01

150 12 7
                                    

Warn!
Typos everywhere
Harsh word
Kebodohan
!!!!










.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.










✧・゚*✧・゚:* Malming *:・゚✧*:✧・゚

Malam minggu yang cerah bagi para pasangan kaula muda yang berlomba-lomba untuk bisa duduk di pojok cafe atau bagian tergelap dalam bioskop.

Dan para jomblo kosan hanya nongkrong di bale depan, ada Langit, Kino, sama Lucas lagi maen krambol di wasitin sama si Sam, si Bintang lagi nyeduh kopi di dapur, Bara sibuk balesin WA adek tingkat sambil senyum-senyum sendiri, terus ada si Vano lagi beli sate depan pager sambil curcol sama abangnya, Zidan? Anak baik mah belajar terus walopun di bale abang-abangnya berisik macem babon lepas.

"Kopinya woy!" Bintang teriak sambil jalan bawa nampan berisi empat kopi hitam dan dua gelas susu

"Kopi gue mana, bro?" Kata Lucas, fokus Langit hilang oleh semerbak bau sungut Lucas.

"Ih anying gosok gigi coba, Cas!" kata Langit

"Kopi luwak buat Kino sama bang Jiran, kopi hari bagus buat Langit sama Lucas, ini buat gue sama Bara kopi kapal perang, dan ini kopi liong bulan buat Sobri sama Bang Geral."

"Ga ngopi?" Tanya Jiran ke Arya.

Cowok berambut pirang yang lagi asik masukin liquid ke vape nya langsung noleh, dia ngegeleng pelan.

"Lagi asem bibir gue."

"Lah buat Zidan mana?" Zidan yang merasa gak ke absen akhirnya angkat bicara.

"Nih susu." jawab Bintang

"Dih anjir apaan." Zidan merasa semua tidak adil, dia udah 17 tahun tapi masih aja dianggap kaya bayi baru brojol sama abang-abangnya

"Anak kecil gaboleh minum kopi." Kata Bara

"Ntar kulitnya butek kaya si Sobri."

"Gue lagi.. gue lagi.." Samudra cuma mendengus sebal sambil nyeruput kopinya tanpa berniat ngegas, soalnya ujung-ujungnya pasti dia yang di serang.

Temen kosan nya emang rasis semua.

"Woy bantet! Itu nampan awas jatoh tolol!" Teriak Langit ke Bintang.

Nah, Langit contohnya.

"ASSALAMUALAIKUM!"

"ASTAGHFIRULLAHALADZIM!" Samudra megangin dadanya yang dum tes dum tes, "Kerja' lembur bagai quda~ sampai lupa' orank tuwa."

LABA JOSS INDEKOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang