Ibu Yuri menyesal telah menginjakkan kaki dirumah keluarga Choi, ia berniat untuk menikahkan Yuri dengan putra mereka tapi ini yang ia dapatkan sebuah penolakan untuk Yuri, tapi malah anak tirinya yang diterima di keluarga itu. Ia memikirkan sebuah rencana bagaimana caranya agar Siwon dan Yuri bisa menikah, dan meninggalkan Tiffany.
.
.
."Fany, apa kamu suka disini?" tanya Siwon. Tiffany berbalik menatap wajah tampan kekasihnya ini. Sejak kapan Siwon memanggil 'kau' menjadi 'kamu'? Mungkin ini adalah awal yang baru mereka jalani, jadi Tiffany ikut saja. "Tentu saja aku senang, karena ada kamu disini bersamaku" jawab Tiffany.
"Kalau kamu suka, bagaimana kalau kita berfoto? Sepertinya pemandangan disini mendukungnya" Tiffany mengangguk setuju. Siwon melihat ada sewa foto tak jauh dari tempat mereka berdiri, dan menggandeng Tiffany kesana. Ia ingin membuat sebuah kenangan disini bersama Tiffany.
Setelah mereka berfoto Siwon mencetak empat foto, dua untuk Tiffany dan dua lagi untuk Siwon.Lalu mereka pulang dengan perasaan masing masing, mereka melewati jalan biasanya untuk pulang tapi anehnya jalan ini sepi. Siwon dan Tiffany mencoba berpikir positif, tapi saat mereka belok arah sebuah mobil lain melaju dengan kecepatan tinggi dari belakang dan membuat mobil Siwon menabrak tiang listrik.
Siwon tak sadar diri dengan darah dimana mana, sedangkan Tiffany masih memiliki sedikit kesadaran dan menelepon ambulance untuk datang.
"Nyonya pekerjaanku sudah selesai, saya yakin salah satunya pasti mengalami hilang ingatan. Mereka menabrak tiang listrik, jadi saya rasa itu sudah cukup parah"
"Bagus, sekarang pergilah dari sana sebelum ada orang yang melihat dan--jangan pernah kau kembali lagi kesini. Karena aku sudah membayarmu, mengerti?"
"Baik"
------
Tiffany mengedarkan pandangannya, ia mencium bau obat obatan kemudian ia bangkit duduk.
"Tiffany! Pelan pelan nanti kau kesakitan" ujar Yuri."Bagaimana bisa kau kecelakaan seperti ini? Bukankah sudah eonnie bilang, kalau kemana mana itu hati hati. Eonnie takut kehilanganmu" tambah Yuri sambil memeluk Tiffany.
"Tak apa yang pentingkan aku baik baik saja" jawab Tiffany, kemudian ia ingat kalau Siwon juga ada bersamanya."Eonnie, apakah eonnie tahu dimana atasanku?" tanya Tiffany.
"Ya, dia ada dikamar sebelah""Aku ingin melihatnya" Tiffany langsung turun dan berjalan keluar pergi kekamar Siwon.
"Siwon" ucap Tiffany lirih, ia melihat ayah Siwon juga disana.
"Siwon-- apa dia baik baik saja? Tidak terjadi sesuatu yang seriuskan? " pertanyaan Tiffany mendapat gelengan pelan dari ayah Siwon."Siwon mengalami cedera dibagian kepalanya dan menyebabkan kehilangan memorinya selama satu tahun" saat mendengarnya Tiffany merasa seperti orang yang mati tapi tetap hidup, ia menangis takut bila Siwon melupakannya. Melupakan semua hal hal yang mereka jalani bersama. Ayah Siwon memilih untuk keluar dan membiarkan Tiffany bersama Siwon sementara.
Sementara Siwon dalam tidur bermimpi bahwa ia memberikan sebuah buket bunga pada wanita cantik dikantornya.
"Ini untukmu, tapi aku belum mengenalmu. Siapa namamu? " ujar Siwon."Aku? Oppa tidak mengenalku? Lucu sekali. Oppa memberiku bunga ini tapi oppa tak mengenalku, tapi tebak saja dulu nama inisialku Y" ujar wanita itu.
" Y? "
"Yuyun? "
"Yori? "
"Yoona? "
"Yi fei? "
Semuanya salah."Namaku Yuri"
Siwon mengerjapkan matanya ia melihat sekeliling dan bau obat menusuk panca indera penciumannya, ia segera bangun dan duduk. Tiffany yang menangis langsung mendekati Siwon saat tahu pria itu sudah sadarkan diri.
"Oppa, kamu baik baik saja kan? Kamu masih mengingatku kan? " tanya Tiffany.
"Dimana Yuri?" tanya Siwon pada Tiffany, sedangkan Tiffany membeku ditempat ia tidak menyangka Siwon malah mencari kakaknya, apa benar kalau Siwon sudah lupa dengannya?"Aku---aku akan memanggilnya untukmu" ujar Tiffany mencari kakaknya diluar.
"Eonnie, Tuan Siwon mencarimu""Apa? Dia mencariku? Memangnya ada apa?" tanya Yuri tapi Tiffany hanya mengendikkan bahunya. Yuri langsung masuk kekamar Siwon dan ia melangkah mendekat dengan tersenyum, tapi Siwon langsung memeluknya dan membuat Yuri berdebar seketika.
Tiffany mengintip mereka dari kaca pintu kamar Siwon, ia menangis dan berlari menjauh dari mereka berdua. Nyonya Kwon tersenyum begitu melihat Tiffany keluar dari rumah sakit ia langsung masuk untuk menyusul Yuri disana.
.
.
.Tiffany terbangun dari tidurnya tapi ia mulai berpikir dimana dia? Bukankah ia tadi malam ada ditaman, tapi sekarang ia berada di apartemen mewah. Kemudian ia turun dari ranjang dan berjalan ke ruang utama ia melihat seorang pria dengan laptop yang menyibukkan dirinya, Tiffany berniat tidak mengganggu pria itu tapi ia tak sengaja menyenggol sebuah bingkai foto dan membuat pria tersebut menoleh.
"Fany, kau sudah bangun? " Tiffany mengenal suara itu ia berbalik dan melihat Nichkhun berdiri disana, ia berlari dan memeluk Nichkhun melepaskan semua sesak di dadanya ketika ia mengingat semuanya tadi malam. Sudah beberapa menit Tiffany menangis dipelukan Nichkhun sampai membuat pakaiannya sedikit basah.
"Maafkan aku" ucap Tiffany menunduk, mengusap pipinya dan mencoba menahan tangisannya.
"Ada apa? Apa kau sakit? Kenapa tadi malam kau ada ditaman rumah sakit dan pingsan?" tqnya Nichkhun."Aku sedikit mengalami kecelakaan tapi aku tidak apa apa"
Nichkhun sedikit lega mendengar jawaban Tiffany, meski mengalami kecelakaan yang tidak parah asalkan Tiffany selamat itu saja yang ia mau.
Disisi lain Yuri masuk kekamar Siwon setelah menyibukkan dirinya didapur membuat bubur untuk Siwon, ia meletakkan nampannya diatas nakas dan duduk ditepi ranjang. Ia membangunkan Siwon dan menyuapinya sampai bubur itu habis, awalnya Siwon menolak untuk makan bubur karena ia tak menyukainya.
Tapi Yuri memaksa dan akhirnya bubur itu habis, Yuri mengambil obat didalam laci dan memberikannya pada Siwon.
"Ayo minum obatmu" Yuri menyodorkan obatnya."Tidak, sudah cukup dengan bubur. Yang ini aku tidak mau" tolak Siwon.
"Kenapa? "
"Pahit" jawab Siwon singkat, Yuri tersenyum.
"Kalau manis namanya Es Krim bukan obat, sudah aku ingin kamu minum obat lalu istirahat kembali" Siwon pasrah dan meminum obat itu dengan menutup mata tapi ia melihat sekilas bayangan perempuan yang bermain dengan anak anak.------------Tbc-----------
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Is Yours
RomanceTiffany dan Yuri, mereka bersaudara layaknya permen karet yang tidak bisa berpisah. Tapi dalam keluarga mereka Yuri lah yang paling disayang oleh ibunya, tidak dengan Tiffany karena ia hanyalah anak tiri ia lahir dari istri kedua ayahnya. Ayah dan i...