2. Meet him again

113 52 70
                                    

## "Ada yang pura-pura cuek padahal sayang." ##

🍁🍁🍁

"Eh,"

Vania terkejut sekali melihat cowok tersebut. Cowok yang telah membayar permen kapasnya itu adalah cowok yang mencengkram tangannya di toilet beberapa jam yang lalu. Vania pun menarik napas dalam-dalam.

"Aku ganti, tunggu! Aku mau ambil uang dulu." ucapnya dengan satu kali tarik napas. Namun saat hendak bergerak, cowok berambut coklat gelap itu mencengkram tangannya kembali. Namun tidak sekasar tadi pagi.

"Emang lo punya uang?" sarkasnya.

"Kamu kira aku gak punya uang apa?" jawab Vania kesal.

"Gausah,"

"Aku masih punya uang ya! Jangan kira aku miskin. Uang aku tuh masih segudang. Buat beli pacar baru buat kamu juga bisa kali!" ucapnya kesal.

"Siapa yang bilang lo kere?" tanya cowok itu.

"Kamu!" Vania menunjuk cowok itu dengan jari telunjuknya.

"Yang tanya," jawab cowok itu enteng. Lalu ia berjalan santai melewati Vania.

Vania menggeram kesal. "Kamu tuh ya! Demi kutu badak, kecoak berenang, gajah terbang, kamu ngeselin banget! Awas aja, aku doain nanti pulang kamu ditabrak semut. Terus kamu digentayangi tuh semut. Terus ya, aku sumpahin gak punya do--"

Vania menghentikan ucapannya ketika cowok itu berbalik badan dan mendekatkan wajahnya ke arah Vania. Jantung Vania berdetak sangat kencang. Sekarang jarak diantara mereka hanya terpaut 15 cm saja.

"K-amu mau ng-ngapain?" tanya Vania sedikit gemeteran.

"Gue minta maaf," ucap cowok itu lembut. Vania pun terkejut. Ternyata cowok itu bisa berkata halus juga. Sangat berbeda dengan kejadian di toilet tadi pagi. Namun persamaanya cowok itu lagi-lagi meninggalkan nya tanpa pamit. Vania sangat kesal sekali.

"Dasar! Semua cowok tuh sama aja!" geram Vania.

🍁🍁🍁

Disepanjang perjalanan, Vania terus memikirkan cowok itu. Sangatlah aneh jika cowok tersebut menggunakan bahasa yang halus dengan dirinya.

Ketika sampai di hadapan Jason, kakaknya itu dibuat bingung dengan sikapnya hari ini. Tadi pagi sedih sekarang senyum- senyum  seperti orang gila.

"Lo kenapa sih? Gila lo?" tanya Jason bingung.

"Kepo!" ucap Vania lalu meninggalkan Jason.

🍁🍁🍁

Jika tidak karena omelan Jason yang akan membuat gendang telinganya jatuh ke paru-paru, Vania tidak akan membereskan barang-barang yang dibawanya malam ini. Dengan terpaksa, ia pun melakukannya walaupun sangat malas.

Vania mengeryitkan dahi ketika menemukan sebuah gelang dengan tali berwarna coklat berbentuk hati namun hanya setengahnya.

"Lah ini punya siapa?" gumamnya.

Sepertinya gelang itu mempunyai pasangan dan dapat digabungkan dengan gelang miliknya sehingga membentuk hati yang utuh.

"Terus yang satunya dimana ya?" Vania semakin bingung. Tanpa berpikir panjang ia menyimpan gelang tersebut di tas sekolahnya dan melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

Vania merebahkan tubuhnya dikasur king size yang bergambar boneka stitch berwarna biru. Sekarang  Jarum jam menunjukan pukul 11 malam, dan besok ia harus berangkat ke sekolah untuk pertama kalinya.

Aftertaste Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang