Chapter 18

112 20 1
                                    

Sunggyu hanya sedang melakukan kebohongannya yang seolah-olah menikmati pemandangan malam ini. Duduk termenung bagai orang bodoh. Namun nyatanya tidak, hanya ada satu nama yang sejak tadi terus menari-nari dipikirannya mengalahkan apapun yang kini ada disekitarnya.



Cuaca memang dingin karena sebentar lagi musim gugur akan berakhir dan akan memasuki musim dingin. Namun malam ini malah sedikit berbeda karena ada beberapa bintang yang bermunculan. Tidak banyak namun cukup menghiasi langit yang akhir-akhir ini lebih sering abu-abu. Namun yang pasti hati Sunggyu tidak pernah abu-abu jika itu untuk Woohyun. Hanya saja Woohyun yang mungkin masih saja menganggapnya abu-abu. Untuk itulah ia terus memikirkan bagaimana caranya agar Woohyun melihat hatinya dengan jelas dan jernih. Hingga Woohyun bisa tahu bahwa hanya ada putih dihatinya untuk sahabatnya itu.



Dan sejak sore tadi, Sunggyu sudah ada disini. Ditepi sungai Han melamun dan melamun. Seharian ini ia hanya bisa melamun dan tak melakukan apa-apa. Sunggyu bahkan sudah bolos kerja, dalam keadaan seperti ini rasanya sangat mustahil otaknya bisa dipakai untuk bekerja. Ia juga tak berniat mengisi perutnya sejak semalam. Kata-kata Woohyun terus terngiang dibenaknya. Bagaimana Woohyun tak mempercayainya dan menolaknya lagi. Dan itu sangat menyakitkan melebihi apapun. Ketika orang yang kau cintai tak mempercayaimu lalu apa lagi yang kau harapkan. Rasanya semua terasa hampa. Itulah yang kini Sunggyu rasakan.













*









“ Jadi kau baru pulang lusa ?.  Ahh.. baiklah kita bertemu ditempat biasa saja. Aku juga sedang dalam perjalanan pulang. Ok,, kalau begitu sampai bertemu..”

“ Siapa..?”

“ Yuna.. lusa dia mengajak kita makan malam. Dia bilang ia sudah menemukan tanggal yang pas untuk pernikahan Jinki dan Woohyun. Ia juga berencana akan membahas pesta seperti apa yang akan digelar..”

Nyonya Lee menghela nafas sejenak kemudian menatap suaminya lekat, membuat tuan Lee sedikit bingung.

“ Kenapa wajahmu seperti itu ? Apa kau tidak senang ?”


“ Tidak,, hanya saja..”


“ hanya apa,, akhir-akhir ini aku memang merasa ada yang aneh dengan dirimu. Ada apa sebenarnya ?”


“ Mungkin,, aku akan bicara dengan Woohyun sekali lagi..”


“ Mengenai apa ?”

“ Tentu saja mengenai pernikahan ini “


“ Apa maksudmu ? Bukankah ini semua sudah kita rencanakan jauh-jauh hari. Tapi kenapa sepertinya sekarang kau tidak yakin begini. Dan Jinki, aku cukup menyukainya, dia adalah pria yang baik dan bertanggung jawab dan lagipula bukankah Yuna itu adalah sahabatmu.”


“ ya,, aku tau..”


“ Lalu apa masalahnya ?”



Nyonya Lee hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya. Ia bingung harus menjelaskan apa pada suaminya. Dan percakapan itupun harus terpaksa terputus ketika kini mobil mereka sudah memasuki halaman rumah mereka.


Tanpa berkata apapun Nyonya Lee langsung keluar meninggalkan suaminya yang hanya menatapnya bingung. Badannya sangat lelah dan ia ingin segera beristirahat. Namun baru saja ia keluar dari mobilnya, ia sudah disambut dengan wajah panik kepala pelayan Shin.


“ Ada apa ? kenapa wajahmu seperti itu ? apa ada masalah ?”


“ Nyonya… Tuan muda Woohyun.. “



“ Ada apa dengan Woohyun..?”


“ Tuan muda…. Tuan muda … hingga saat ini belum pulang..”


“ Apa..?!”



“ Saya sudah mencoba menghubunginya namun ponselnya tidak aktif. Saya juga sudah mencoba menghubungi tuan muda Jinki namun hasilnya sama. Saya juga sudah menghubungi teman-teman tuan muda tapi semuanya tak ada yang tahu. Terakhir tuan muda pergi diantar supir Kang ke Gallery seperti biasa namun ketika supir Kang menjemputnya ia sudah tidak berada disana lagi.” Jelas kepala pelayan itu dengan wajah tertunduk.



“ kenapa kau tidak menghubungi ku sejak tadi ? “


Nyonya Lee berucap panik sambil mencoba menghubungi Woohyun. Ia sangat khawatir apalagi sekarang sudah tengah malam dan ia kini tidak tau dimana anaknya itu berada.  Ini juga sangat aneh sekali kalaupun Jinki yang membawa Woohyun pergi tapi kenapa tanpa kabar begini. Tidak seperti biasanya ketika Jinki akan selalu berpamitan padanya jika akan membawa Woohyun dalam waktu yang lama. Woohyun sendiri juga pastinya akan memberitahunya jika ingin bepergian jauh dan lama. Perasaan Nyonya Lee benar-benar tidak enak.  Nyonya Lee kemudian kembali menatap suaminya yang juga kini menampilkan wajah khawatir.



“ Tenanglah dulu.. kita masuk dulu. Kita bicarakan didalam..” Tuan Lee berucap tenang mencoba menghalau kegelisahan yang kini juga mulai dirasakannya.


yeobo, bagaimana kalau terjadi sesuatu dengan Woohyun..” Nyonya Lee mulai terisak. Ia ingat bagaimana kondisi anaknya itu dan itu malah semakin membuat perasaannya tidak karuan.



“ Tidak,, tenanglah, Woohyun akan baik-baik saja..” tuan Lee mencoba menenangkan. Namun Nyonya Lee malah terisak semakin keras ketika mendengar suara operator yang kini menyapa telinganya yang menandakan ponsel Woohyun yang tidak aktif. Ia kemudian juga kembali mencoba menghubungi Jinki namun hasilnya sama.


Yeobo…hiks..bagaimana ini ? Dimana Woohyun ? hiks… Dimana anakku?...”











*









Sunggyu perlahan mengambil ponselnya dan hanya bisa menghela napas ketika tahu ini sudah hampir tengah malam. Mungkin sudah saatnya ia pulang karena sudah hampir 24 jam ia tidak tidur dan tidak makan. Namun baru saja Sunggyu ingin bangkit dari posisi duduknya ketika ponselnya berdering. Ada nama Nyonya Lee yang tertera dilayar ponselnya. Ada apa Nyonya Lee menelponnya malam-malam begini. Mendadak perasaannya tidak enak. Sunggyu pun dengan cepat mengangkat panggilan itu.


Dan benar saja perasaan tidak enak itu kini benar-benar jadi kenyataan. Sunggyu pun bergegas tanpa menunggu panggilan Nyonya Lee berakhir ia kemudian berlari menuju mobilnya dan kembali memacu mobil itu dengan kecepatan tinggi, membelah gelapnya malam, Matanya bergerak tidak fokus menatap jalanan didepan. Perasaannya kini tak menentu, kegelisahan kekhawatiran dan ketakutan semua jadi satu. Hanya ada satu nama yang sejak tadi terus ia sebut didalam hatinya. Satu nama yang saat ini sangat ia harapkan dalam keadaan baik-baik saja.



Namun perasaannya pun semakin kalut
ketika kembali melihat waktu yang kini sudah menunjukkan pukul 12 malam lebih…






Woohyun..

Woohyun…

Woohyun…


 Hiks… Sunggyu apa kau bersama Woohyun…?


 Woohyun... dia... dia Hingga saat ini dia belum pulang…












Under A Tree [√ COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang