SEBELAS

16.3K 509 5
                                    

Mario POV

Aku bangkit berdiri dan memukul wajah Alberto. Xander segera menghampiriku dan menahanku.

"Tuan.." katanya singkat.

"PERGI DARI SINI!!!!!!" kataku menggelegar.

Alberto bangkit dengan dibantu oleh bodyguardnya dan tertawa lepas. Napasku masih naik turun berusaha menahan amarahku. Segera kuinstruksikan untuk mencancel semua meetingku dan menemui Ariana dirumah. Saat pelayan membuka pintu, Ariana sedang berada diruang belajar kami saat aku memasukinya dengan cepat. Ariana mengangkat wajahnya heran melihatku berada dirumah jam kerja.

 Ariana mengangkat wajahnya heran melihatku berada dirumah jam kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuraih tubuhnya dan kupeluk erat, Ariana balas memelukku. "Ada apa? Bagaimana dengan meeting?" Tanya nya lembut.

"Aku mencancel semuanya." Kataku pelan dan menenggelamkan wajahku kelengkungan lehernya dan menghirup aromanya disana.

"Ada apa?" Ariana melerai pelukan kami. Aku menatapnya kuatir, wajah Ariana berubah menjadi kuatir. "Gantilah pakaian dulu, apakah kamu sudah makan? Aku akan menyiapkannya." Ariana menuntunku keluar. Aku mengganti pakaianku, dan menuju dapur. Disana Ariana sudah menyiapkan makanan dibantu oleh pelayan rumah. Aku melirik jam dan sudah mendekati jam 12. Ariana dan aku duduk menyantap makanan.

Setelah selesai, kami duduk dengan santai diruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai, kami duduk dengan santai diruang tamu. Tubuhnya berada disebelahku. "Sekarang maukah kamu bercerita apa yang terjadi?"

"Kamu mengenal Alberto?" tanyaku sambil mengenggam kedua tangannya.

Kening Ariana mengkerut, "Alberto?"

"Alberto Joe Kusuma."

"Ya. Aku pernah membantunya sekitar 1 tahun lalu. Saat itu aku sedang di Indonesia membantu bisnis Mami."

"Dialah yang meneror kita dan memasang kamera dikamar kita." Kataku sambil mengetatkan genggamanku.

"Bagaimana mungkin?"

"Dia tergila-gila terhadapmu."

Ariana tertawa pelan, "Aku tetap milikmu dan aku tidak ada hubungannya dengan dia. Kami hanya sebatas rekan."

Ariana (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang