Part 7

21 3 0
                                    

Khanza sedang berjalan dikoridor sekolah yang sepi karena kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung, ia ingin menuju toilet namun setengah perjalanan tampak dari kejauhan ia melihat Gerald yang berjalan kearahnya sambil membawa beberapa berkas,

"Za!" seru Gerald menghampiri

"Kenapa Ger?"

"Ini gue lupa kemaren ngasih tau lo beberapa berkas ini" serunya dengan memberi beberapa berkas yang ditangannya

"Nanti bakal kita bahas tapi pas jam istirahat, kita rapatin diruang osis. Lo kasih tau ke humas ya biar diumumin ke seluruh anggota"

"Siap pak ketos!" seru nya sambil hormat seperti upacara

"Yaudah gue mau balik kekelas. Jangan lupa ya my partner!" seru Gerald mengelus puncak kepala Khanza yang sejajar dengan dada nya

Khanza yang diperlakukan seperti itu membuat darahnya berdesir kencang lagi untuk kedua kalinya terhadapnya. Kemudian Khanza dan Farel pergi menuju tujuan nya masing-masing. Khanza yang merasa deg-degan dan ingin tersenyum sepanjang jalan namun ia takut dikira gila kalau sampe ada yang melihat nya senyum-senyum sendiri hingga ia harus menahan senyumnya karena Gerald. Apakah mungkin Khanza jatuh cinta karena nya? Entah bagaimana Khanza harus memastikan perasaannya terlebih dulu.

Setelah selesai buang air kecilnya Khanza membasuu wajah nya. Seketika saja ia dikejutkan oleh keberadaan Relline ditoilet bersamaan dengan Cindy karena memang Relline dan Cindy sekelas.

"Za?" seru Relline

"Hm?"

"Gue mau cerita nih seru banget!"

"Apaan tuh?"

"Gue seneng banget tadi dia perhatian banget sama gue, tapi gue juga merasa kayaknya dia suka deh sama gue. Menurut lo gimana?"

"Ya lo pastiin dulu lah dodol dia suka sama lo atau engga!"

"Oh gitu ya?" seru Relline hampir berbisik

"Lo harus cari tau, gue gamau sahabat gue ini sampe dimainin sama dia. Lo itu udah gue anggap saudara gue Rell! Lo terluka gue juga terluka tapi lo bahagia gue bakal jadi orang yang teramat bahagia" seru nya mengelus bahu Relline

"Terharu dede" seru Cindy ikut-ikutan"

"Oh ya gue sampe lupa, pokoknya nanti jam istirahat kita rapat ya dan lo Cindy kasih tau seluruh anggota ya?" titah nya

"Okeyy"

****

Jam istirahat sudah berbunyi seluruh siswa-siswi bubar keluar kelas untuk mengisi perut mereka di kantin namun ada yang menetap di kelas, entah sibuk dengan kegiatannya atau menghabiskan bekal yang di bawanya. Khanza yang berada di kelas bergegas keluar menuju ruang osis. Sesampainya di sana sudah banyak orang yang datang termasuk Gerald dan Relline juga.

Semua sudah berkumpul. Rapat pun dimulai, mereka yang semula gaduh menjadi hening ketika Gerald membuka topik pembahasannya.

"Assalamualaikum wr.wb" salam pembuka Gerald

"Wa'alaikumussalam wr.wb" jawab semuanya serentak

"Jadi yang akan kita bahas hari ini adalah tentang salah satu proker yang sebentar lagi akan dilaksanakan"

"Saya akan menjelaskan kegiatan yang ada diproker tersebut. 3 hari lagi kita akan mengadakan acara memperingati ulang tahun sekolah yang terdapat diproker kita" sambung Khanza

"Kita akan membuat acara lomba dan dilanjut pensi sebagai pembukaan serta ketika hari H  nya kita akan mengadakan promnight untuk memeriahkan acara sekaligus penutupan. Jadi gimana? Ada yang mau kasih saran atau sanggah?"

"Jadi kita melaksanakan kegiatan itu selama 3 hari? Hari pertama dan kedua untuk lomba dan pensi serta hari ketiga tepat dihari ulang tahun sekolah kita akan mengadakan promnight?" tanya salah satu dari anggota osis

"Iya betul! Kita harus mensukses kan acara sekolah dan kita juga harus mengajak para siswa-siswi untuk ikut berpartisipasi dalam memeriahkan acara ini. Apa kalian semua setuju?"

Beberapa dari mereka ada yang menganggung mengiyakan lalu diikuti oleh semua nya termasuk Gerald

"Baik, saya tutup rapat hari ini. Wassalamualaikum wr.wb" tutup Gerald

Akhirnya rapat telah usai kemudian Khanza, Gerald, dan Relline berjalan beriringan keluar ruangan menuju kantin untuk mengisi perut masing-masing sebelum bel istirahat berakhir.

****

Pulang sekolah Khanza bertemu dengan Relline yang kebetulan lewat dilorong sekolah namun dia nampak tidak sendirian seseorang sedang bersamanya ia adalah Gerald. Kemudian Khanza memutuskan untuk mengikuti kedua nya dari belakang dan ternyata kedua nya menuju ke arah parkiran sekolah.

Dari kejauhan Khanza melihat Gerald dan Relline pulang bersama, ia bingung mengapa Relline dan Gerald nampak sangat dekat sebenarnya ada hubungan apa kedua nya? Dan anehnya sahabatnya itu tidak menghampirinya untuk menawarkan tumpangan seperti biasanya. Khanza pun mencoba menepis segala pikiran negatif yang muncul dibenak nya.

Kemudian ia menunggu jemputannya di halte seberang sekolah, tak beberapa lama datang seseorang yang dikenalnya sedang mengendarai motor nya berhenti dihadapannya.

"Ngapain lo disini?" tanya Farel

"Kepo aja" serunya ketus

"Widihh jutek amat mba nya padahal niat gue kan baik mau nawarin lo bareng"

"Gausah. Bentar lagi jemputan gue dateng kok, mending lo duluan aja"

"Yakin nih? Oh yaudah gue duluan ya" seru Farel dengan senyum miringnya

Tiba-tiba ponsel Khanza getar menandakan pesan masuk.

Sorry dek, mobil ban kempes jadi gue engga bisa jemput lo lagi hari ini.

Melihat pesan tersebut ingin sekali Khanza merutuki kakaknya itu atau menendangnya dari kartu keluarga. Lantas Khanza melirik sekitar yang sudah sepi kendaraan lalu kearah Farel yang mulai menghidupkan mesin motor nya. Ia bingung apakah harus ikut bersamanya atau naik kendaraan umum tapi ia sama sekali tidak berpengalam naik kendaraan umum.

Akhirnya Khanza memutuskan untuk ikut dengannya Kalau bukan karena isi pesan itu dan keadaan sudah mulai sepi ia tak akan bareng dengan Farel dan menurunkan gengsi nya

"Eh tunggu!! Yaudah deh terpaksa nih gue nebeng sama lo"

"Jangan geer lo. Kalo bukan karna ban kempes gue gamau nebeng sama lo "

"Jadi engga nih?"

"Iya iya"

Kemudian Khanza menaiki motor Farel dan kedua nya pun pergi meninggalkan halte sekolah

****








Selamat membaca🙆😄





My Team Success (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang