Chapter 07

265 39 18
                                    

Kembali, mungkin Sunggyu harus begadang malam ini. Akhir-akhir ini dia memang sering begadang dan seakan sudah terbiasa dengan rutinitasnya itu.

Selain suka begadang, akhir-akhir ini dia juga sering melamun. Seperti sekarang yang sedang dilakukannya yaitu melamun sambil bersandar ditempat tidurnya bahkan dengan masih menggunakan sepatu kerja oh pakaiannya juga.

Matanya menatap kosong mencoba menyusun kembali semua cerita yang didengarnya tadi dari Ny. Lee. Dan dengan kemantapan hati Sunggyu pun akhirnya membuka buku yang sejak tadi ada dipangkuannya itu. Apa buku itu akan bicara. Apa buku itu adalah perwakilan Woohyun. Tapi bolehkah Sunggyu menginginkan Woohyun saja yang langsung bicara.

Perlahan lembar pertama dibuka Sunggyu hingga lembar demi lembar berikutnya yang juga seakan menunggu giliran untuk dibuka . Isi buku itu adalah cerita. Bagai dongeng yang sering dibacakan ibunya sewaktu kecil maka seperti itulah kini ia membaca buku itu yang membuatnya seakan ikut terlarut kedalamnya. Kedalam kisah itu.

Sebuah kisah yang juga melibatkan dirinya sendiri..

Si Superman gagal yang ingkar janji...

Dan si apple boy itu ternyata masih menunggunya..

Lalu siapakah monster jahat itu..?





Sakit, hilang,kosong, hampa..

Tapi aku tak ingin bertanya

Kenapa kau pergi..

Otak dan tubuh kecilku ini sungguh tak mampu

Untuk memikulnya..

*

Pohon itu jatuh didepan mataku

Daun-daunnya terlihat berguguran

Mungkin dia sedang menangis menahan sakit

Tapi aku hanya diam saja

Begitu juga dengan Shim ahjumma disampingku

Tapi aku rasa dia mengerti..

Saat kurasakan jemari lembutnya menutup mataku

Sambil berbisik..

Bisikan lirih yang menenangkan..

*

Kutinggalkan tempat itu..

Kutinggalkan semuanya..

Dunia baruku tak mengharuskan adanya dirimu

Kau itu hanya bagian kecil yang harusnya tak berarti

Tapi kenapa kau tetap ikut..

Dibenakku bagai benalu..

*

Dewasa kini kurasa...

Diriku bukan lagi makhluk kecil tak sanggup mengerti.

Bahkan jemari sudah mampu menari

Menggores kertas dengan kakinya

Menjadikannya penuh warna

Namun sebaliknya ketika aku kini banyak mengerti

Tapi kenapa dari semua yang kumengerti

Tersisa satu yang selalu tak kumengerti

Perasaan apa ini..

Under A Tree [√ COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang