***
Gyuri melempar sembarang tasnya dan segera menghempaskan tubuhnya ke kasur.
Ia menatap ke langit-langit kamarnya, memikirkan tentang tawaran dari Jiwon tadi sebelum ia pergi keluar dari uks. Lebih tepatnya, gyuri memikirkan apakah saerom juga ikut?
"Ah ngapain juga gue mikirin gituan." Pikirnya.
"Ah bodo ah, capek." Ujarnya sambil memejamkan mata hingga selang beberapa menit ia sudah berada dialam mimpinya, ia tidur terlentang dalam keadaan masih memakai baju seragamnya.
***
"Disinilah kehidupan baruku. Kuharap aku betah disini." Gumam jisun kepada dirinya sendiri sambil menarik kopernya menyamakan langkah kaki dengan Noh Chungha, bundanya itu.
"Bundaaaaa! Tunggu aku." Teriaknya.
Chungha memberhentikan langkahnya, tersenyum menatap anak semata wayangnya itu. "Ayo sayang, nanti keburu malam."
Jisun membalas senyum bundanya. "Aku dataaaaang hehe."
Mereka memberikan kopernya kepada driver taxi agar bisa memasukannya ke bagasi. Jisun dan bundanya sudah masuk ke atas mobil, mereka saling tersenyum.
"Maafkan bunda, jisun-ah." Ucap bundanya tiba tiba.
"Eh? Bunda kenapa minta maaf?" Ujar jisun terheran.
"Maaf karna bunda kau harus ikut kesini. Kau tau, bunda hanya memilikimu. Bunda tidak ingin kau tinggal di Seoul sendirian."
"Eh tapi, bukankah kau juga tidak bisa bunda tinggalkan selama itu bukan?" Sambung chungha menggoda anaknya itu.
Jisun memeluk pinggang bundanya "Aniya bunda, aku malah senang bisa ikut dengan bunda. Bunda tau? Aku tidak ingin ditinggalkan lagi sendirian. Yeoksi bunda sangat mengetahui aku dengan baik. Mana mungkin aku kuat ditinggalkan bunda. Gwencana, nanti aku yang akan buatkan bunda sarapan setiap pagi! Hehe."
"Benarkah? Bunda tidak sabar ingin segera mencoba sarapan buatanmu itu, masa gyuri selalu dibuatkan sedangkan bunda tidak? Eh ngomong ngomong bagaimana hubunganmu dengannya? Mengapa bunda tidak melihat gyuri tadi dibandara?" Ujar bundanya memeluk jisun.
Jisun terkejut mendengar pertanyaan bundanya. "Oh? A-aku baik baik saja, bunda." Jawabnya dengan senyum yang terlihat paksa.
"Jisun-ah? Apa yang sedang kau sembunyikan dari bunda?" Tanya bundanya lembut. "Kau tidak bisa membohongi bunda sayang."
"Bunda..."
"Kita berpisah." Jawab jisun lirih. "Bunda, aku tidak bisa menjalin hubungan jarak jauh. Tapi walaupun berpisah kita memutuskan untuk tetap berteman kok bunda." Jawab gadis itu memantapkan omongannya.
"Kau yakin baik baik saja sayang?" Tanya bundanya seraya merapihkan rambut jisun.
"Ne bunda!" Sahutnya menganggukan kepalanya tersenyum manis. "Bunda walaupun status kita berubah. Kita tetap masih sayang kok!" Jawab jisun dengan percaya diri.
"Anak bunda memang dewasa!" Tawa bundanya. "Nanti kalo mau skype-an sama gyuri ajak bunda ya? Bunda kangen sama anak bunda yang satu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Disaster | romsae - gaejookie
Fanfiction"You meet thousands of people who don't connect with you. And then you meet than one special person, so your life changed. Forever." - Anonymous Deg. Quotes tersebut mengingatkannya akan seseorang yang tidak sengaja ia tolong saat wanita itu tiba...