Bagian 18: Angkot

1.5K 46 0
                                    

"Lu ga balik sama kak raja ni?"Tanya diah,dinda dan dea telah pulang terlebih dahulu,diah sengaja menunggu abang nya ani yang akan pulang bareng,diah memang membawa mobil kesekolah nya,tapi ia bersikeras ikut menunggu ani di depan sekolah,ani tak mau di ajak nya pulbar.

"Ngga,kata nya dia ada urusan"Senyum ani Kecut. "Lu duluan aja diah,kagausah nungguin gue,bentar lagi juga angkot nya lewat,abang gue lama banget kumpulan basket nya"Lanjut ani.

"Ni,sebenernya gue masih mau nunggu lu,tapi bentar lagi gue suruh anter adek gue les balet gimana dong,gue tinggal gapapa yaa?"Tanya diah.

"Pulang aja diah gue gapapa"

"Tapi gue gak enak sama lu"

"Gue marah nih kalo lu kaga balik"Ucap ani berpura pura galak.

Diah cengengesan lalu memasuki mobilnya.

"Maaf ni gue dluan ya"ucap diah membuka kaca samping mobilnya.

"Iya anjingque"

Setelah beberapa menit kepergian diah,ani mendapatkan angkot jurusan daerah nya. Ia segera memasuki angkotnya,perasaan nya cukup tak enak saat melihat beberapa penumpang cowok semua. Ingin ia turun namun pasti akan lama lagi jika ia menunggunya,yasudahlah.

Angkot itu berjalan seperti bisanya mengikuti jalan menuju daerah yang ani ucapkan. Ketika ani sudah melihat gerbang perumahan nya ia berusaha berteriak pada supir agar memberhentikan laju mobilnya.

"Bangg kiri!!!"Lagi lagi ucapan ani tak dihiraukan oleh sang supir,ani mulai melihat mata devil dari para lelaki di depannya. Kini ia sadar,ia salah menaiki angkotnya.

Ani terus berteriak hingga menangis,angkot ini telah jauh melewati gerbang perum nya. Tak lama deru motor menggebu dari arah kiri. Ani mendongak an kepala nya ani hafal siapa pengendaranya,bukankah dia sedang ada urusan?

"Woy turunin bangsattt"Ucap orang di atas motor itu,Supir beberapa kali menoleh pada pengendara motor itu namun tetap saja tak di ladeni.

"Lempar dia aja"Ucap supir itu tak lama setelah ia melihat di depannya ada kantor polisi.

Ani menahan cekalan tangan para pria itu,namun nihil ani terlempar ke arah jalan,raja yang hampir saja melindas ani segera memberhentikan motornya,ia tak percaya apa yang ia lihat di depannya ini,ani sedikit terluka di siku dan kakinya,mata nya sembab,tak sadarkan diri. Raja langsung turun dari motornya,menangkup kepala ani di paha nya,tanpa ia sadari air mata nya mengalir begitu saja,melewati rahang kokoh milik raja. Beberapa kali raja berusaha membangun kan ani, namun nihil,raja segera mengambil smartphone dari sakunya,berusaha menghubungi supir dirumah nya untuk segera menyusul raja.

Setelah 15menit raja menelpon supirnya kini sudah datang,raja mengendarai mobil nya sambil terus menyesali ucapannya dikantin yang tak bisa mengantar ani pulang. Dengan lihai raja mengendarai mobilnya hingga sampai di rumah sakit bandung.
Kini ani sudah ditangani oleh dokter dan segera di masukan ke ruang perawatan.

"Ni bangun,tolong"Ucap raja lirih melihat ani juga belum sadar di atas ranjang rumah sakit.

"Anii,ja ani kenapa?"Tanya bayu histeris melihat ani di atas ranjang,tadi raja memberi nya kabar bahwa ani ada di rumah sakit.

"Tadi gue gabisa anter dia pulang,ada urusan,terus dia nunggu lu eh lu nya lama jadi dia naik angkot"

"Urusan itu apa,lebih penting nya dari pada ani?"Tanya Bunda yang juga ikut.

"Bukan gitu bun,tapi raja udah lama nunda urusan ini,jadi raja harap ini yang terakhir kalinya"Jelas raja

"Mm,,bbuunnn-??"Lirih ani baru tersadar dari pingsan nya,ia memegang kepala nya yang terasa pusing terkenal aspal jalan.

My Ice BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang