[12] Sesak

331 46 17
                                    

Saat saat yang mendebarkan datang. Mereka mengikuti Ujian kelulusan. Akhirnya Ujian pun berakhir dengan damai.
Ketika sedang membereskan lokernya , secarik kertas pun terjatuh dihadapannya.

"Dear Bapak
        Mungkin ini keliatan aneh , tapi sebenernya gua suka sama lu dari lama.Tolong banget temuin gua di taman sekolah setelah pulang sekolah "

"Surat dari siapa ini?"
Gumam Jaehwan kebingungan.
Jaehwan berpikir sejenak, Bapak? Yang memanggilnya dengan kata kata 'bapak' hanya dia seorang. Jaehwan mendapati bangkunya yang kosong.

"kosong"
Gumamnya seraya tersenyum kecil.

Ia mempercepat langkahnya menuju ke arah taman sekolah , sambil membawa secarik kertasnya. Saat melewati koridor yang sepi, ia melihat kearah ruangan musik.

Matanya terbelalak mulutnya menganga mendapati pemandangan didepan matanya.

"Minhyun?"
Gumamnya pelan

Jaehwan menitikkan air mata. Mendapati fakta bahwa minhyun bukanlah orang yang mengirimi surat itu dan fakta menyakitkan lainnya adalah melihat Minhyun dan jiun berpelukan. Jiun mengecup pipi Minhyun. Keduanya terlihat begitu bahagia dan tertawa.

Jaehwan mengusap pipinya. memegang dadanya yang begitu terasa sesak hingga ia terjatuh lemas dilantai. Jaehwan menemukan fakta bahwa dirinya ternyata menyukai Minhyun bukan hanya menyukai tetapi sangat menyukai. Tapi, orang yang disukainya menyukai cinta pertamanya. Jaehwan menangis dalam diam, tidak bersuara.

"Jaehwan?"
Woojin menghampiri Jaehwan yang sedang terduduk lemas dilantai.

"Lu kenapa?"
Tanya nya khawatir kemudian membantunya berdiri.

"Gapapa , tadi gue jatuh"
Ucapnya mengelak , ia mengusap usap matanya kembali

"Tapi kok mata lu merah? Abis nangiS Karna jatuh ya?"

"Ah iya sakit banget ni "

"Makanya hati hati kalo jalan. Sini gua liat ada yang luka gak"

Woojin memeriksa lutut Jaehwan apakah terluka.

"Udah gue gapapa beneran"

"lu udah baca?"

"Maksudnya?"

"Itu"
Woojin menunjuk ke arah secarik kertas yang dipegang Jaehwan

Jaehwan membisu, ia bingung mungkinkah kertas ini pemberian dari woojin?
"Ini dari lo?"

Woojin mengangguk. kemudian tersenyum memperlihatkan gigi gingsulnya.

"Sebenernya gua suka sama lu"

"Kenapa bisa?"

"Engga tau tiba tiba aja bisa suka , dari awal gua ngeliat lu , bawaan nya pengen deket sama lu."

"Maksud gue kenapa lo bisa manggil gue dengan sebutan 'bapak' "
Ucapnya sedih.

"habisnya gua sering denger ada manggil lu bapak , mungkin sahabat lu, gua kira dengan gua panggil bapak kita bakalan bisa lebih dekat"

"Oh gitu ya. Um Makasih udah suka sama gue, tapi maaf gue suka sama orang lain. Ya walaupun org itu ga bakal bisa gue milikin."

"Ah, jadi gua ditolak nih?"
Ucap Woojin sambil tertawa kecil

Jaehwan mengangguk, membuat Woojin gemas. Tiba tiba Woojin mendekap jaehwan dalam pelukannya. Jaehwan terkejut akan perlakuan Woojin. Ia mengelus lembut kepala Jaehwan.

"Pasti Beruntung banget yg jd orang yg lu suka  "

Srek
Pintu gudang kosong itu tiba tiba terbuka , tampak pria menjulang yang tak lain adalah Minhyun dibelakangnya tampak sosok perempuan.

"Jaehwan?"

Sontak membuat jaehwan dan woojin melepas pelukannya.

"Kalian ngapain?"

TBC-
Voment cuss

Mysophobia;MinHwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang