Part 4

9 4 0
                                    

"Za, ulang dong" seru Kiara

Khanza menatap bingung kiara

"Maksudnya?"

"Gue pengen liat waktu lo dibawa kesini sama si Farel, pasti digendong ala ala bridel style deh wkwk"

"Waduww so sweet" seru Relline ikut-ikutan

Khanza yang mulai bergidik ngeri dengan tingkah kedua sahabat nya pun segera bangkit dari bankar dan beranjak pergi untuk menghindar agak ia tak ikut-ikutan seperti mereka.

****

Saat ini Farel sedang berada di kelas nya mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung. Seketika ia teringat cewek yang tadi sempat ia bawa ke UKS yang namanya belum ia ketahui, tiba-tiba Farel senyum-senyum sendiri ketika terlintas raut wajah Khanza yang sedang kesal terlihat menggemaskan bagi nya. Gerald yang duduk bersebelahan dengan Farel menatap bingung sekaligus aneh melihat tingkah Farel yang seperti itu tanpa sebab sejak tadi.

"WOIII!!" teriak Gerald dikuping Farel

Farel tersontak kaget dan tersadar dari lamunan nya

"Ngapa lo senyum-senyum sendiri?" tanya Gerald penasaran sambil menunggu jawaban Farel

"Ga--gapapa kok bro" jawab Farel bingung

"Gue ngeri dah, Rel. Lo kan baru pindah nih takut nya kan ada yang guna-guna lo"

"Gila lo Ger!!"

Gerald yang melihat raut wajah menegangkan Farel membuat nya cekikikan sendiri akibat perkataan nya. Farel merasa tidak ada yang lucu dari perkataan Gerald hanya diam sambil melanjutkan menulis nya. Gerald yang mulai sadar bahwa perkataan nya tidak lucu sontak terdiam sesaat lalu ia mencoba menanyakan suatu hal yang ingin Gerald tanyakan pada Farel

"Rel?" tanya Gerald dengan memasang wajah yang sedikit serius

"Hmm" saut Farel masih fokus pada menulis nya

"Lo di Australi punya pacar atau gebetan gitu?"

Sesaat Farel berhenti menulis lalu berpikir

"Punya.."

"Berarti lo LDR dong bre?"

"Gue belum lanjutin nih bro. Tapi udah putus karena gue yakin pasti bakal ada perubahan"

"Oh ya gue mau nanya lo sendiri gimana Ger?" tanya Farel

Belum sempat Gerald menjawab seketika ia merasa harus ke toilet untuk buang air kecil lalu ia segera meminta izin kepada guru yang sedang mengajar saat ini.

****

Khanza berusaha menghindar dari kedua sahabat nya agar tidak tertular virus bucin yang sedang viral saat ini, akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke kelas karena takut guru yang sedang mengajar mencari nya. Namun ketika di perjalanan menuju kelas baru dua langkah hampir sampai di depan kelas, ia harus berbelok ke arah toliet akibat mendadak kebelet.

Sesampainya di toilet ia langsung  masuk tanpa melihat situasi di dalam sana untung saja ia masih sadar bahwa itu toilet wanita, hampir saja Khanza salah masuk ke toilet pria yang bersebelahan dengan toilet wanita. Setelah selesai ia pun merasa lega dan kembali ke kelas, pada saat keluar dari toilet ketika Khanza menunduk sedang merapihkan baju seragam nya yang berantakan, ia tak melihat seseorang di depannya yang muncul secara tiba-tiba sehingga tanpa sengaja ia menabrak bahu seseorang

BRRUKKK!!!

"Awww!!!!" ringis Khanza memegang bahu nya

"Eh Lo---" seru Gerald mendekati Khanza

"Gerald?"

"Khanza?"

"Kirain gue siapa!" seru kedua nya bersamaan

Kini kedua nya jalan beriringan menuju kelas masing-masing. Gerald yang baru mengetahui kabar tentang Khanza yang pingsan langsung menanyakan nya

"Tadi lo pingsan? Kok bisa?" tanya Gerald

Khanza menggangguk mengiyakan

"Iya bisa lah kan gue manusia juga sama kayak lo!" ketus Khanza

"Maka nya sering-sering jaga kesehatan" seru Gerald sambil mengelus puncak kepala Khanza. Khanza yang mendapat perlakuan seperti itu langsung termangu ditempat nya akibat perlakuan Gerald terhadapnya yang hampir membuat jantung Khanza mau copot karena berdegup kencang. Gerald yang bingung dengan sikap Khanza yang berdiam ditempat langsung menyadarkan nya

"WOIIIII!!!" teriak Gerald di depan wajah Khanza

"Eh iya iya" sahut Khanza salah tingkah sambil menggaruk tengkuk kepala nya yang tidak gatal

"Lo kenapa?"

"Eng--enggak kok"

Khanza yang merasa gugup dan mulai bertingkah aneh, memutuskan untuk kembali ke kelas duluan

"Ger. Gue duluan ke kelas ya, bye" seru Khanza berlalu pergi tanpa menunggu jawaban Gerald

Gerald yang bingung pada sikap Khanza segera menyusul nya.

****

Pulang sekolah sudah tiba, seluruh siswa-siswi mulai berhamburan keluar terkecuali Khanza yang masih di kelas karena hari ini ia sedang menjalankan piket kelas bersama Kiara dan beberapa orang yang lain nya. Khanza dan Kiara sudah menyelesaikan tugas nya, kedua nya sudah bersiap-siap untuk pulang. Ketika di perjalanan menuju pintu gerbang sekolah, Relline memanggil Khanza daru kejauhan

"Khanzaaa!!!" teriak Relline sambil berjalan mendekat

Khanza berhenti di tempat dan menengok ke arah sumber suara

"Kenapa, Rel?" sahut nya

"Lo pulang sama siapa, Za?"

"Hm.. Di jemput kok"

"Lo enggak mau bareng?"

"Gausah deh, makasih. Rel"

"Yaudah gue duluan ya"

Kini Khanza sudah sampai di gerbang sekolah sedangkan Relline dan kiara berada di parkiran sekolah untuk mengambil motor kedua nya. Setelah kedua nya berpamitan pada Khanza, handphone nya bergetar menandakan ada notifikasi pesan masuk.

From : Shyasya

Sorry dek. Gue gabisa jemput lo soalnya gue ada tugas kelompok, lo minta jemput sama bang Raffa aja.

Khanza mendengus sebal melihat isi pesan dari Shyasya.Begitu menyebalkan nya Shyasya hari ini tapi bukan cuma hari ini saja setiap hari bagi nya Shyasya sungguh menyebalkan menjadi seorang kakak.

Berbeda dengan Raffa sebagai kakak yang pertama, cowok the most wanted sekaligus mahasiswa berprestasi di kampus nya meskipun sikapnya kepada para cewek dikampus nya ia begitu dingin dan irit bicara tetapi kepada adik-adik nya ia sangat berbeda jauh begitu kalem dan lembut.





Aku update lagi nih guys!!! Semoga kalian selalu baca dan suka dengan cerita ini karena bakal banyak surprise di next part nya, jangan lupa votment juga ya. See u guys😄😆😊


My Team Success (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang