***
Saerom melihat ke sekelilingnya sesekali memerjapkan matanya, terheran karna sekarang ia sedang berbaring diruangan asing dan terlebih lagi ia melihat megan, sahabatnya yang tadi ia telpon sedang tertidur pulas disamping tempat tidurnya.
Saerom mencoba mengingat kejadian tadi pagi saat megan menanyakan apa ia telah sampai disekolah barunya, ya. Saerom merupakan murid pindahan dari Suwon. Ia harus ikut bersama orang tuanya pindah ke Seoul karna ayahnya yang seorang Dokter harus berpindah tugas ke Clover Hospital.
Saerom memejamkan matanya agar lebih berkonsentrasi lagi mengingat kejadian tadi pagi dan- "AH PRIA TADI!" Teriaknya keras.
Jiwon yang mendengar suara keras tersebut lansung bangun dan berdiri, menepuk nepukan kedua pipi saerom dan bertanya apakah saerom sudah baik baik saja.
"Saerom-ah, mengapa berteriak? Apa kau baik baik saja?"
"Oh aku baik baik saja, kau bisa liat kan?" Senyum saerom.
"Kau kelelahan, kupikir mungkin karna kau semalam habis merapikan rumah barumu- eh kapan kau akan mengajakku berkunjung?"
"Um, kurasa begitu. Terserah kau saja, lagian walaupun aku tidak mengundangmu juga kau akan datang dengan tiba tiba. Ayo ke kantin aku lapar, jiwon-ah." Jelas saerom dan segera berdiri dari kasur.
"Hehe kau tau saja. Ya sudah ayo, aku juga lapar setelah tidur dengan nyenyak selama bolos jam pelajaran tadi." Jawab megan dan berusaha menyamai langkahnya bersama saerom.
Karna sekarang sudah jam pulang sekolah, mereka tidak perlu antrean untuk membeli makan.
Saerom pergi mencari tempat duduk yang ia rasa nyaman. Ia putuskan untuk duduk dipojok kanan ujung, ia bisa melihat dedaunan hijau didekat sana.
Sedangkan jiwon saat ini sedang memesan makanan untuknya dan saerom, ia berjalan mencari dimana posisi saerom. Ia melihat saerom telah duduk dikursi pojok kanan, tempat duduk itu milik si empunya sekolah dan teman temannya. Jiwon segera menyusul saerom kesana.
"Saerom-ah!"
Saerom yang mendengar namanya dipanggil lansung saja menyaut. "wah makananku sudah datang!"
Jiwon memberikan spaghetti pesanan saerom dan juga lemonade kesukaan saerom. "Hei kau lebih baik untuk tidak duduk disini lagi besok, dan seterusnya."
"Um, waeyo? Tempat ini sangat bagus aku suka!" Jawab saerom.
"Tempat ini milik Gyuri dan teman temannya, maksudku tidak ada yang pernah duduk disini kecuali dia. Dan kau tau kenapa? Karna ayahnya pemilik sekolah ini."
"Jadi karna dia pemilik sekolah jadi dia memiliki daerah kekuasaan? Apa dia seorang penindas?" Tanya saerom.
"Aniya. Dia bukan seperti itu, dia bukan orang jahat. Hanya saja dia dingin seperti balok es. Dia tampan, banyak yang menyukainya. Jika ada yang menyapa dia pasti hanya tersenyum tipis untuk menanggapi daripada mengabaikan."
"Jadi walaupun aku duduk disini untuk seterusnya, pasti ia akan tersenyum tipis untuk menanggapiku bukan? Ia tidak akan mengusirku untuk duduk dikursi lain kan? Yasudah kalo begitu aku tidak masalah, lagian mau dia tampan pun juga aku tidak peduli." Balas saerom santai.
"Kau yakin tidak peduli mau setampan apapun dia?" Tanya jiwon memicingkan matanya serius.
Saerom mengangguk. "Tentu saja"
"Kau tau? Kau bilang lelaki tadi yang menolongmu itu tampan bukan? Kau tadi bilang saat ia menggendongmu kau terbangun sebentar lalu kalian saling berpandangan sebelum kau pingsan lagi, dan kau bilang kepadaku bahwa matanya indah." Jeda jiwon.
"Saerom-ah, Dia pria itu."
Deg
Saerom terbatuk dan segera mencari dimana minumnya, jiwon menolongnya memberikan lemonade pesanannya tadi.
"WHAT?!" Pekik saerom setelah meminum airnya.
"Kau serius, megan? Mengapa dia peduli kalau aku pingsan? Bukankah kau bilang dia balok es?"
"Hei apa yang kau harapkan? Ia menolongmu hanya karna tidak ada orang lain saat itu dilorong. Jangan terlalu berharap, saerom-ah. Dia sudah mempunyai kekasih.
deg. Mungkin sudah berapa kali hari jantungnya berdegup kencang, entahlah ia pun tidak memedulikan itu.
"Eh tapi tadi kudengar, jisun akan pindah dan semalam aku melihat gyuri menyeka air mata jisun. Apakah mereka putus? entahlah aku tidak begitu yakin, kurasa aku salah. Ayo habiskan makananmu." Jelas jiwon.
Ada rasa senang yang saerom rasakan setelah mendengar penjelasan jiwon. Entahlah, ia tidak yakin bagaimana perasaannya. Mana mungkin ia bisa suka pada gyuri hanya karna peristiwa tadi pagi bukan?
Saerom segera menghabiskan makanannya dengan lahap, ia sangat bersemangat setelah mendengar apa yang jiwon katakan tadi. Padahal itupun belum tentu benar.
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Disaster | romsae - gaejookie
Fanfiction"You meet thousands of people who don't connect with you. And then you meet than one special person, so your life changed. Forever." - Anonymous Deg. Quotes tersebut mengingatkannya akan seseorang yang tidak sengaja ia tolong saat wanita itu tiba...