Kita sama-sama memiliki magnet. Namun belum diketahui, apakah kita saling menarik atau malah saling menjauh.
💃💃💃
.
.
.Tansa baru saja keluar dari dalam kelas ketika melihat Kean bersandar di tiang tak jauh dari kelasnya. Sebelah alis Tansa naik melihat Kean yang tersenyum manis ke arahnya.
"Anjiiirrr ganteng banget, Tan. Cool gila, asli ini mah kelewatan!" Pekik Karin dekat dengan telinga Tansa.
Karin nggak salah, karena bukan hanya dia yang berpikir seperti itu. Cewek-cewek di sana juga sepertinya mengatakan hal yang sama lewat tatapan mupeng mereka pada Kean.
"Dia jemput Lo?"
Tansa mengangkat bahu. Lalu dengan langkah gemulainya dia berjalan mendekati Kean. Bagaikan dewa Yunani yang terkenal dengan ketampanannya itu, mungkin Kean ini titisannya.
"Hai pacar, ngapain di sini?" Tanya Tansa dengan suara khas kala menggoda seorang cowok.
"Jemput kamu lah. Ini hari pertama kita nge-date," jawab Kean, tak kalah menggoda.
"Waw... Aku hampir aja lupa." Tansa menangkup pipi Kean dengan lembut, memiringkan wajahnya menatap cowok itu menggunakan mata kucingnya. "Aku bilang ke temen aku dulu, ya..." Pamitnya.
Kean mengangguk.
Tansa lalu berbalik dan berjalan mendekati Karin. Dengan senyum penuh kemenangan, Tansa menunjukkan pada Karin bahwa hari ini dia akan mengerjai Kean habis-habisan.
"Rin, Lo balik duluan ke asrama ya. Gue mau nge-date dulu sama pacar baru gue," Tansa menekankan kata pacar sedikit lebih dramatis.
Karin terkekeh menutup mulutnya. Dia mengambil tas sekolah Tansa untuk dibawa pulang ke asrama lebih dulu. "Fighting," bisik Karin penuh semangat.
Tansa balas dengan mengedipkan sebelah matanya. Lalu dia berbalik kembali memasang wajah manis di hadapan Kean.
"Ayo sayang," ajak Tansa sambil menggandeng tangan Kean.
Kean berjalan bersebelahan dengan Tansa dan mereka bergandengan tangan. Bukannya dibawa ke parkiran sekolah, Tansa malah diajak berjalan keluar dari gerbang sekolah.
"Kita mau kemana?" Tanya Tansa menghentikan langkah kakinya.
"Mobil aku parkir di mini market depan," tunjuk Kean pada sebuah mini market kecil yang tak jauh dari sana.
"Oke..." Tansa kembali melanjutkan langkahnya bersama Kean.
Begitu sampai dan Kean telah membuka kunci mobilnya, Tansa cukup terpana melihat sebuah mobil Porsche mewah bertengger di sana. Mobil yang begitu mahal dan dimiliki oleh seorang anak SMA. Tansa menjadi semakin penasaran dengan nilai kekayaan yang dimiliki oleh Kean.
"Kamu mau belanja?" Kean menawarkan.
Tansa cukup kaget mendengarnya. Tapi lalu dia tersenyum, "of course," jawabnya.
Kean balas tersenyum. Dia menjalankan mobil tersebut dengan kecepatan cukup tinggi, sesuai kemampuan si mobil.
Tansa menyebutkan kemana mereka harus berbelanja dan Kean dengan senang hati menurutinya.
"Ayok turun," ajak Kean.
"Wait..." Tansa mengibaskan rambutnya ke belakang.
Tanpa Kean duga sebelumnya, Tansa melepas kancing seragamnya. Lalu tanpa ragu, cewek itu melepas seragam tersebut dan melemparnya ke jok belakang. Tubuh Tansa kini hanya dilapisi tengtop berwarna putih yang membuat dadanya tercetak sempurna. Dipadu rok sekolah yang super pendek, sebut saja Tansa gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Player
Romance(Repost dan Revisi= Slow) Tansa Selena dan Keano Alterio dua remaja dengan julukan "High Class Player". Keduanya tak saling mengenal, pun berada di sekolah yang berbeda. Namun suatu ketika sebuah drama percintaan membuat mereka harus saling mematahk...