Part 5

7 4 0
                                    

Berbeda dengan Raffa sebagai kakak yang pertama, cowok the most wanted sekaligus mahasiswa berprestasi di kampus nya meskipun sikapnya kepada para cewek dikampus nya ia begitu dingin dan irit bicara tetapi kepada adik-adik nya ia sangat berbeda jauh begitu kalem dan lembut. Akhirnya Khanza mencoba menghubungi Raffa, seperti yang diintruksikan oleh shyasya.

"Hallo?" seru seseorang disebrang sana

"Hallo bang! Abang dimana?"

"Abang lagi dikampus nih, kenapa?"

"Jemput aku dong bang, soalnya kak shyasya gabisa jemput"

"Yah.. Abang juga gabisa jemput soalnya abang masih ngurusin skripsi"

"Yaudah deh" seru Khanza dengan nada kecewa

Khanza langsung memutuskan sambungan telepon nya sambil menghembuskan nafas kesal. Seharusnya tadi ia menerima tawaran Relline yang menawarkan tumpangan nya jika seperti ini. Kini Khanza bingung tak tahu harus bagaimana? Kalau naik angkot ia harus menunggu lama lagi. Tak berapa lama terdengar bunyi klakson motor yang sedang dinaiki seseorang yang sangat ia kenal berhenti di sisi nya, Gerald.

"Za! Kok lo belum pulang?"

"Kakak gue engga bisa jemput jadi gue pulang sendiri"

"Yaudah bareng gue aja" ajak Gerald

"Gausah rumah lo sama gue kan beda arah nanti kasian lo bolak-balik"

"Santai aja elah! Ayo naik!! Mau gue gendong buat naik atau naik sendiri?"

"Iya iya maksa deh"

"Nih pake helm dulu" seru Gerald sambil memberikan helmnya

Khanza mengambil helm yang diberikan kepadanya kemudian ia menaiki motornya dan keduanya pun pergi melaju meninggalkan sekolah.

****

Kini keduanya berhenti didepan rumah Khanza. Khanza turun dari motor Gerald sambil memberikan helmnya

"Makasih ya"

Gerald mengangguk mengiyakan lalu melajukan motor nya. Khanza menatap motor Gerald menjauh dari depan rumahnya sampai hilang disimpangan kompleks. Sesampainya dirumah Khanza segera menaiki tangga menuju kamarnya, ia langsung melepas seragam sekolahnya lalu membanting tubuhnya diatas kasur karena merasa lelah seharian beraktivitas disekolah. Saat ia mulai menutup mata nya perlahan seketika saja terbayang-bayang wajah Gerald yang membuat darah nya berdesir dan hati yang berdebar tak karuan.

Tok..tok..tok..tokk...

Terdengar suara ketukan pintu sangat keras hingga membuat Khanza kesal dan membuka mata nya lalu bangkit berjalan kearah pintu. Ketika membuka pintu ternyata shyasya yang masih memakai seragam sekolah.

"Ck, lama banget sih!" kesal shyasya

"Apaan sih Sya?! Heboh sendiri dah!!"

"Bacot deh adek ku sayang"

"Heeuuhh bool! To the point deh"

My Team Success (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang