2

147 28 11
                                    




"KAK, MINGGU DEPAN MANG YAYA UDAH ADA?" Edzar berteriak sambil melempar kunci motornya, lalu melepas bombernya,

"belum, kunaon?" tanya Rama, sambil menghampiri Edzar,

"AKU AJA YANG MASUKIN BUKU"

"hah? Ai kamu sakit?"

Edzar cuma nyengir sambil geleng geleng kepala, lalu berjalan melewati Rama, menyusuri tangga, lalu memasuki kamarnya yang bernuansa abu muda,

"Luciana." Gumamnya setelah menjatuhkan dirinya sendiri pada Kasur,

"gelo ada ya orang cantiknya gak waras gitu." Lanjutnya, sambil menatap langit-langit,

"kaya bukan manusia, anjir."

"mana kalem lagi makhluknya, aing kenapa ya.." sambil senyam senyum,

"kayanya seumuran sih, anak sekolah mana ya?"

Dan pertanyaan, pun pernyataan, terlontar dari mulut Edzar,

Pertama kali Edzar merasakan 'starstrucked' karena selama ini, Edzar nganggep semua cewe itu ribetin.

Edzar bukan gak mau pacaran,

Edzar gak tau 'pacar' itu apa.

"anjrit ini mah aing pengen masok buku aja terus."

Gumam Edzar frustasi sambil mengacak rambutnya,

Lamunannya buyar begitu layar hpnya menyala, ada notif LINE masuk,

Oh, Januar, kakak kelas Edzar yang dekat dengannya,

Oh, Januar, kakak kelas Edzar yang dekat dengannya,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Januar : Jaa futsal

Edzard : hah? Asa jol?

Januar : lawan anak SMA sebelah, nyans aja, ngajak main

Edzard : ?? tawuran?

Januar : ya menurut sia futsal bakal bawa golok?

Edzard : kapan

Januar : dua minggu lagi

"euh! Atuh aing masok buku. Gak mau." Monolog Edzar,

Edzard : gak mau

Januar : AISIA?

Edzar : sibuk ah

Januar : yang baleg we aisia Yatno?

Edzar : iya lain kali aja

Baru kali ini Edzar mengesampingkan futsal,

Gara gara Luciana.

Iya, Luciana.


"lucu liatnya. Dia kalau lagi layanin orang mukanya rese."

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***


"Ja, buku udah siap di motor, tinggal dibawa."

Dua minggu berlalu, Edzar udah antusias banget, sekarang dia udah siap di pintu rumah, masih dengan jaket bomber kesayangannya, mau ketemu kesayangannya.

Selama di perjalanan juga Edzar adem ayem, biasanya kaya dikejar utang, ngebut. Jalan rame juga ngebut, tapi sekarang dia jalan sambil menikmati angin sore yang menerpa wajahnya.

Sesampainya di sana, Edzar udah berniat mau basa basi, sudah dari lama mempersiapkan diri untuk bicara pada Luciana,

"bisa Dzar, mantap." Edzar bergumam sambil masuk ke dalam café itu,

"Lun, itu." Baru juga masuk, sudah mau menyapa, Taunya ada gadis lain di depan Luciana, rupanya sedang datang berkunjung,

Luciana hanya menatap Edzar, seakan menunggu Edzar untuk berbicara,

Namun,

Edzar malah berjalan lurus, tidak sempat basa basi,

"itu yang mau masukin buku doang, kok. Bukan pelanggan."

Edzar tersenyum saat mendengar Luciana berbicara, mbaknya ngomong sama siapa, yang baper siapa,

"suaranya lucu." Kata Edzar dalam hati.

Sepulangnya dari café tersebut, masih tidak ada perkembangan dari Edzar dan Luciana. Harusnya sudah ada, harusnya mereka tadi sudah kenal satu sama lain, tapi ini, Luciana aja gak tau nama Edzar.

Tapi Edzar masih seneng seneng aja keliatannya, karena katanya, hari ini, dia mendapatkan informasi penting,

1. Luciana dipanggil Luna oleh teman teman terdekatnya.

2. Luciana punya kucing, Namanya Tata.

Edzar sempat menguping tadi, memang dasar Edzar, kerjaannya nguping.

"Luciana, Luna. Lucu lah dipanggil Luna."

Iya, kini Edzar sudah terbaring di kasurnya, kembali bermonolog,

"tapi lucuan Luci kayanya, aing panggil Uci aja biar lucu."

"Uci, galak."


Masih dengan sisa senyumannya.

Banana Split ( Park Jisung X Lucy )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang