"Kamu kenapa diem? Kamu sedih ya? Ko ga cerita? Kata kamu janji kalo ada apa apa cerita, sedih gara-gara apa?" laki-laki itu memang sudah sangat ahli untuk se khawatir ini padaku, iya, padaku.
"Gasemua diem itu sedih. " jawabku dengan nada datar pada laki-laki itu.
"Lalu? "
"Diam itu memang labil, terkadang dia membuat semua sulit menjawabnya kenapa, tapi ada juga satu diam yang menjawab semua pertanyaan, tapi itu sedih atau kecewa, dan sekarang aku lagi ga sedih atau kecewa. "
"Lalu? " lalu ia bertanya lagi.
"Apasih.. " aku menatapnya jengkel sembari memutarkan bola mataku sinis.
"Terus kamu kenapa? "
"Takut. "
"Takut? Takut apa? Takut sama siapa? " lagi-lagi dia bertanya tanpa jeda sedetik pun.
"Sama kamu. "
"Aku ga se serem itu buat kamu takutin, konyol juga kamu." sekarang manik mata dia yang terlihat sedang jengkel.
"Maksudku, aku takut kehilangan kamu.. "
Diamm.. Tiba-tiba suasana menjadi lebih hening dari sebelumnya nya, dia mungkin tidak mengerti maksud yang aku katakan.
"Huhhh.. Kita gapernah tau apa yang akan terjadi nanti besok sekarang bahkan detik ini, gaada yang bisa nebak,nolak, bahkan ngelak, gaada yang menutup kemungkinan buat semuanya terjadi. " aku sembil menghela nafas panjang.
"Kamu kan princess ku. "
"Iya, princess takut kehilangan pangeran nya."
"Pangeran juga takut kehilangan princess nya."
"Karena apa? " tanyaku.
"Aku sayang kamu."
"Aku sayang kamu juga."
🍃🍃🍃
"lucu deh kalo cemberut." ledeknya tiba-tiba dia disampingku dan menatapku dengan sebuah senyuman, sungguh, laki-laki ini jauh lebih tampan dari sebelumnya, sifat konyol dan menjengkelkan nya sekarang berubah seratus delapan puluh derajat, menjadi lebih lembut.. Sempurna sekali.
Sekarang kita berada di teras kelas di jam istirahat, aku yang sedang duduk diam di depan kelas dan merasa sepi, kini di temani dia, laki-laki aneh yang sering membuat aku tersenyum.
"Dih.. Masih cemberut, kenapa gapunya temen ya, gue temenin kok, ralat, lebih mungkin. " dan dia masih tidak bisa diam.
Aku hanya membalasnya dengan tatapan malas, memutar bola mataku menatapnya, tapi aku tetap tidak bisa menahan senyum ku.
"cieee pms ya?" tanyanya dengan level sotoy tingkat max nya, tapi tunggu, dia ini bukan sotoy, tapi sepertinya dia dukun, atau makhluk aneh serba tahu.
"lo ini apa-apa kenapa bisa serba tau sih? Jawabku terdengar jutek.
"Tuhkan bener, lagi bete ya?"
"Tau ga sih masa mama gue lu lucu banget deh semalem, kan gue pergi ya ke minimarket beli cemilan, pas gua balik mama lagi mandi, gue langsung aja masuk kamar tuh terus gue tidur, gataunya mama nungguin gue pulang diruang tamu sampe jam setengah 1 malem, dia jengkel gue gapulang-pulang terus dia masuk kamar gue, dan ternyata gue tidur, gue dijewer ta sumpah kaya anak kecil ngambil kecoak,gue lagi mimpiin lo padahal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Expecto
RomanceApakah sesulit ini menebak cerita di naskah akhir, padahal semua memori tertuang disana untuk seseorang, seseorang yang telah lama ditunggu pulang. Saat kita sedang merasa bahwa semua menyakitkan dan kita hanya sendiri saat semua meninggalkan, cuku...