Dorm Blackpink, 1 Februari 2016
"Chaeyoung-ah, apakah Mino oppa masih menghubungimu?" Jennie membuka percakapan. Blackpink kini sedang bersantai sambil menonton tv.
"Omooo, ada apa ini Chaeng? Bagaimana kau bisa berhubungan dengan Mino oppa? Dan kau tidak membicarakan apapun padaku?!" Lisa langsung menunjuk ke arah Rose dengan wajah marah dan kesal yang dibuat-buat.
Jisoo tak kalah terkejutnya dari Lisa, namun mendengar ocehan Lisa membuat Jisoo lebih memilih bungkam. Toh, Lisa sudah mewakili apa yang ingin ia tanyakan.
"Ah, mianhe Lisa dan Jisoo unnie, ini terjadi seminggu yang lalu saat kalian pergi untuk belanja bulanan di minimarket. Aku benar-benar lupa ingin menceritakannya, karena menurutku itu bukan suatu hal yang... penting?" Rose sedikit merasa bersalah melihat reaksi Lisa dan Jisoo.
"Ah sudahlah, lebih baik sekarang kau ceritakan bagaimana hubunganmu dengan Mino oppa? Apa kau masih lanjut membalas pesannya?" Jennie mencoba membela Rose dan mengalihkan perhatian Lisa dan Jisoo.
"Ya, aku masih berbalas pesan dengan Mino oppa, unnie. Tapi menurutku tidak ada yang penting dan Spesial. Mino oppa hanya bertanya tentang lagu yang kusukai, dan dia beberapa kali menunjukkan lagu buatannya, semalam ia juga menelfonku hanya untuk meminta saran tentang lagu yang ia buat, dan memintaku bernyanyi untuknya. Aku terlalu malu bernyanyi di depannya, jadi Mino oppa yang bernyanyi dan aku hanya mendengarkan..." Rose mencoba menjelaskan dengan amat sangat detail agar tidak ada pertanyaan-pertanyaan lain.
Keempat member Blackpink tampak serius dan merasa terkejut ketika mendengarkan penjelasan Rose, hingga....
"Bukankah Mino oppa berpacaran dengan Irene Red Velvet?" Jisoo tampak menyela.
"Yak! Unnie, kau tau dari mana gosip seperti itu?"
"Lalisa pelankan suaramu! Astagah gendang telingaku...." Jennie selalu kesal dengan kelakuan yang terlalu berlebihan dari maknae satu ini.
"Aku kata Bobby, dia bilang Mino beruntung mendapatkan Irene, dan kabarnya mereka berpacaran sudah beberapa bulan." Jisoo memang mempunyai project sebagai bintang iklan dengan para member iKON, tak heran jika ia juga dekat dengan Bobby.
"Kau juga bukannya dekat dengan member iKON, terutama June, kenapa tidak coba kau tanyakan saja Chaeyoung-ah," Jisoo menyarankan, yang kemudian ditanggapi anggukan oleh kedua member Blackpink, Lisa dan Jennie.
"Aah, sudahlah unnie, itu tidak penting untukku. Menurutku Mino oppa hanya menganggap aku adiknya, ia hanya bilang mengagumi suaraku unnie, aku pikir karena dia mendengarkan lagu duetku dengan Jiyong oppa, jadi tidak ada yang perlu diperjelas." Memang benar, semuanya tidak terlalu penting bagi Rose, tidak ketika Mino yang seminggu ini selalu bernyanyi setiap malam untuknya, yang setiap pagi akan mengirimkan ucapan selamat pagi disertai kutipan-kutipan dari Alkitab, hanya karena ia tau Rose sangat aktif di gereja, tidak juga ketika Mino meminta Rose keluar dari dormnya, karena ia sudah menunggu di luar. Ya, seperti saat ini . . . . .
Ting tong.
Suara bel itu menunjukkan ada seseorang di balik pintu yang ingin berkunjung. Namun, siapa sepagi ini?
Ting tong.
"Lalisa, bangunlah dan buka pintunya, mungkin itu manajer," Jennie menyuruh Lisa yang jaraknya lebih dekat ke arah pintu.
"Unnhie, akhu bahkwan bharhu sajha menyuaphkhan rhamenh khe mhulutkhwuuu." Lisa berbicara dengan mulut penuh ramen yang beberapa hampir muncrat mengenai Jisoo, "Yaks! Menjijikkan Lisa pabooo!" Jisoo dengan tangannya berusaha menghindari serangan ramen Lisa, yang hanya dibalas cengiran oleh si empunya.
"Biar aku saja,"
Itu Rose. Menawarkah diri sambil bergegas membuka pintu.
Hingga terpampanglah siapa orang yang sedang tersenyum di balik pintu ketika Rose membukakan pintu untuknya.
"Oppa?"
"Ya, ini aku. Bukankah aku sudah mengirim pesan padamu bahwa aku sudah berada di depan pintu dorm-mu?"
Itu Mino. Dengan senyumnya, dan topi yang menutupi kepalanya. Tentu saja dengan sebuah bingkisan yang ia bawa menggunakan tangan kanannya.
"Aku kira oppa hanya bercanda, baiklah silahkan masuk dulu oppa." Rose berusaha membuka pintu lebih lebar, memberi ruang untuk Mino masuk.
"Tidak usah, aku buru-buru. Ini hadiah yang aku janjikan." Mino memberikan bingkisan kepada Rose, yang ditanggapin dengan muka bingung Rose. "Bukankah kau suka kue? Karena aku kebetulan lewat di depan toko kue yang enak dan aku teringat padamu, jadi aku belikan saja. Kau suka kue kan?"
Rose masih menatap Mino dengan tatapan bingungnya. "Tapi untuk apa oppa? Seharusnya kau tidak perlu seperti ini, ini benar-benar merepotkanmu, kau pasti sedang sibuk, tapi malah menyempatkan mampir ke dormku."
Tangan Mino masih terulur lengkap dengan bingkisannya. "Ini sebagai ucapan terima kasih, karena memberikan saran untuk lagu yang aku buat, dan untuk mendengarkanku bernyanyi? Hahaha" Mino benar-benar gemas melihat ekspresi Rose yang seperti orang linglung sekarang. "Sudahlah cepat terima ini, tanganku pegal. Titip salam untuk anggota yang lain yaa."
Mino mengambil tangan kanan Rose dan memaksa Rose menerima bingkisan darinya.
"Gomawo, oppa."
"Santai saja, nanti kuhubungi lagi oke? Jaaa..." Mino melambaikan tangannya kepada Rose dan membetulkan letak masker untuk menutupi wajahnya sebelum bergegas meninggalkan dorm Blackpink.
Dia benar-benar aneh. Batin Rose.
.
.
.
.
.
Annyeong~~~~~
Tolong jika suka dengan cerita ini, silahkan pencet bintang dibawah, agar daku tau kalo kalian suka ceritaku dan semangat buat lanjutin 😅😅😅Sebenernya nanti daku mau buat Rose sama beberapa idol cowo lain (Chanyel, June, Jimin, Jungkook, dll. Intinya Kapel yang udah malang melintang di dunia per-wattpad-an wkwk) dengan latar kehidupan sbg orang biasa atau tetep idol. Cuma masih belum banyak respon di cerita ini. Jadi di keep dulu aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackpink Blue Rose 🌹
FanficKisah tentang si gadis remaja yang baru saja mewujudkan mimpinya, debut menjadi Girl Grup dari agensi besar. . . . @roses_are_rosie 🌷🌹