Pagi itu seorang gadis bermata bulat sedang berjalan menelusuri koridor sekolahnya. Headset selalu menemaninya karena hanya dengan musik hidupnya lebih berwarna, karena hanya dengan musik dia bisa menjadi dirinya sendiri dan cita-citanya juga menjadi seorang penyanyi.
Maka dari itu untuk menjadi seorang penyanyi, dia sekarang tengah menjalani sebagai seorang trainee diagensi bergengsi di Korea Selatan.
Bertahun-tahun dilatih, tetapi agensi belum juga mendebutkannya, sampai pada tahun dimana dia memasuki tahun pertama disekolahnya.. agensi menggagalkan debutnya, membuat dirinya depresi sampai berat badannya bertambah.
.
Seperti biasa, gadis itu duduk disebelah jendela kelasnya memakai headset dan membaca novel kesukaannya, saat jam kosong seperti ini, ia akan melakukan hobinya itu.
Jihyo. Park Jihyo, memasuki tahun kedua ini dia lebih pendiam dari biasanya karena teman akrabnya, Chaeyeon, berbeda kelas dengannya.
Jihyo tipe orang yang memilih teman, bukan karena sombong, tapi karena ia tidak pandai bersosialisasi pada orang lain.Fokusnya tergerak ketika ia mendengar suara berisik dari depan meja gurunya.
Dia melihat teman lelaki sekelasnya yang sedang dikerubuni teman-teman perempuan karena berebutan meminta foto bersama. Sedangkan ketua kelasnya hanya bisa tertawa melihat tingkah aneh teman-temannya itu dibelakang meja guru.
Jihyo mengira pasti ada pengumuman yang dilewatkannya tadi, karena dia sibuk dengan dunianya.
Karena penasaran, Jihyo mengecilkan volume lagu yang ada diponselnya."Wah Jungkook, selamat ya akhirnya kamu debut."
"Foto bersama dulu kita"
"Eh jangan nanti ada yang marah"
"Loh, bukannya kalau artis rookie pasti ngga boleh pacaran?"
"Berarti kamu akan memutuskan hubunganmu itu dong?"
Oh, dia debut~
Pikir Jihyo..
Mata Jihyo tetap fokus terhadap novel yang dibaca, tetapi pikirannya tidak.
Dia terus mendengar perkataaan dari teman-temannya itu.Tak terasa, airmata jatuh ke dalam novelnya.
Sakit.
Bertahun-tahun dia berlatih diruangan yang sama dengan teman-temannya yang sudah sukses menjadi artis tetapi bagaimana dengan dia? Kenapa agensi harus bersikap seperti itu?
"Perasaanku itu novel horror, kok kamu nangis? Dibagian mana yang buat sedih?"
Jihyo terlonjak ketika mendengar suara yang ada didepannya.
Chanwoo. Pria yang memang duduk didepannya adalah teman akrab sekelas Jihyo satu-satunya.
Dengan gerakan cepat Jihyo menghapus airmatanya, lalu ia menutup novelnya itu
"A-aku mau ketoilet" Jihyo gugup karena Chanwoo memergokinya.
Terlihat Jihyo berjalan tergesa melewati pintu belakang yang tersedia.
Chanwoo dengan santai mengikuti Jihyo dari belakang..
Jihyo mencuci wajahnya lalu menepuk-nepuknya pelan.
Jihyo menatap dirinya dicermin, terlihat wajah cantiknya dengan pipi tembam."Mungkin mereka membubarkan grupku kemarin karena aku terlalu gendut?" Tanyanya pada diri sendiri yang membuat hatinya teriris.
Jihyo mencuci wajahnya lagi. Lalu menatap dirinya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason I Hold On [Complete]
Fanfiction[23-11-2018 s/d 13-02-2019] Walaupun cerita ini udah tamat. Tolong, untuk kamu yang baca, iya kamu. Di vote ya, setidaknya kita saling menghargai. Saya menghargai kamu dan kamu menghargai saya^^