CHAPTER 3 MUMMY (PART 3)

3.3K 272 42
                                    

Setelah melewati perjalanan yang panjang akhirnya kami tiba di negera tujuan kami yaitu Mesir. Kami bergegas menuju hotel yang sudah dipesan oleh Roy. Aku merebahkan tubuhku di tempat tidur hotel untuk mengistirahatkan tubuhku yang terasa sangat lelah. Sudah lama aku tidak bepergian sampai ke luar negeri seperti ini bahkan mungkin ini pertama kalinya aku kembali menaiki pesawat setelah terakhir kali aku menaiki pesawat ketika aku berlibur bersama orangtuaku. Saat itu usiaku baru 10 atau 11 tahun, entahlah aku tidak terlalu mengingatnya dengan pasti.

Tidak lama aku merebahkan diriku di tempat tidur, aku kembali beranjak bangun ketika ku rasakan tubuhku terasa panas dan tidak nyaman karena tubuhku yang lengket oleh keringatku. Ku putuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum pergi keluar untuk makan bersama Roy dan yang lainnya.

Aku pun bergegas menuju kamar mandi. Aku tergiur melihat bathtub besar di dalam kamar mandi yang seolah menarikku untuk masuk dan berendam di dalamnya. Membayangkan rasa nyaman yang akan ku dapatkan jika aku berendam sejenak di dalam bathtub itu, akhirnya aku pun memutuskan untuk berendam.

Aku melepas semua pakaianku setelah bathtub itu penuh dengan air hangat. Tak lupa ku campurkan juga sabun ke dalamnya sehingga kini air itu dipenuhi dengan busa. Tanpa ragu aku masuk dan berendam di dalamnya. Ku luruskan tubuhku dan ku senderkan kepalaku, rasa hangat dari air ini seketika membuat tubuhku yang kelelahan kini terasa ringan dan segar. Ku pejamkan kedua mataku untuk lebih menikmati kenyamanan ini. Namun ...

Aku merasakan sesuatu menempel di leherku, lebih tepatnya aku merasa ada sepasang tangan yang menyentuh leherku. Tangan itu terasa kasar. Ku beranikan diriku untuk memegang tangan itu, seketika aku tersentak ketika tanpa sengaja memegang sesuatu yang panjang dan tajam, mungkin kuku-kuku tangan itu yang sangat panjang dan runcing. Ketika aku hendak membuka mataku untuk melihat entah sosok siapapun di kamar mandi ini yang beraninya mengganggu aktivitas berendamku. Aku mengurungkan niatku ketika merasakan sesuatu menyerupai rambut menjuntai dan mendarat di kening dan kedua mataku.

Sepasang tangan kasar dan berkuku tajam masih setia menggerayangi leherku ditambah rambut yang menggelitik kening dan kedua mataku tak ayal membuatku meneguk salivaku panik. Jantungku mulai berdetak di luar batas normal ketika aku membayangkan sosok yang menggangguku ini mungkin saja sangat menyeramkan. Namun akhirnya ku beranikan untuk membuka kedua mataku. Ketika kedua mataku berhasil terbuka sempurna, aku terdiam seolah membeku ketika melihat wajah sosok hantu wanita yang kini tepat berada di depan wajahku.

Di kulit wajahnya terdapat benjolan-benjolan kecil berair berwarna hijau lumut yang jika benjolan-benjolan itu meletus pasti akan mengeluarkan cairan yang menjijikan. Kedua matanya berwarna hitam, tak terlihat bola matanya sama sekali yang terlihat hanyalah sekeliling matanya berwarna hitam pekat seolah dia tidak memiliki bola mata. Lalu sesuatu berwarna merah kental yang ku yakini adalah darah menetes keluar dari dua matanya itu. Darahnya terus menetes keluar dan nyaris berjatuhan mengenai wajahku. Sebelum darah itu berhasil menetes di wajahku, aku pun susah payah menggerakan tubuhku yang masih terasa kaku. Aku menggulingkan tubuhku ke samping sehingga tubuhku sukses mendarat di lantai kamar mandi dengan tidak elitnya.

Sosok itu terlihat semakin mengerikan ketika aku melihatnya dari jarak cukup jauh seperti ini. Dia melayang tepat di atas bathtub dengan posisi tubuhnya yang menelungkup. Dengan perlahan sosok itu memiringkan kepalanya dan kini dia tengah menatap ke arahku. Sungguh aku tidak tahan melihat sosoknya yang menyeramkan dan wajahnya yang menjijikkan itu sehingga tanpa mengambil handuk terlebih dahulu aku bergegas keluar dari kamar mandi.

Bruukk

Pintu kamar mandi yang ku buka kasar terdengar nyaring di dalam kamar ini. Nafasku terengah-engah mungkin efek dari kegugupan dan kepanikanku yang masih belum hilang meski aku sudah keluar dari kamar mandi.

TEAM SEVEN (THE REAL FACE) {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang