Pagi ini Aira tengah bersiap untuk berangkat sekolah. Ia menatap pantulan dirinya di cermin.
Setelah merasa semuanya telah siap, ia segera ke bawah menuju meja makan.
"Pagi ma, pa" sapa Aira kepada orang tuanya. Aira merupakan anak tunggal dari pasangan Jonathan Christian dan Mariana Dewi.
Orang tua Aira memang sering ke luar negeri karena urusan pekerjaan. Al hasil Aira di rumah bersama pembantunya.
Namun meskipun begitu mereka tetap peduli bahkan sangat menyangi putri semata wayang nya itu.
Mereka memanfaatkan waktu nya dirumah bersama dengan putri tercintanya.
"Pagi sayang" ucap orang tuanya bersamaan. Aira dan keluarganya pun sarapan dengan hening.
Karena menurut mereka makan dengan berbicara tidak lah sopan.
Selesai sarapan, ia pun berpamitan kepada orang tuanya dan segera berangkat ke sekolah karena waktunya yang sedikit lagi dia bisa terlambat.
*****
Setelah beberapa menit menempuh perjalanan. Akhirnya Aira sampai di sekolahnya. Ia segera memasuki gerbang sekolahan.
Ia sudah memikirkan jawaban untuk Vano nanti, ia sudah memantap kan hatinya akan itu.
Apapun yang terjadi nanti ia akan menerimanya. Sempat terbesit di benak Aira bahwa Vano hanya mempermainkan nya.
Bukan hanya sempat terbesit di benaknya, namun sebuah kenyataan, kenyataan bahwasannya Vano hanya mempermainkannya.
Namun rasa kagum pada sosok tersebut, membuatnya melupakan segala hal buruk pada Vano.
Meskipun selama ini ia tak pernah merasakan sakit hati atau apalah, karena dia tak pernah dekat dengan cowok.
Karena tak ada cowok yang membuat nya kagum atau tertarik.
Namun semuanya berubah saat ia mengetahui Vano. Cowok keren di sekolahnya di tambah dengan predikat playboy nya.
Ia tahu bahwa Vano bukanlah tipe cowok yang setia. Ia tak pernah berharap lebih, namun semuanya tak seperti yang ia pikirkan.
Ia heran, kenapa dia bisa tertarik dengan badboy yang ganteng nya seantero sekolah, tapi sayang suka mainin cewek.
Karena sibuk dengan pikirannya, Aira tak sadar bahwa di depan nya ada batu.
Bruk!
"Auwh.." ringis Aira saat lutut nya terasa sangat sakit. Ia terjungkal sehingga lutut nya terasa nyeri karena terkena batu tersebut.
Ia mencoba untuk berdiri secara perlahan. Namun sebuah tangan terulur di depannya.Ia mendongak melihat si pemilik tangan tersebut.
Bara. Aldebara Mahendra. Si ketos sekaligus good boy yang terkenal disiplin dan bisa di bilang bahwa Bara juga salah satu most wanted seperti Vano.
Namun sifat mereka sangat bertolak belakang. Jika Bara lebih ke sisi positif, berbanding terbalik dengan Vano yang lebih bad.
Vano yang benci di atur atur oleh Bara dan Bara yang benci cowok nakal yang susah di atur seperti Vano.
Jadilah mereka rival sejati(wkwk..sa ae😅)Yang terkenal di sekolahan.
Aira segera menyambut uluran tangan itu. "Thanks" ucap Aira.
"Makanya kalo jalan jangan ngelamun" tutur Bara.
"Hehe...iya ."
"Ya udah gue Duluan," pamit Bara.
Setelah itu Aira segera melanjutkan perjalanannya ke kelas.
VOTE and COMENTNYA dong
Kali ini aku bakalan........
"DOUBLE UP"...
KAMU SEDANG MEMBACA
DECISION [HIATUS]
Teen Fiction#8 in keputusan(04-01-2019) Tentang hati yang tersakiti.... Tentang sebuah perasaan yang dihancurkan.... Dan tentang rasa yang hilang.... ______________ Sebuah hati yang telah di percayakan, berharap dapat memberi nya warna, namun kenyataan tak ses...