Sebelum baca, tekan bintang dulu yaa..
.
.
.
Keadaanku sekarang sangat sangat baik, seperti mimpi, aku bisa duduk satu mobil lagi dengan Teo, seperti dulu lagi, aku senang dan bahagia.
"Rin, lo kok sekarang jadi gini sih?"
"Ha? Gini gimana? Ada yang salah gitu?" Aku melihat pakaianku,tas, sepatu, bahkan kaus kaki yang kukenakan, kurasa baik-baik saja, tidak ada yang aneh.
"Engga, gua mau ngetes doang, lu masih kek dulu apa gak, masih sama ya" Hm? Maksud dia apa?
"Sama apaan sih?" Okay, aku penasaran..
"Sama, masih manis dan cantik kek dulu hehehe" Sehabis mengucapkan itu, dia mengelus kepalaku dan membuat pipiku yang merah semakin merah.
"Ih Teo, apaan sih, gadanta lu ih"
"Hahaha, muka lo, merah banget anjir, kek pantat monyet hahahaha". Sebenarnya, ini yang membuatku suka dengan Teo, dia humoris, bisa mencairkan suasana, dan jika aku marah atau dalam kondisi kurang mood, dia akan membujukku sampai aku baik kembali baru dia akan mengajakku jalan. Gentleman right?.
"Iya gua monyet"
"Eh ngaku hahahaha"
"Tapi lu upilnya, gimana dong? Kasian Teo"
"Yeee, ga lahhhh"
"Ih manabisaa"
Dan setelah itu, mobil Teo yang awalnya sepi menjadi gaduh karena perdebatan mereka.
.
.
.
Seorang anak remaja lelaki tampak sedang menunggu seseorang, dari raut wajahnya , orang yang ditunggu lelaki itu datang terlambat, karena terlihat wajah kesal diwajah lelaki itu. Yap! Dia Daniel, obsesi pertama dari Karin.
"Kemana Karin? Udah aku chat tidak dibalas, di telepon, masuk saja tidak, Ck!"
Daniel terus menunggu sampai dia kesal dan marah, iya, dia marah. Dia lalu meninggalkan cafe itu dengan wajah yang ditekuk dan raut tidak bersahabat.
Saat melewati tempat sampah, dia membuang sesuatu, dari tampaknya, benda itu berwarna pink, bertangkai, dan berplastik, apakah itu,
Bunga?
.
.
.
Apa yooo....
Kuy votment, jan nyider ae^^
Vote dapet pahala lo wkwk:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish
Teen FictionYou'll never know, When, Where, and Why love make you being SELFISH. Bahasa acak {Baku Non Baku} ©Nini 28'th