v -; five

207 26 0
                                    

Keadaan canggung serin terduduk dibangku lorong kelasnya,ia enggan masuk kelas karena ia masih bingung harus menjelaskan apa pada sinb.

Ditambah masalah kembarannya yang membuat pikirannya serasa berat.

Serin menghembuskan nafas hingga menenggakkan kepalanya menatap langit langit atap,ia berpikir sejenak dan memantapkan diri untuk meminta maaf dulu sebelum menjelaskan.

"Serin."

Sang empu menoleh dan segera tersenyum setelah tau siapa yang memanggilnya."sinb-ya."ucapnya.

Ia bergeser memberi ruang dan menyuruh sinb untuk duduk disampingnya.

"Serin sebenarnya...

Sinb menghentikan perkataannya,serin tau mungkin sulit.

"Sinb-ya.maafkan aku,aku tidak bermaksud melakukan semua itu,kau tau kan aku tidak menyukainya.itu hanya kecelakaan."jelas serin.

Sinb tersenyum.

"Aku tau,kemarin aku hanya kecewa.tapi setelah itu aku sadar jika aku cemburu pada orang yang salah.maafkan aku juga serin,aku minta maaf."ujar sinb,ia merunduk menyadari kesalahannya.tidak mungkin sahabatnya sendiri merebut orang yang ia sayangi.

Keadaan mulai membaik.

Serin lega ia bisa berbaikkan kembali dengan sinb,tapi masalah lain belum terpecahkan.tentang siapa kembarannya?

"Oh ya sinb."

"Hm iya."

"Kau mau tau tidak siapa kembaranku?."tanya serin.

Kening sinb mengerenyit berpikir juga tak menyangka apa yang serin katakan,serin bukan tipe orang yang sering percanda.bahkan tertawanya pun terasa berharga bila itu benar adanya.

"Kau sedang percanda atau bagaimana?."tanya sinb dengan kekehan diakhir kalimat.

Serin membuang nafas."aku serius,memangnya menurutmu ekspresi wajahku ini seperti sedang bercanda."

_______________________________________

"Ma,apa aku punya saudara?."

Kim sera terbelalak mendengar pertanyaan anak semata wayangnya,ia tidak menyangka anaknya akan bertanya tentang hal yang tidak pernah ia beritahukan.

Hening,

Yang terdengar hanya hembusan nafas dari dua manusia bergender wanita itu.

Serin tau mamanya kaget sekaligus tidak menyangka dan bertanya tanya,darimana dirinya tau hal itu.

Ia mencoba tidak marah ataupun memberontak karena telah dibohongi dan hal itu disembunyikan darinya,ia memaklumi hal itu.

"Ternyata kamu sudah tau."

Serin menengok menatap sepihak sera yang memilih melihat indahnya langit malam dengan hamparan bintang diatas sana.

"Sebenarnya kau memang mempunyai kembaran,kau adalah yang pertama."lanjut sera.

Serin masih bergulat dengan maksud perkataan mamanya.

"Kamu adalah si sulung,dan adikmu si bungsu ikut bersama ayahmu."kata sera.

"Ayah?."tanya serin.

Iya tidak menyangka mempunyai seorang ayah,dari tk hingga sd ia tidak pernah mengenal siapa ayahnya hingga diejek dan disindir teman temannya.

Dan setelah besar ia merasakan bagaimana mempunyai seorang papa,yang pada akhirnya hanya membuat luka dan sengsara.

Sera mengangguk,tangannya mendekati punggung tangan serin mengelusnya dan menggenggamnya.

Twins;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang