Suara berisik dari motor berwarna merah akhirnya berhenti di depan gerbang bercat putih yang menjulang tinggi. Meyka sudah turun dari motor yang membawanya pulang. Dengan senyuman yang manis, dia berterima kasih kepada orang misterius yang membawanya tempo lalu.
"Lo pikir mudah mengatakan 'sama-sama' ke lo?" Cowok itu membuka helm full-face dari wajah Meyka yang manis berubah masam dalam sekejap.
"Ada syaratnya." Ternyata dia adalah cowok yang menumpahkan kopi kebajunya.
Dengan muka yang masih masam dia memutar bola matanya malas, "apa."
"Yang bener dong nanyanya" ujar cowok itu dengan tersenyum nakal.
"Syaratnya apa orang misterius," kata Meyka bersenyum manis dan sesaat kemudian digantikan senyum kecut.
"Orang misterius? Who? " Cowok itu menaikkan alisnya sebelah.
Dengan melipat tangannya di dada Meyka berujar, " Lo lah siapa lagi cobak? Dasar penjahat kopi."
"Terserah lo, oh sebelum gue beritahu syaratnya. Kenalin gue Arkan Wijaya, dan nama lo siapa mulut cabe." Karena ucapannya itu, dia diberikan cubitan di pinggang oleh Meyka.
"Zahra-" namun ucapannya terpotong oleh Arkan.
"Nama panjang lo,"
"Meyka Azzahra. Yaudah apa syaratnya, lama banget." Kekesalan Meyka sudah sampai di puncak sekarang.
"Syaratnya cuma 2, syarat pertama gue ada 10 permintaan untuk lo. Dan satu lagi rahasia" Meyka membulatkan matanya.
"Kurangin deh" ucap Meyka dengan wajah memelas.
"Lo pikir gue inang-inang di pasar apa?" Meyka menghembuskan nafasnya kesal lalu mengerucutkan bibirnya.
"Lucu banget sih lo, gue jadi pingin nyubit." Arkan membatin.
"Yaudah deh. Gak ikhlas amat jadi cowok!" Cibir Meyka.
"Gue ikhlas-"
Meyka memotong ucapan Arkan, "bukan ikhlas kalo gini caranya. Bego!"
"Yaudah sih, gue pulang ya Meyka. Sama-sama." Arkan menyalakan motornya dan pergi meninggalkan karin yang sebelumnya dia sudah berpamitan.
Belum juga lima meter cewek cerewet itu memanggilnya kembali. "Arkan!"Arkan menghembuskan nafasnya berat lalu ia membuka kembali helmnya, "Kenapa manggil? Jangan bilang kalo lo takut kangen sama gue"
"Gausah kepedean deh lo, gue mau bilang makasih lagi sama maaf kalo gue ngerepotin terus..."
Arkan menaikkan alisnya sebelah sehingga membuat dia keren dan...
Tampan
Bukan tapi mempesona.
Bukan itu juga, dia...
Oke intinya dia itu keren, tampan dan mempesona puas?
"Hei, Meyka. Iya gue tau gue ganteng gausah diliatin kali nanti lo jatuh cinta" goda Arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Azka & Dia
Teen Fiction[PUBLISH DUA HARI SEKALI] {Jangan lupa follow sebelum membaca} [PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT] Tetaplah kisah ini berjudul "Aku, Azka & Dia" "Arkan! Azka! Sini!",- Meyka yang memanggil keduanya. "Iya, apa?",- bersamaan. "Say Hi for our readers...