Seongwu baru saja selesai dengan kelasnya, bersama Jung Hoseok mereka berdua berjalan beriringan di lorong.
"Minhyun kemana ?"
"Pak Lee memanggilnya, mungkin ada titipan untuk kelas lusa."
Seongwu mengangguk-angguk.
"Aku lapar, ayo ke kantin ? Jaehwan bilang sudah di kantin."
"Tidak mau, ayo pulang. Kau sudah berjanji mengantarku pulang."
"Auhhh ... aku lapar sekali sayangku Seongwu, makan dulu oke ?"
"Tidak !"
"Dengan Kai saja bagaimana ? Kau hari ini bersama Kai kan ? Harusnya ia yang mengantarmu pulang."
"Jadi kah perhitungan denganku Jung Hoseok ?!"
"Eh ? Tidak begitu !"
"Yasudah kal-"
Hoseok menutup mulut Seongwu membuat si empu melotot.
"Baiklah-baiklah ayo kita pulang tuan putri Seongwu."
"Yak ! Mau mati kau meledekku ?!"
Hoseok hanya memutar matanya jengah dengan lengkingan Seongwu.
Mereka berdua berjalan menuju lobby sebelum ke arah parkir fakultas, namun adanya kerumunan membuat Seongwu memperhatikan dan meminta Hoseok berhenti.
"Ada apa ?"
Tanya Seongwu kepada seorang mahasiswa lain.
"Ah ! Ada yang mencarimu ! Dia tampan sekali !"
"Oh ? Siapa ?"
"Tidak tahu, sepertinya bukan anak jurusan kita."
Seongwu mendelik, lalu meminta para kerumunan memberinya ruang untuk melihat siapa orang yang dimaksud mencari Seongwu.
Seongwu membeku di tempat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seongwu berbalik, primadona kebanggaan jurusan, fakultas bahkan seantereo kuliah itu berjalan cepat dari sana.
Seongwu mendengar Hoseok meneriaki namanya namun ia tidak mau berhenti karena lelaki yang datang menunggunya itu.
Kang Daniel. Sahabat lamanya, cinta pertamanya.
"Berhenti, kumohon."
Bagaikan tersihir, Seongwu berhenti begitu saja. Ia meremat buku-buku yang di dekap ke dadanya.
Perlahan Seongwu mendengar langkah kaki mendekat, ia menutup matanya sambil menggigit bibirnya sendiri.
"Ong Seongwu, aku merindukanmu."
🍁
Seongwu mempersilahkan Daniel masuk ke dalam apartmentnya, tanpa banyak bicara ia lalu menutup pintu utama lalu berjalan lebih dulu ke ruang tamu. Daniel mengekor dari belakang dengan koper hitamnya.
