#STILL THE SAME

79 5 4
                                        

MASIH DENGAN PERASAAN YANG SAMA-

Minggu,06.15 pagi
Akhirnya pagi menunjukkan cerahnya, terlihat sorotnya yang menembus sudut jendela, burung-burung sudah mulai berkicau yang jauh sepertinya lebih terlihat bahagia dibanding aku.

Rumah ini pun terdengar ramai entah dengan aktivitas-aktivitas apa tidak seperti hari-hari sebelumnya nya, tetapi hatiku tetap sepi, sama seperti hari-hari sebelumnya.

Aku minta pagi ini pada diriku sendiri, pada lubuk hatiku ini, aku harus mencari si bahagia, bahagia toh tidak harus tentang dia, apalagi dia yang hanya bisa menyakiti perasaan ku seperti ini.Aku harus cari kebahagiaan ku sendiri hari ini.

Aktivitas penghuni rumah ku, ya keluargaku lebih tepatnya, sepertinya sedang sibuk pada hari ini.

Tak seperti ekspektasi ku untuk hari minggu,hari libur,hari keluarga,hari bersantai, yang kukira akan semenyenangkan yang aku bayang-bayangkan tadi malam.

Pergi ke gereja bersama, makan siang di resto favorit keluarga dulu, berkeliling menikmati indahnya waktu bersama dengan sedan yang dikendarai ayah, lalu pulang membawa cerita bahagia.

Tapi sayangnya tidak seperti itu, sayangnya waktu tidak sayang padaku, dia tidak memberi waktu untuk itu.

Hari ini aku pergi sendiri, lagi. Dengan siapa lagi aku katakan, aku memang sendiri. Ayah harus pergi bekerja menyelesaikan kewajibannya sebagai tulang punggung keluarganya di hari yang seharusnya ia istirahat dirumah seperti ini, Bundaku memilih dirumah saja membereskan pekerjaan rumah, dan Adikku memilih pergi bermain dengan teman-temannya juga.

Little story,Dirumahku penghuni nya hanya 5 kepala, dia Ayahku, Bundaku , Adikku yang sudah berumur 7 tahun, dan Bi nani sang pahlawanku yang selalu menyelamatkan aku di pagi hari agar tidak terlambat kesekolah dan si pemilik suara khas medok nya yang selalu menghantarkan susu hangat setiap jam 9 malam a.k.a pembantu rumah tangga, tapi dia hanya ada setiap hari senin sampai jumat saja, di hari libur Bunda minta dia istirahat untuk pekerjaan rumah biar Bunda yang urus. Bersama aku sih ya..

Sungguh membosankan sekali hari-hari ku yang dari sudut manapun kau lihat pasti terlihat kelabu.

Ya! Seperti prinsip pertama ku, aku harus menemukan bahagia ku sendiri, hari ini, sendiri.

10.36 siang
Setelah selesai pergi ke gereja aku memilih untuk mencari tempat yang sekiranya dapat menghilangkan penatku hari ini, tidak terlalu sih, aku sudah mencurahkan isi hatiku pada Tuhan hari ini, dan aku yakin bahagia akan datang hari ini, aku ingin pergi,tapi kemana? aku tidak suka keramaian, aku tidak suka hiruk pikuk jalanan, aku tidak suka gegap gempita, aku ingin tenang dan itu cukup untuk menghilangkan beban hatiku dan itulah bahagia ku.

Ponsel ku bergetar menandakan pesan masuk entah dari siapa itu saat aku ingin memasuki parkiran dan pergi menuju tempat tak bertujuan tadi.

Aku memilih menepi sebentar, mancari tempat kosong untuk ku duduki, dan menunda waktu sebentar untuk masuk parkiran dan mengeluarkan sepeda motorku, lagi pula kelihatannya masih padat dan ramai sekali, sudah kukatakan aku tidak suka keramaian. Lebih baik aku menunggu sepi sebentar dan mengecek siapa yang mengirim pesan via whatsapp ke ponsel ku.

Oh ternyata hanya chat grup,kupikir siapa, lagi pula siapa sih yang akan mengabari ku, ada ada saja, ada yang peduli saja tidak. Buka tidak ya grupnya.. Kalo sider dipikir sombong, jika kubuka ternyata tidak penting kan malas sekali. Ah yasudahlah, penting tidak penting yang penting aku tau dan ternyata ini sedikit penting.

Whatsapp

group : MUNTE GANTENG GILA
"apasih anjir semalem namanya apa, kenapa jadi gini,palalu ganteng,punya temen kenapa pelo semua sih" gumam kecil ku ngedumel sendiri sambil tertawa dengan nada meledek.

Still Expecto Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang