[END] Sudah satu tahun lamanya Kyuhyun dan Seohyun bertetangga, namun hubungan mereka hanya sekedar saling kenal. Berbicara seperlunya dan tak jarang Kyuhyun memberikan bantuan jika diminta.
Hari-hari mereka begitu datar dan biasa saja, sampai suatu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~
Sinar matahari pagi terasa begitu hangat, terlebih bagi pasangan manis yang baru keluar dari gedung tempat mereka tinggal. Mereka adalah Cho Kyuhyun dan Choi Seohyun. Saling mengumbar senyum sembari membicarakan waktu sarapan beberapa saat lalu, dimana Seohyun berhasil menyiapkan makanan.
"Enak, sangat enak. Aku sudah bilang berulang kali, masa kau tidak percaya," kata Kyuhyun melirik Seohyun yang sedang menggoyang-goyangkan lengannya manja.
"Jeongmal (Benarkah), kalau begitu aku percaya. Lihat saja nanti aku akan masakan yang lebih enak lagi. Aku harap kau tidak pernah bosan memakan masakanku."
"Yang ada aku akan sangat senang bisa makan masakanmu setiap hari." Kyuhyun memutar tubuh Seohyun agar menghadap padanya. "Beri semangat untukku sebelum pergi kerja."
Seohyun agak memiringkan kepala kemudian berujar. "Maksudmu ini." Seohyun mengecup bibir Kyuhyun.
Tiba-tiba seseorang menarik Seohyun menjauh dari Kyuhyun. Dengan pandangan tajam lelaki itu berkata. "Berani sekali kau menciumnya!"
"Hyukjae Oppa," ucap Seohyun pelan. "Gunakan penglihatanmu dengan benar, yang menciumnya itu aku." Ia menambahkan selagi Kyuhyun mengingat siapa lelaki berpakaian jas rapih di depannya.
Seperkian detik berikutnya, Kyuhyun segera menarik Seohyun agar berada di dekatnya. Dia menatap tegas Hyukjae yang berjengit mengerutkan dahinya. Sementara tangan Kyuhyun mulai sibuk merogoh tas kerjanya.
"Untukmu." Kyuhyun menyodorkan beberapa lembar uang. Hyukjae semakin mengerutkan dahi, tak mengerti. "Kita akan mulai mencicil hutangnya, jadi terimalah ini."
"Hutang?" bola mata Hyukjae bergulir pada Seohyun yang mengangguk-angguk kecil, berharap lelaki itu mengiyakan saja.
Namun, sebelum mengatakan sesuatu. Uang tersebut dilempar hingga mengenai wajahnya. Sontak Seohyun menekap mulutnya merasa bersalah dengan apa yang terjadi pada Hyukjae.
"Sialan! Kau ini kenapa sih!" sebal Hyukjae.
"Asal kau tahu, sekarang wanita ini adalah istriku. Jadi jangan pernah mengganggunya lagi karena aku akan melunasi hutangnya padamu," tegur Kyuhyun beralih menatap lembut Seohyun melanjutkan dengan tenang. "Masuklah dan kunci pintunya. Telepon aku jika terjadi sesuatu."
Mau tak mau Seohyun menurut, ia memandang hati-hati Hyukjae yang merasa terhina. Apa tampangnya terlihat seperti rentenir jahat? Dia hendak melangkah mengejar Seohyun. Jelas saja Kyuhyun menghadangnya sembari menajamkan tatapan.
"Ambil uangnya setelah itu jangan pernah muncul di sekitar sini, aku janji akan membayarmu tepat waktu ditiap bulannya." Kali ini suara Kyuhyun terdengar lebih ramah.
Hyukjae hanya bisa menghela napas, terpaksa memunguti lembar uang yang berserakan dibantu Kyuhyun. "Aku tidak akan mengganggunya dan kau juga tidak usah memberiku uang, cukup berjanji untuk menjaganya saja," kata Hyukjae menyerahkan uang pada Kyuhyun yang termenung.
