Puzel

669 127 14
                                    

Seongwu baru saja pulang setelah seharian praktek diantar oleh Kim Jongin atau kai. Seongwu merebahkan tubuhnya di sofa diikuti Kai dengan santainya merebahkan tubuh di sofa secara horizontal dengan kepala yang bertumpu pada paha Seongwu.

"Sayang."

"Ya ya ya."

Seongwu melesakkan jari-jari lentiknya pada helaian rambut Kai yang berantakan karena lelaki itu yang sering mengusak rambutnya ke belakang.

"Akhir pekan ini kau sibuk ?"

Kai mendongak menatap Seongwu yang sibuk memperhatikan rambutnya.

"Tidak. Hei, kenapa rambutmu menjadi kasar ?"

"Kau menyadarinya ? Kupikir hanya perasaanku saja."

"Pasti kau pakai shampoo milik Jung Hoseok lagi."

Kai tertawa membuat Seongwu sebal. Wanita itu mencubit pangkal hidung milik Kai hingga pemiliknya mengaduh. Kai bangun dengan posisi duduk, lalu menarik Seongwu ke dalam dekapannya. Seongwu yang tau apa yang akan Kai lakukan berusaha lari sambil tertawa.

Namun nihil, kekuatan wanita itu tidak ada dibandingkan Kai yang sering berolahraga rutin dan menari.

"Senang sekali ya membuat hidungku merah."

Seongwu hanya tertawa dan mengelak setiap Kai ingin menggigitnya. Kebiasaan Kai jika gemas dengan sahabat kesayangannya itu akan menggigit entah dibagian mana selama itu bagian tubuh Seongwu.

"Haha ampun !!!"

Kai berhasil menggigit dagu Seongwu, Seongwu yang merasakan geli mendongak membuat wajah Kai mendarat di leher jenjangnya.

Kai menjauhkan wajahnya, menatap Seongwu yang berusaha mengontrol deru nafasnya. Kai mengecup kening Seongwu sekilas.

"Sudah bermesraannya ?"

Seongwu dan Kai menoleh mendapati teman-temannya yang lain berdiri sambil bersidekap, dan juga Daniel.

Pria itu berdiri dekat dengan lorong pintu utama.

"Lihatlah Hyun, istrimu mengganggu kegiatanku lagi."

Jisung yang tidak terima dengan ucapan Kai pun beranjak dari tempatnya lalu berusaha memberikan pukulan kepada lelaki berkulit tan tersebut.

Namun semua itu sia-sia karena Kai berlindung kepada Seongwu dengan cara memeluknya, lalu Seongwu sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa karena eratnya pelukan Kai. Kai lalu berlari berusaha menghindari Jisung sedangkan yang lain pergi sesuai keinginan mereka.

Semua seketika sibuk dengan kegiatannya, Seongwu yang sekarang sendiri menyandari dan baru menyadari sedari tadi beruang busan itu menatap ke arahnya. Dan ia hanya diam ditempat.

🍂

Semua teman-teman Seongwu sudah kembali atau pulang dari apartment Seongwu tepat pukul 10 malam. Daniel yang sejak sore tadi keluar pun kembali. Lelaki itu baru saja pulang mencari-cari apartment untuk ditinggalinya selama tinggal di Seoul.

"Bagaimana ? Menemukan yang pas menurutmu ?"

Daniel mengendikkan bahunya dan ikut duduk di sofa yang bersebelahan dengan Seongwu.

"Belum, maaf ... kurasa aku akan sedikit lebih lama dari perjanjian awal."

"Santai saja Niel."

One Last Time || GS || OngnielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang