CINTA TANPA SYARAT

3.7K 179 9
                                    

1 bulan sudah, Lesty betah memejamkan matanya... dan selama 1 bulan tersebut  Fildan tidak pernah beranjak dari sisi istrinya.... dia selalu ingin disamping istrinya...

Fildan      :   Kamu pernah bilang sama aku, kalau kamu nggak akan pernah bisa tidur tanpa pelukan aku.... Tapi kenapa sekarang, Tanpa pelukan aku, Tanpa usapan aku..... kamu tertidur ? Bahkan lama...

Flash back

Lesty  yang telah hamil 6 bulan, menangis sejadi jadinya karena sang suami belum pulang hingga  jarum jam telah menunjukan angka  1 pagi. Dengan kesal dia dan suara habis karena terlalu banyak menangis, Lesty menelpon suaminya.

Fildan     :  hallo ??? Kenapa sayang ???

Lesty       :  kamu dimana...??? ( dengan suara habis menangis )

Fildan     :  Masih dikantor sayang, kamu belum bisa tidur ?? Peluk baju aku nggak mempan ???

Lesty       :  Nggak bisa.... pokok nya aku mau kamu pulang... ( merengek )

Fildan     :  Iya bentar lagi aku pulang,  jangan nangis lagi ...

Lesty      : Pokoknya pulang sekarang...

Sesampainya dikamar... Seperti biasa Fildan merentangkan tangannya untuk menyambut pelukan istrinya kepadanya...

Fildan    : Maaf ya... aku pulang telat lagi... ( mengusap rambut istrinya lalu mengecup pucuk kepala istrinya )

Lesty     : Kamu kan tau... aku nggak bisa tidur tanpa kamu, seharusnya jangan di biasain pulang telat dong...

Fildan    : Ya... gimana sayang, Aku nggak mungkin limpahin itu semua ke Reza kasian dia ngerjain itu sendiri. Udah dong berhenti nangisnya, aku kan udah ada disini ... ( menghapus airmatanya )  Jadi tidur di peluknya ???

Lesty mengangguk...

Lesty       :  gendong... ( merentangkan tangannya seperti anak kecil yang meminta di gendong oleh orang tuanya )

Fildan tersenyum, memang sejak hamil Lesty sangat manja padanya bahkan lebih tergantungan padanya. Membuat Fildan merasa sangat senang... Paling tidak dia bisa begitu berarti untuk istrinya

Fildan      : gendong belakang atau depan ???

Lesty      :  Nggak mungkin gendong belakang.... Nanti kasian dedenya.... ( mengusap perutnya )

Fildan berlutut mencium perut istrinya....

Fildan    : Baik baik disana anak ayah..... Anak ayah ingin di gendong ???

Lesty     :  pengen... ( seakan akan anak mereka yang menjawab )

Fildan   : Yang pengen di gendong anaknya atau bundanya sihh ??? Kalau bundanya yang minta gendong... ada syaratnya...

Lesty     : Iih kok ada syarat ????

Fildan  :  Iya dong... Kiss me... ( menunjuk pipinya )

Lesty     : Nggak mau nanti dedenya ngintip...

Fildan    : bentar bunda,  Ayah ngomong sama dedenya lagi. Dede didalam sana jangan ngintipnya.... tutup mata nya sayang... ( kembali mencium perut istrinya, kemudian berdiri )

Chuup....

Setelah mendaratkan ciuman di pipi kanan suaminya, Lesty merentangkan tangannya meminta suaminya menggendongnya... Fildan tersenyum dan dengan senang hati menggendong istrinya yang super manja itu ketempat tidur mereka....

Fildan      : I Love You my wife...

Lesty       :  I Love You too my husband ( mencium suaminya kembali )

Flashback off

Fildan     :  ( mengenggam tangan istrinya )  Aku terus nunggu kamu, aku yakin kamu bisa terus bertahan... kamu wanita yang kuat, aku percaya kamu bisa melakukannya sayang..... ( mencium kening istrinya )

Beniqno menghampiri  menantunya yang masih setia duduk disamping putrinya,yang masih tidak berdaya...

Beniqno   : Papa senang melihat kamu begitu setia dengan istri kamu begini,  Tapi papa juga nggak tega liat kamu begini.... apalagi harapan Lesty sangat tipis untuk hidup... apa kamu yakin terus mempertahankan pernikahan kalian... papa nggak akan nahan kamu,jika kamu ingin bahagia bersama yang lain... lakukanlah karena Lesty pasti juga tidak tega melihat kamu begini

Fildan tersenyum getir...

Fildan   : jika pernikahan hanya sebuah nafsu semata... mungkin sedari awal Lesty terbaring Fildan sudah akan meninggalkannya.... ( lirih  )  jika pernikahan hanya sebuah nafsu,  sedari Lesty sekarat Fildan udah menikahi dengan wanita lain.... Namun pernikahan bagi Fildan adalah ketulusan, Saat Fildan mengatakan pada Lesty kalau Fildan mencintainya, Fildan ingin menjaganya, Fildan ingin selalu bersama nya, Fildan ingin selalu memberikan kebahagiaan...  saat itulah Fildan berjanji pada diri fildan sendiri kalau Fildan akan terus mencintainya, bagaimanapun keadaannya,  selemah apa dirinya Fildan akan terus bersamanya.  Apalagi Lesty lemah begini,karena melahirkan putri kami, cucu papa.. Bagaimana pikiran Fildan bisa sejahat itu untuk menyakiti hatinya... dia berjuang hidup dan mati, untuk memberikan kebahagiaan untuk keluarga kecil kami menghadirkan seorang putri dikeluarga kami... Bagaimana bisa Fildan menghianati pernikahan kami ????  ( Menghela nafas )  itu nggak mungkin pa.... fildan mencintai Lesty tulus, karena inilah sebenarnya pernikahan. Pernikahan itu adalah ketulusan, Cinta yang tulus...bukan hanya sebuah nafsu semata yang hadir disana....

Beniqno terdiam, memiliki menantu seperti Fildan.... tidak pernah terpikir dalam hidupnya, ucapan Fildan yang tegas justru melukai hatinya... bagaimana tidak ???? Dia terbayang dengan masa lalunya,  dia bersikap kasar pada mantan istrinya dan berselingkuh dengan wanita lain.  Tanpa terpikir dalam hidupnya, orang jahat sepertinya menemukan menantu sepeerti Fildan.

Fildan    :  sampai kapanpun Fildan akan bertahan disisinya, Fildan percaya Lesty bisa kembali bersama kita... fildan percaya, tidak ada yang mustahil didunia ini... dokter itu hanya manusia biasa, dia bukan Allah yang tahu akan segalanya... dia hanya memprediksi tapi tidak akan tahu kebenarannya....

Bersambung

WEDDING ( END ✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang