Dipagi ini sebuah keluarga kecil sarapan bersama dan tertawa riang, disana mereka terlihat sempurna dari jauh bahkan seperti tidak ada beban sekalipun. Mereka tak pernah tahu kalau salah satu dari mereka menikah lagi tanpa memberitahu sepihak, karena takut akan semakin membuat mereka terpuruk.
"Yuri, appa berangkat dulu ya? Jangan jadi anak nakal mengerti?" Yuri kecil mengangguk tapi kemudian ia memegang tangan appanya. "Appa aku ingin jalan jalan bersama appa, selama ini appa selalu sibuk jadi aku bosan dirumah terus""Iya, appa janji nanti ketika pulang kerja appa akan mengajakmu jalan jalan ketaman bermain ok?" yuri kecil merasa senang dan memeluk appanya, sedangkan Tuan Kwon tersenyum seperti biasa dan mulai berangkat kekantor.
💌💌💌Tak terasa hari mulai malam Yuri duduk disofa dan bosan menonton tv didepannya, ia terus menunggu appa pulang dan menagih janjinya. Tapi sudah terlambat 1 jam dari biasanya jika appa nya pulang, ia mulai merengek pada eomma.
Eommanya hanya tersenyum dan berkata padanya kalau appanya pasti akan mrnepati janjinya karena appa menyayanginya. Sudah lama menunggu akhirnya ia bosan, ia beranjak dari duduknya dan mengajak eommanya pergi ketaman bermain.
Disana Yuri kecil tersenyum bahagia lalu ia melihat Bee Tower dan mengajak eomma naik juga, setelah beberapa menit mereka naik Yuri melihat ayahnya sedang bermain komidi putar bersama dengan anak perempuan seumurannya.
"Eomma, bukankah itu appa?"
Nyonya Kwon melihat kearah yang ditunjuk Yuri dan benar disana Ibu Yuri dan ayahnya saling memandang, ia tak pernah menyangka suaminya berani bermain dibelakangnya bahkan perempuan itu adalah teman baiknya.Ia langsung menurunkan Yuri dari permainannya dan pergi menuju parkiran untuk pulang kerumah dan menuntut penjelasan pada suaminya. Disisi lain Tuan Kwon berkeringat dingin, hal ini sudah diketahui istrinya.
"Bagaimana ini? Sudah aku katakan padamu lebih baik kita berterus terang saja tapi kau menolak, kalau sudah begini harus bagaimana? Aku takut ia akan membenciku mengingat kami memiliki hubungan yang baik" ujar Nyonya Hwang yang khawatir.Tuan Kwon mengejar mobil istrinya dengan kecepatan tinggi ia tak peduli lagi pula sekarang jalanan masih sepi, saat ia melihat mobil istrinya didepan ia langsung menambah kecepatan tapi ia tak tahu jika disampingnya ada truk yang melintas kearahnya.
Mau tak mau ia memutar stir asal asalan dan membuat Tiffany kecil yang duduk dipangkuan ibunya menjadi takut. Tak lama menghindari truk Tuan Kwon tak sadar jika didepannya ada sebuah pohon besar.
Braaaaakkk...
Semuanya berubah dalam sesaat, didalam mobil Tiffany kecil melihat ayahnya dan ibunya berdarah. Tak lama orang orang berdatangan dan menelepon ambulans, dirumah Nyonya Kwon ibu Yuri kecewa besar pada suaminya. Suami yang ia kira setia ternyata memiliki hubungan gelap dengan teman baiknya juga memiliki anak perempuan seusia Yuri.
Dit...dit...dit...
"Halo"
"Ya, ini kediaman Kwon"
"Apa? Kecelakaan? Baik aku akan segera kesana" ibu yuri menutup telepon dan meninggalkan yuri dengan pengasuh rumah. Disana ia melihat suaminya berlumuran darah ia takut jika nanti ia akan meninggalkan dirinya dan Yuri sendiri.
"Yeobo, aku mohon berjanjilah padaku" ujar suaminya.
"Apa?""Aku ingin kau menjaga Tiffany baik baik dan beri dia kasih sayangmu sama seperti kau menyayangi Yuri" ia melepas yangan suaminya.
"Tidak aku tidak mau"
"Aku mohon ini permintaan terakhirku, dan beri Tiffany namamu juga. Agar ia merasa kalau dirinya masih punya sanak saudara, berjanjilah padaku" dengan berat hati ibu Yuri menerima perjanjian itu, ia keluar ruangan dan mendatangi Tiffany yang menangis.
"Dokter anak ini telah kehilangan orang tuanya jadi kita apakan dia? Apa kita harus menempatkannya dipanti asuhan?" tanya perawat, sedangkan Tiffany kecil menangis dan meneriakkan nama ibu dan ayahnya.
"Dia anakkku, aku akan membawanya pulang. Kalian tidak usah khawatir" ujar Ibu Yuri, ia menggendong Tiffany dan dibawa pulang kerumah.
Esok harinya ia mengurus semua surat surat dimana Tiffany Hwang akan menjadi Tiffany Kwon, ia sudah berjanji pada almarhum suaminya bahwa ia akan memberikan namanya. Tapi ia tak berjanji kalau ia akan memberikan kasih sayangnya, ia hanya akan memberikannya pada Yuri putri semata wayangnya meskipun sudah ada Tiffany dalam keluarganya.
Ia juga sudah mengumumkan ke publik bahwa ia memiliki 2 putri, Tiffany dan Yuri.
💌💌💌
17 tahun kemudian.
Sepasang saudara sedang bertengkar dikamarnya yang satunya buru buru ingin pergi kekantor satunya lagi buru buru menemui seseorang, siapa lagi kalau buka Yuri dan Tiffany. Yuri tak pernah tahu jika ia dan Tiffany bukan sedarah, tapi ia sangat menyayangi adik perempuan satu satunya ini bahkan ia sering memperlakukannya layaknya bayi kecil yang perlu dijaga.
"Eonnie sudah cukup aku buru buru harus menemui Nichkhun, ia pasti sudah menungguku lama" ujar Tiffany sambil merapiaan rambutnya, Yuri tersenyum simpul.
"Ya yaaaa temui kekasihmu sana!""Yak! Kekasih apa? Eonnie tahu kan kalau kami bersahabat sejak kecil"
"Ya terserah kau mau bilang apa, oh ya aku akan berangkat apa kau sudah punya uang? Kalau kau butuh tidak apa setidaknya dompetku masih utuh" ujar Yuri menggoda Tiffany, selama pertumbuhan mereka ibunya tak masalah jika Yuri meminta uang lebih sedangkan Tiffany jika meminta uang lebih maka akan ada banyak pertanyaan yang diajukan padanya.
"Yah, aku membutuhkan uang boleh minta?" Yuri melemparkan dompet yang dipegangnya tadi.
"Ingat jangan beritahu eomma ya?" Tiffany memastikan bahwa akan aman aman saja."Tentu saja, kalau begitu aku pergi dulu bye sayangku"
"Bye"
-------------Tbc--------------
Maaf jika ada typo gk ada pengecekan ulang soalnya.
Semoga suka
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Is Yours
RomanceTiffany dan Yuri, mereka bersaudara layaknya permen karet yang tidak bisa berpisah. Tapi dalam keluarga mereka Yuri lah yang paling disayang oleh ibunya, tidak dengan Tiffany karena ia hanyalah anak tiri ia lahir dari istri kedua ayahnya. Ayah dan i...