Tansa dan para perwakilan cakrawala lainnya duduk di kursi suporter yang ada di lapangan basket indoor SMA The One. Mereka semua ingin menyaksikan pertarungan antara Team Basket Cakrawala dan Team Basket The One. Hanya pertandingan persahabatan, namun menegangkan seakan mereka ingin tawuran. Permainan berlangsung kasar dan penuh dengan kobaran dendam.
Di kubu The One, ada Keano Alterio yang menjadi Kapten. Caranya bermain sungguh mengagumkan. Terlihat sangat santai namun mematikan. Sejak tadi hanya Kean yang terlihat dominan dalam memasukan bola ke ring. Belum lagi teriakan dari para Keaners yang terdengar sangat alay.
"Kayaknya sekolah kita bakalan kalah deh," ujar Karin berkomentar. Wajahnya sudah cemas karena Team Cakrawala sudah ketinggalan point' terlalu jauh sementara waktu akan habis.
Tansa hanya diam melipat tangan di dada. Dia sendiri sudah tau sejak awal, Team basket mereka memang lemah.
PRIIIIITTTTT.
Suara peluit menandakan kalau permainan selesai. Sorak Sorai dari suporter The One terdengar meriah. Cakrawala menang telat tanpa satu point' pun. Wajah malu dan kecewa jelas tergambar pada mereka semua.
"Tunggu!" Tansa dengan berani berdiri dan menghentikan langkah para Team The One yang hendak pergi meninggalkan lapangan.
Kean dan para anggota team menoleh pada Tansa. Terlihat cewek itu menuruni undakan lantai dari lantai paling atas.
"Satu lawan satu. Gimana?" Tantang Tansa pada Kean.
Kean menaikkan sebelah alisnya, ragu dengan tantangan itu.
"Kalo Lo menang, gue bakal cabut semua omongan gue soal The One. Gue bakal minta maaf ke semua murid The One atas kesalahan gue," ujar Tansa dengan berani.
Kean merasa Tansa begitu menarik. Caranya berbicara sangatlah penuh percaya diri. Dan jujur saja Kean menyukai bola mata tajam yang sangat memikat bagaikan magnet itu.
"Kalo gue yang menang, gue mau Lo juga lakuin hal yang sama kayak gue tadi. Deal?"
Kean tersenyum miring. "Meski gue nggak yakin Lo bakal menang, tapi gue setuju."
Tansa balas tersenyum miring, "We will see.."
"But that's not the bet. Nggak menarik buat gue," tawar Kean.
"Anything you want," balas Tansa yakin.
"Deal," jawab Kean langsung.
Semua bersorak menyemangati. Baik dari Team Kean ataupun Tansa. Bahkan ada sebagian cowok dari The One ikut menjadi suporter Tansa saking kagumnya dengan cewek itu.
"You first," Kean melempar bola pada Tansa yang langsung disambut dengan tatapan menggoda.
Kean cukup terpana dengan cara Tansa memegang bola, terutama caranya men-drible yang sangat jauh dari perkiraan. Tansa sangat ahli memainkan bola, layaknya pemain basket profesional.
Hop!
Satu lemparan mulus dari Tanda berhasil masuk ke Ring Kean.
"Three points!" Seru sang wasit dari tempatnya berdiri.
Team Cakrawala langsung bersorak girang.
Tansa menaikkan sebelah alisnya, menandakan dia telah mengalahkan Kean.
Sekali lagi, Tansa berhasil mencetak point. Entah Kean sedang mengalah atau bagaimana, tapi sepertinya Kean sedang merencanakan sesuatu. Dia sengaja membiarkan Tansa berada di atas awan sebagai permulaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Player
Romance(Repost dan Revisi= Slow) Tansa Selena dan Keano Alterio dua remaja dengan julukan "High Class Player". Keduanya tak saling mengenal, pun berada di sekolah yang berbeda. Namun suatu ketika sebuah drama percintaan membuat mereka harus saling mematahk...