4. Mistake

70 24 37
                                    

## "Cuek bukan berarti sombong. Dan cuek juga bukan berarti gak peduli." ##

🍁🍁🍁

Alden sedang berjalan menyusuri lorong gramedia yang sudah ia datangi setiap bulannya. Tujuannya adalah satu. Ia sedang mencari buku yang berkaitan dengan musik. Ia sangat pandai sekali dalam memainkan beberapa alat musik. Salah satunya adalah gitar.

Sudah berjam-jam ia disana, tetapi ia tidak bosan juga. Akhirnya cowok itu menemukan buku yang dicarinya sejak tadi. Ia langsung mengambilnya dan segera menuju kasir untuk membayarnya.

Ketika keluar dari gramedia, Alden melihat seorang perempuan yang mirip sekali dengan Bianca berjalan bersama lelaki yang sedang tertawa lepas. Seingatnya, Bianca tidak memiliki kakak ataupun saudara laki-laki.

Tetapi Alden ragu, apakah itu Bianca yang merupakan pacarnya atau bukan. Alden pun mengambil ponselnya dan mencoba menelepon Bianca. Tetapi Alden sangat terkejut ketika melihat sebuah notifikasi dari akun instagram miliknya.

vania.oceana liked your post.

Alden mengangkat bibirnya sehingga tercetak sebuah senyuman dari bibirnya. Tetapi hanya senyuman tipis yang ia terbitkan.

Alden pun tersenyum jahil. Ia membuka salah satu sosial medianya yang bertuliskan Line dengan logo berwarna hijau. Ia segera membuka room chat bernama Vania, dan mengetikkan sesuatu disana.

Tak sulit untuk mendapatkan kontak Vania, karena teman sekelasnya sudah menambahkan gadis itu di grup kelasnya.

Alden Samudra
Knp like ft gw? Stalking ?

Saking asiknya dengan menjahili Vania, Alden lupa bahwa ia harus menelepon pacarnya untuk memastikan siapa lelaki yang sedang bersamanya tadi. Tetapi ia mengurungkan niatnya untuk mencegah hal yang tidak ia inginkan.

🍁🍁🍁

"Pak gimana dong, nanti Vania bisa telat nih!" Vania pun mengelap keringat yang meluncur dari pelipisnya.

Vania sangat panik saat ini. Bagaimana ia sampai di sekolah dengan cepat jika mobil yang ditumpanginya mogok. Jika ia tidak berangkat saat ini juga, sudah dipastikan ia terlambat.

"Iya neng, bentar lagi juga selesai kok," sahut Pak Dodit selaku sopir pribadinya.

Gadis itu benar-benat takut. Ia tidak mau dihukum seperti kemarin. Itu membuat reputasi sebagai anak baru menjadi jelek.

Vania sedikit terkejut ketika ada sebuah motor berhenti tepat di depannya. Vania bingung, mengapa motor itu berhenti dihadapannya. Sedangkan didepan masih ada tempat lain yang kosong.

"Kenapa?" ucap orang yang mengendarai motor itu sambil membuka kaca helm yang digunakannya.

"Mmm, mobil aku mogok," jawab Vania.

"Naik," ucap cowok itu.

"Naik kemana?" tanya Vania bingung.

"Motor." jawabnya singkat.

"Ta-tapi kamu siapa? Kamu kenal aku?" tanya Vania semakin bingung. Sedangkan cowok itu memutar bola matanya malas.

"Udah tau kan siapa gue?" ucap cowok itu sambil melepas helm dan masker hitam bermotif tengkorak yang digunakannya.

"Oh,"

Aftertaste Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang