Prolog🦄

52 13 1
                                    

Perjuanganku selama bertahun-tahun lenyap begitu saja aku menginginkanmu aku hanya butuh kamu hanya kamu....kamu...dan...kamu....

Matahari pagi menerpa wajah cantik yang memiliki kulit putih saking putihnya dia sering disebut sebagai mayat hidup oleh teman-temannya,kedua kelopak mata itu terbuka perlahan-lahan dan melihatkan mata indahnya yang berwarna coklat yang indah,

"Kau sudah bangun sayanggg"

"Hmmmm"

"Sayang sudah jam berapa ini"geram wanita paruh baya yang terlihat sangat cantik itu bahkan bukan seperti seorang ibu bahkan dia terlihat seperti seorang kakak yang membangunkan adiknya

"Iyaahhh Bunbunnnn"ucap gadis kecil itu dengan wajah sangat menggemaskan yang terlihat sekali ciri khas orang baru bangun tidur

"Kamu mau berangkat diantar Ayah atau supir"tanya sang bunda

"Siapa ajaaa bunnn Ayah atau supil tetap ajaa
sekolah tujuanna"ucap gadis kecil itu dengan cadel
"Dan tetap aja aku halus ngelajain tugas yang ikin ala aku uucingg"mungkin yang dimaksudnya adalah pala maklum cadel,

Sang bunda hanya bisa geleng-geleng kan kepalanya karna sangat gemas dengan tingkah gadisnya ini

"Okehh kamu bareng sama ayah saja nya"

"Hmmmm"

"Sana pergi mandi udah siang"

"Iyahh Bunbunnkuhhh"ucap gadis itu dengan senyum yang dipaksakan tapi terlihat sangat menggemaskan dimata siapa saja yang melihatnya

Pintu kamar tertutup setelah sang bunda pergi,Yahhh gadis kecil itu adalah anak satu-satunya dari keluarga terkenal diseluruh Indonesia nama sang bunda adalah Chintya Einstein dan sang Ayah Boy Sandy Einstein keluarga terpandang itu mempunyai putri yang sangat cantik bak seorang putri raja dia adalah Natalia Aulia Einstein dia sering dipanggil Talia,atau Lia tetapi kebanyakan orang mengenalnya dengan Talia.

Yahh Talia adalah seorang anak yang terbilang pintar dan berbakat itu sudah bisa diliat dari Talia TK dia sudah banyak mengikuti lomba melukis,menyanyi,ataupun menari dan dia anak yang mandiri karna apapun yang dia kerjakan dia slalu mengerjakan nya sendiri,walaupun Talia dari anak orang kaya bahkan koramlat dia tidak pernah sekalipun menunjukannya kepada teman-temannya ataupun orang yang sangat dia kira masih dibawah dia,Talia baru memasuki kelas 5 SD dia sangat menggemaskan bahkan banyak teman-temannya yang menyukainya.

Gadis kecil itu berjalan kegerbang sekolahnya yang terbilang favorit bagaimana tidak semua anak-anak yang disekolahkan disini kebanyakan dari kalangan atas seperti Talia.

Ini hari pertama Talia menginjakan kaki disini,ini sekolah barunya,Yaa Talia baru saja pindah setelah sekolah di Amerika dia slalu berpindah sekolah karna harus mengikuti sang ayah yang slalu sibuk di sana dan ini pertama kalinya dia sekolah di Indonesia dan jangan salah dia fasih berbahasa Indonesia karna memang sang ayah tidak mau anaknya berbahasa asing karna sang ayah sendiri berasal dari Indonesia berbeda dengan sang ibu yang memang blasteran Indonesia Belanda.

"Aduhhhhhh"

"Kalau jalan pake mata donk"

"kalau jalan tuh pake kaki bukan mata"
ucap anak itu dingin setengah mati dan kedua tangannya langsung dimasukan kedalam saku jaket yang memang sedang dia pakai

Gadis itu hanya bisa melebarkan matanya terkejut bukan main dengan jawaban yang diberikan

"Bantuinnn"ucap Talia membentak

"Punya kaki kan"ucap anak itu datar lalu meninggalkan Talia dengan luka yang ada di lututnya

Sekali lagi Talia hanya bisa melebarkan kedua matanya dan mulutnya terkejut bukan main

"Ishhhhh nyebelin banget sihh"ucap Talia dengan geram"liat aku bakalan bikin kamu jatuh cinta sama aku bahkan sampe kamu mohon-mohon sama aku"ucap Talia senyum smirknya pun keluar begitu saja menyiratkan tanda pertarungan segera dimulai

Dan inilah awal dari penantian selama bertahun-tahun lamanya entah apa yang akan dialami gadis itu buruk ataupun indah hanya waktu yang menentukan.

*********

Haiii haiii haiii selamat datang di awal dari penantian perjuangan seorang Natalia.

Jangan lupa voment😋😙
sampai jumpa di chapter selanjutnya

Byeebyeee🤗

Wind BreezeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang