vɪ -; six

259 26 9
                                    

(( point of view-;Kim serin ))

Dulu ketika semua masih baik baik saja,masih ada ketentraman dalam keluarga meski waktu yang sering terbuang oleh pekerjaan.

Ketika itu malam kamis tepatnya dihari rabu 18 juli 2012.aku sangat ingat ketika papa tiriku memberikanku sebuah hadiah istimewa,padahal itu bukan hari ulang tahunku.

Tapi dia berkata jika tidak usah menunggu ulang tahun jika memberi sebuah kado karena kita tidak tau apa umur kita sampai ke tanggal ulang tahun itu.itu kata yang bijak menurutku.

Suasana sedang ramai karena banyak rekan kerja papa dan mama yang datang kerumah,tapi aku tidak suka keramaian maka dari itu aku memutuskan untuk berjalan jalan keluar hanya sekedar mencari udara segar.

Aku terduduk diteras menikmati angin malam yang berhembus sedikit kencang.

"Sendirian aja."aku melirik dan ternyata itu Jungkook,Jeon jungkook.ayahnya adalah rekan kerja papa meski aku sudah kenal dia dari smp tapi aku masih canggung bila berbicara dengannya.

Aku hanya mengangguk dan kembali melihat kedepan.

"Ikut aku yuk."ajak Jungkook,dia memang aneh sok akrab padahal pernah sekelas dismp aja enggak satu organisasi enggak cuman ketemu ditikungan doang.

"Mau ngapain?."tanyaku dinyolotin,aku emang suka gitu bisa dibilang peringatan pertama kalau mau deketin,hehe.

"Santai aja kali mba sensi amat,kalau ke kua mau g?."

"Jangan bercanda!pipis belum lurus juga,sok sok-an ngomong kek gitu."

"Idih ketauan kamu suka ngintipin aku pas ditoilet ya?,aduh aku sudah tidak suci."

Ingin sekali diriku ini memukulnya!

Aku memutarkan bola mata dan beranjak kedalam.

"Eh mau kemana?sini ikut aa aja."kata Jungkook dengan tangannya yang menarik tanganku.

"Mau kemana sih?!."tanyaku darena sedari tadi kita hanya berjalan,menjauhi komplek.

"Dirumah kamu rame banget,mending kepinggir jalan yuk.kita beli sate,tenang aa yang bayarin."

"Ga usah sok sok-an pake aa deh,jijik dengernya."kata aku sedangkan Jungkook cuman senyum ga jelas kearah depan.

"Yaudah deh akang aja."

"Jangan lebih enggak enak,gue aja kek atau apa gitu."saranku sambil terus ngikutin lajunya.

"Yaudah panggil jungkook sayang aja."

_______________________________________

Serin mendelik mengingat kejadian dulu dengan jungkook yang sejak lama memang kelakuannya memang seperti itu.

"Jungkook sayang,ck.menjijikan."ucapnya sambil menyender dirak rak buku di perpustakaan.

Serin berbalik melihat seseorang disana dari sela sela buku.

"Jadi kalau nanti butuh apa apa ke kakak aja oke."ujar jungkook sembari menata buku di atas rak.

"Iya kak makasih."jawab yura,adik kelas yang tadi jungkook lindungi.

Di sisi lain serin yang sedang melihat kejadian itu memegang lehernya seolah menahan karena ingin muntah.

"Huwek jijik gue."kata serin.

Kringgg

Bel pulang sekolah berbunyi spontan membuat serin segera beranjak pergi.

"Eh amoba."panggil jungkook.

Serin terdiam karena jungkook merangkulnya dari belakang.

"Kenapa diem?."tanya jungkook.

Mata serin menyipit melihat jungkook yang seolah tidak berdosa.

Serin memegang tangan yang merangkulnya dan dengan satu gerakkan ia membuat sang empu memekik kesakitan.

Krek

"Arghhh sakit elah!."teriak jungkook.

"Yeu siapa suruh main rangkul gak sopan elah!."kata serin tak kalah keras.

Jungkook menegakkan badannya mendatarkan ekspresinya dan terdiam menatap serin yang kesal.

"Lo kenapa?!."sorongot serin.

Jungkook masih terdiam hingga akhirnya secepat kilat dia memhawa buku yang ada diatas meja disampingnya dan melempar buku itu tepat di wajah serin.

Bugh

"Akhhhhh jungkook sakitttt!."

Terjadilah kejar kejaran antar kawanan itu jungkook selaku orang yang menjabat sebagai pelaku kejahatan berlari tanpa beban dengan seringai diwajahnya.

Sedangkan serin sebagai korban yang mau diadili pekaranya bersiap menangkap pelaku dan menjebloskannya.

"Yak berhenti kau jungkook!."teriak serin merasa cape dan lelah berlari mengelilingi meja untuk menangkap jungkook.

"Coba saja tangkap aku mwee."ujar jungkook.

Serin mengeraskan rahangnya menekan deretan giginya seolah gemas dengan keadaan.

"Jungkook!."teriak serin,ia nekad menaiki meja dan mengelilingnya untuk meraih sudut baju jungkook disana.

Tapi naasnya serin malah sehilangan keseimbangan dan jatuh hingga lututnya tergores.

Brak.serin mendesah kecil lukanya memang tidak terlalu besar tapi sepertinya kakinya sedikit terkilir membuatnya merasa nyeri bila menggerakannya.

"Serin lo gak papa kan?."tanya jungkook cemas sambil memegang kedua pundak serin.

Serin yang masih menunduk mencoba menahan rasa sakitnya dan berusaha seolah tidak apa apa.

Karena ia pikir tidak etis jika mengeluh didepan lawan,

"Gue gak papa kok."ucap serin lantang dengan dagu yang ia angkat.

"Bagus deh lo bisa berdiri gak?."tanya jungkook sedikit mengejek.

"Ya bisa lah emangnya elo ditendang tulang keringnya doang pake acara ke uks segala."cibir serin.

Jungkook memajukan bibirnya karena tercyduk lemah didepan lawannya.

Serin mulai menggerakkan kakinya dan sudah setengah berdiri namun kekuatannya tidak sebanding dengan rasa sakit yang ia alami membuatnya kembali terjatuh.

"Aduh."

Jungkook menghela nafas,

"Bisa berdiri gak?."tanya jungkook yang malah senang diatas kesusahan orang lain,sms emang.

Serin mengerutkan dahinya."bisalah gue pasti bisa."kata serin yakin.

Ia mulai mencoba berdiri dengan tangannya yang memegang meja sebagai alat untuk menopang badannya.

"Alah lama udah sini gue gendong."kata jungkook dengan segera menarik paksa serin dan menggendongnya ala bridal style.

"Jungkook turunin gue!."berontak serin.

Serin terus saja memukul jungkook tanpa henti dan jungkook hanya diam tanpa merespon apapun.

"Jungkook turun!."teriak serin,tepat ditikungan serin terdiam karena siswa dan siswi masih saja berada di sekolah.

Padahal bel pulang sudah dari sejak tadi,

"Kau akan lebih malu jika berteriak."bisik jungkook.

Serin diam dan ia berpikir benar juga jika siswa atau siswi tau yang digendong jungkook adalah dia bisa tamat riwayatnya.

Maka dari itu serin melingkarkan tanyannya dileher jungkook dan menenggelamkan wajahnya didada jungkook,seolah bersembunyi dari tatapan para siswa.

-;bersambung

Twins;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang