CHAPTER 2 MUMMY (PART 2)

3.4K 274 30
                                    

Pagi ini kami akan berangkat ke Mesir sesuai rencanaku dan Luke kemarin. Tentu aku sudah memberitahukan rencana ini pada Roy, aku memintanya untuk menyiapkan semua keperluan kami seperti tiket pesawat, pemesanan hotel disana, beserta keperluan-keperluan lainnya.

Kini aku sedang menunggu kedatangan Roy di ruang tamu lantai dasar rumahku. Hanya ada aku dan Luke disini, sedangkan Kinsey ... entahlah dia belum menampakkan batang hidungnya.

Tidak ada pembicaraan antara aku dan Luke karena faktanya kami memang tidak terlalu dekat atau lebih tepatnya tidak dekat sama sekali. Kami hanya akan berbicara satu sama lain jika memang ada sesuatu yang menurut kami perlu untuk dibahas. Aku menyibukkan diriku dengan ponsel di tanganku. Berulang kali aku mengirimkan pesan singkat pada Roy, isinya tentu saja menyuruhnya untuk cepat datang. Atensiku teralihkan ketika ku lihat Luke melangkahkan kakinya ke suatu tempat. Ku ikuti langkahnya dengan tatapanku. Dahiku mengernyit ketika ku lihat dia berdiri tepat di depan kamar Kinsey. Aku tidak peduli tentang hubungan mereka hanya saja aku penasaran apa yang ingin dilakukan pria misterius itu.

Tok ... Tok ... Tok

" Siapa?" suara Kinsey terdengar samar-samar dari balik pintu setelah mendengar pintu kamarnya diketuk oleh seseorang.

" Ini aku, Luke. Kau masih belum selesai beres-beres? Cepatlah keluar." Ucap Luke.

" Aku akan keluar jika Roy sudah datang. Memangnya dia sudah datang?"

" Dia belum datang. Tapi jika kau sudah selesai berkemas kenapa kau tidak keluar saja, untuk apa kau mengurung diri di kamar?" Kinsey terdiam, sama sekali tidak menyahut. Ku rasa aku tahu alasan Kinsey mengurung dirinya di kamar, pasti karena dia tahu keberadaanku di ruangan ini. Dia semakin menyebalkan akhir-akhir ini. Sebegitu tidak mau nya kah dia berada dalam satu ruangan denganku?

Luke terus memanggilnya tapi tetap tak ada jawaban. Merasa jengah dengan keributan ini akhirnya aku pun beranjak bangun.

" Hei Luke." Panggilku yang membuat Luke seketika menoleh ke arahku.

" Aku akan menunggu di luar." Tambahku, sengaja ku keraskan volume suaraku agar Kinsey mendengarnya.

" Baiklah." Sahut Luke singkat. Untuk memastikan kebenaran dari pemikiranku bahwa Kinsey memang menghindariku, aku sengaja tetap berdiri di dekat pintu keluar. Apa yang ku pikirkan terbukti benar ketika Kinsey tiba-tiba keluar dari kamarnya. Dia terpaku di tempat ketika tatapannya bertemu denganku yang memang masih setia berdiri di dekat pintu utama rumahku. Dia segera memalingkan wajahnya, memutus kontak mata di antara kami. Melihat sikapnya membuatku menghembuskan nafas malas, lalu bergegas membuka pintu dan keluar dari rumah.

Di luar rumah, aku menunggu dengan berdiri sambil menyenderkan tubuhku pada mobil kesayanganku. Sedangkan pikiranku masih tertuju pada perubahan sikap Kinsey. Aku sama sekali tidak mengerti dengan perubahannya itu. Menurutku seharusnya yang marah disini adalah aku karena walau bagaimana pun dia telah berani melawan perintahku. Mungkin dia melupakan kenyataan bahwa dia bergabung dengan team seven karena aku mempekerjakannya. Aku bahkan rutin membayarnya setiap bulan. Seharusnya aku lah yang marah karena dia tetap memaksa untuk tetap tinggal meski aku sudah membebaskannya dari pekerjaannya sebagai perantara roh bagi team seven. Sejak dulu aku memang tidak pernah bisa memahami jalan pikiran seorang wanita, mereka terlalu rumit untuk dipahami.

Di tengah-tengah lamunanku ini, akhirnya orang yang ku tunggu sejak tadi datang juga. Mini bus team seven yang selalu dikendarai Roy kini terparkir indah tepat di samping mobilku.

" Hai maaf aku terlambat." Ucapnya tanpa dosa sambil memperlihatkan cengiran khasnya. Aku hanya menatapnya datar, tidak merasa heran sama sekali karena ini bukan pertama kalinya dia datang terlambat. Tak berapa lama Kinsey dan Luke keluar dari rumah dengan sebuah koper yang mereka bawa. Aku masuk ke dalam mobilku dengan mataku yang memperhatikan Kinsey. Aku ingat dengan jelas belum lama ini dia selalu ingin naik mobilku ini karena itu aku memutuskan tidak menjalankan mobilku dulu. Aku hanya ingin tahu Kinsey memilih untuk ikut denganku atau dengan Roy.

TEAM SEVEN (THE REAL FACE) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang