[END] Sudah satu tahun lamanya Kyuhyun dan Seohyun bertetangga, namun hubungan mereka hanya sekedar saling kenal. Berbicara seperlunya dan tak jarang Kyuhyun memberikan bantuan jika diminta.
Hari-hari mereka begitu datar dan biasa saja, sampai suatu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~
Im Yoona bergegas menuju ruangan direktur yang juga ruang kerja tunangannya. Lima pria berjas hitam rapih yang berada di dalamnya menoleh serempak, setelah mengetahui siapa yang datang mereka membungkuk memberi hormat.
"Agashi (Nona)!" seru Lee Hyukjae menatap ragu, kenapa juga calon istri bos –nya ada disini malam-malam begini. "Oh... Choi Daepyonim (Direktur) baru saja pulang, kau tidak bertemu dengannya di depan?"
"Aku tahu, dia menyuruhku untuk pulang juga dan pergi dengan marah. Sekarang keonaran apa lagi yang kalian lakukan!" Yoona bertingkah selayaknya atasan.
Hyukjae terkekeh, diikuti tawa meremehkan dari ke empat pria lain. "Kami mengaku salah karena tidak bisa menjaga Seohyun Agashi dengan baik, tapi itu keinginannya untuk tidak berkuliah diluar negeri..."
"Dan dengan bodohnya kau hidup mewah di Australia, mengeyam pendidikan yang bukan untukmu." Potong Yoona mendapat seringaian tak menakutkan dari anggota termuda para pengawal yang ditugaskan untuk mengawasi Seohyun.
Dengan santainya Hyukjae menyuruh anak buahnya diam, "Tolong pegangi Ryeowook," titahnya segera saja dituruti namun tak meredakan kemarahan pria paling kecil di antara mereka yang mencoba memberontak.
Seakan tak terusik dengan gerakan mengancam Yoona melihat Hyukjae penuh minat. "Bagaimana apa kau sudah menemukan keberadaannya?" kali ini suara Yoona terdengar biasa, sejujurnya dia tidak bisa berlaga sok penting dan lagi memamerkan dirinya yang akan menjadi nyonya dari pemilik saham terbesar Perusahaan Hyundai bukanlah gayanya.
"Dia berhasil melarikan diri, aku yakin sebentar lagi kami akan membawanya kembali..."
"Santai saja, tidak usah terburu-buru!" Yoona menyela dengan ramah. "Pertahankan kinerja buruk kalian sampai Siwon Oppa tak tahan lagi lalu memecat kalian. Ingat Seohyun memiliki trauma, jadi kalian jangan bertingkah sembrono. Aku pamit."
Ryeowook berhasil melepaskan cengkraman yang menahannya, dia merasa kesal pada tunangan atasannya itu yang selalu ikut campur dalam pekerjaan mereka. Namun perkataan untuk berhenti dari Hyukjae selalu berhasil menghentikan usahanya.
"Hyung-nim kenapa kau membiarkannya begitu saja?" Zhoumi yang juga tak terima atas perlakuan tersebut berbicara, diberi anggukan setuju dari Shindong dan Henry.
Yang ditanya malah tersenyum memperlihatkan gusi, duduk menyilangkan kaki di kursi sang direktur. Hyukjae benar-benar tidak terselamatkan, dia membayangkan akan mengambil alih perusahaan dengan tampang menyebalkan.
♫♫♫
Dengan masih berjongkok Kyuhyun berbalik membelakangi Seohyun. "Naiklah," perintah Kyuhyun berbarengan dengan menepuk pundaknya.
"Sirheo (Tidak mau)!" tolak Seohyun.
Mendengar penolakan dari Seohyun, Kyuhyun menoleh ke belakang. "Benar tidak mau?" tawarnya lagi hendak berdiri tapi Seohyun meraih lengannya, terlihat terpaksa menerima bantuan. Tanpa gadis itu sadari peluh keringat mengalir dipelipisnya dan wajahnya berubah pucat.
