri malu ataupun takut. Yang ia pikirkan adalah bagaimana mengembalikan kesadaran gadis dihadapannya. Berhasil.
Keira menoleh sebentar. "Kenapa, sih, Yer? Lo di lihatin tuh." Katanya ringan. Kemudian kembali mengalihkan pandangan pada jendela di sampingnya, yang menyuguhkan pemandangan siswa siswi yang berlalu lalang ataupun sedang duduk mengobrol di taman dekat lapangan.
"Tuhkan, gue ga ngomong aja, lo jadi begini. Apalagi, kalo gue ngomong, sabtu kemarin, gue sama Mark anniv. Mungkin, dari sejak datang sampe pulang, lo ga menikmati sama sekali."
Hening. Bisikan lirih Yeri membuat Keira seketika menundukkan kepalanya, merasa bersalah. Gadis itu menggenggam tangan Yeri, dan tersenyum menenangkan. "Engga kok. Gue ga kenapa-napa, Yer. Sumpah."
Bohong, lo emang pembohong ulung, Keira..
"Maaf, Kei. Maaf udah maksa lo ikut. Maaf bikin lo inget lagi, maaf." Katanya menyesal. Keira menghembuskan nafas berat, kemudian mengelus punggung tangan Yeri menggunakan jarinya, menenangkan sahabatnya itu.
"Gak apa-apa, Yer. Semuanya udah lewat. Gue udah gak apa-apa, kok."
"Lo bohong, Kei. Gue tahu, lo nangis. Mata lo ga bisa bohong."
Hening, lagi. Yeri tahu, kebiasaan Keira jika semalam gadis itu habis menangis, maka pagi nya saat berangkat ke sekolah, gadis itu akan menggunakan kacamata untuk menutupi mata sipit nya yang bengkak. Menguncir kuda rambutnya, dan membiarkan poni menyampir di kening nya yang panjangnya hampir menutupi mata, lagi-lagi, guna menutupi mata sipit nya yang bengkak. Ditambah, malam minggu kemarin, Yeri melihat instastory Keira yang menunjukkan bahwa gadis itu memang sedang galau.
"Semalem abang gue pulang, Yer. Ga dari semalem sih, sabtu sore sebenernya. Nah dari malem minggu, sampe semalem, gue ngobrol sama dia sambil movie marathon, makanya kurang tidur. Bukan gara-gara nangis, kok."
Bohong aja terus, Keira.
Yeri mendesah pasrah mendengar jawaban penuh dusta dari bibir sahabatnya itu. Diam-diam, obrolan mereka didengar oleh Renjun, yang memang berada di sebelah Yeri. Posisi Yeri saat ini adalah, duduk di kursi sebelah Renjun. Renjun duduk tepat di depan Keira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drippin' Love - Na Jaemin
FanfictionWarn: kata-kata kasar, ooc, typo "Gue terjebak dengan permainan gue sendiri." -Na Jaemin domangchigin imi neujeosseo nega meonjeo sijakhan i Game.. Tentang cinta, persahabatan, kebahagiaan, kesedihan. Suka duka kehidupan NCT Dream yang dibumbui den...