L'Amour #1

5.7K 490 53
                                    

"Selalu ada kegilaan dalam cinta. Tetapi selalu ada alasan dalam kegilaan."
-Friedrich Nietzsche

Aku tidak pernah menyangka kalau akhirnya aku akan menikahi seorang laki-laki yang sudah mempunyai istri. Aku tidak pernah menyangka kalau Mas Lukman benar-benar serius dengan hubungan ini.

Mungkin aku benar-benar sudah hilang akal. Aku tak pernah membayangkan akan dicintai oleh seorang laki-laki yang sudah punya istri. Astaga.

Apa aku sudah gila?

Mungkin bukan hanya aku saja yang gila, namun orang tuaku juga ikut-ikutan tidak waras. Terlebih Ayahku, mungkin Ayahku sudah putus asa denganku yang betah melajang.

Tapi untungnya, aku mendapatkan laki-laki yang sopan. Mas Lukman tidak pernah menyentuhku tanpa seijinku. Apapun yang dilakukan Mas Lukman terhadap tubuhku itu pasti atas seijinku.

Meski Mas Lukman itu selalu baik padaku, tapi dia itu sudah punya istri.

Siapkah aku untuk dimadu?

Aku pikir menjadi istri kedua itu akan sangat rumit. Aku pikir, aku akan dibenci oleh istri pertama Mas Lukman. Tapi ternyata aku salah, istri pertama Mas Lukman tidak pernah membenciku, dia tidak pernah mengibarkan bendera perang. Bahkan perempuan itu sangat baik padaku.

Awal pertemuanku dengan istri pertama Mas Lukman itu bukan di rumah ini, tapi di bandara. Setelah aku menikah dengan Mas Lukman, sebulan setelahnya aku tidak pernah bertemu dengan istri pertama Mas Lukman karena dia ada pekerjaan di Turki.

Karena saking penasarannya aku dengan istri pertama Mas Lukman, jadi aku sengaja ikut Pak Parto untuk menjemput istri pertama Mas Lukman. Di bandara itulah awal mula aku melihat perempuan cantik--yang berjalan angkuh sekaligus anggun. Dia yang berhasil menghentikan waktu yang bergulir disampingku.

Aku tidak mengerti mengapa aku tidak bisa berkedip ketika melihat perempuan yang penuh keangkuhan itu berjalan kearahku. Pesona yang keluar dari tubuh seorang perempuan bernama Althea itu membuat aku berdecak kagum.

Sungguh sangat cantik, menarik, mempesona, anggun, berkharisma, namun angkuh. Itu adalah istri pertama Mas Lukman. Sangat berbeda sekali dengan aku yang tidak ada apa-apanya ini.

Aku pikir, menikah dengan laki-laki beristri itu sudah termasuk gila. Tapi ternyata hidupku semakin gila ketika aku harus tinggal satu rumah dengan istri pertama Mas Lukman.

Perempuan itu, Althea. Dia benar-benar mampu memutarbalikkan duniaku. Awalnya aku tidak pernah bersungguh-sungguh ingin berteman dengan istri pertama Mas Lukman. Karena selama ini aku selalu merasa secara tidak langsung telah merusak rumah tangganya.

Kok ya perempuan secerdas Althea mau-maunya dimadu oleh suaminya, sih?

Dan,

Kok ya aku mau-maunya menikahi laki-laki yang sudah beristri, sih?

Dua pertanyaan itu selalu terngiang dalam benakku. Terlebih ketika malam-malam kalau mau tidur. Dua pertanyaan itu selalu memenuhi benakku. Tidak pernah ada jawaban yang benar-benar memuaskan aku.

"Kenapa dahimu berkerut, Marissa? Mikir apa?"

Malam ini, aku berada di kamar Althea. Perempuan itu sedang sibuk dengan laptop dan pekerjaannya. Sedangkan aku hanya memperhatikan dirinya dari kursi meja rias.

L'AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang