S K Y L A A
©2020
______
L
E
TM
EG
OEnjoyed
~••~
Blue Station APARTEMEN'S
Chicago, Illinois."Enie?"
Tatapan sendu seorang wanita di hadapan Arlene mampu membuat gadis itu hanya bisa meneguk silivanya dengan susah payah.
Apa yang perlu ia lakukan lagi setelah ini? Setelah sempat berpengalaman se-kali menggantikan peran kakak nya yang bahkan hampir merenggut harta satu-satunya yang gadis itu miliki di dunia ini.
Lalu, kali ini apa lagi? Menggantikan kakak nya lagi untuk peran yang begitu berat , yang jelas-jelas berhubungan dengan masa depan Arlene.
Arlene tahu jenis pekerjaan yang di tekuni kakak nya itu sejak mereka tinggal sebantang kara. Karlyn memilih menghidupi keduanya lewat pekerjaan itu. Begitu kontras dengan Arlene yang rela banting tulang hanya demi mewujudkan impian nya yang seluas langit, namun keadaan membuat semua nya seperti sangat sempit.
Karlyn masih memandang Arlene dengan tatapan memohon seolah tawaran ini bergantung dengan hidup atau mati nya mereka berdua.
"Enie, look at me," Tangan karlyn meraih pundak gadis itu,
"Aku tahu kau bisa melakukan ini. Setidaknya lakukan lah untukku."
Arlene begitu lemas. Di satu sisi, ia benar-benar tidak ingin merelakan dirinya sendiri sebagai jaminan pekerjaan nista itu. Tapi sayang nya Arlene juga merasa berutang budi pada kakak nya.
Hei, mereka hidup berdua selama ini. Semua ini berawal di umur Arlene yang masih 9 tahun. Apa yang bisa di lakukan gadis 9 tahun selain bergantung kepada kakaknya yang bahkan masih berumur 16 tahun saat itu?
Hingga tiba Arlene mulai tahu tentang keras nya kehidupan yang mereka jalani. Ia kecewa, kala mengetahui kalau Karlyn selama ini menghidupinya dari hasil menjadi wanita malam. Ya, itu benar-benar mengguncang separuh hidup Arlene.
Dan saat ini. Seakan tidak cukup atas kehancuran nasib, dunia lagi-lagi menurunkan cobaan lain yang menimpa seorang gadis berumur 19 tahun itu. Apa masih pantas Arlene merasakan sedikit kenikmatan hidup saja?
Arlene menghembuskan nafas gusar. Membuang nafasnya bersama segala keraguan yang ada di lubuk hati nya, ini seperti kiamat kecil untuk jiwa Arlene.
"Akan ku coba." Ucap gadis itu dalam satu tarikan. Memasrahkan jalan hidupnya untuk berakhir seperti sang kakak. Atau bahkan lebih nista lagi.
Karlyn perlahan menyungingkan senyum terharu, ia tahu bahwa Arlene selalu mencoba menuruti apapun yang Karlyn katakan. Tapi Karlyn tidak membayangkan bahwa sang adik kecil akan menyetujui tawaran nya secepat ini. Bahu Arlene seketika ambruk ke tubuh karlyn yang langsung bergerak memeluk nya erat dengan perasaan campur aduk.
Satu hari yang begitu berat bagi Arlene hingga membuat sekujur tubuh nya tak berdaya.
"Aku menyayangi mu." Gumam Karlyn di belakang Arlene. Suara wanita itu terdengar sedikit bergetar.
Arlene hanya bisa menatap kosong ke arah jendela ruang tamu Apartment. Tempat ini menjadi saksi bisu bagaimana sulitnya Arlene dan Karlyn membayar cicilan setiap bulan nya.
Entah perasaan apa yang muncul saat hatinya akhirnya memutuskan ia bersedia. Tanpa sadar pandangan Arlene pada jendela yang terbuka itu perlahan menjadi kabur seiring dengan air mata yang sudah membendungi pelupuk matanya.
Arlene terus berpikir bahwa tidak ada yang perlu di sesali setelah ini. Karlyn adalah satu-satunya orang yang rela membesarkan nya sejak kepergian orang tua mereka.
"Berapa lama, Kary?" Tanya Arlene setelah pikiran nya sempat melalang buana entah kemana saja.
Karlyn merenggangkan pelukan nya, memegang kedua pundak Arlene dengan lembut sambil sesekali mengusap pundak adik nya.
"Hanya 6 bulan Enie. Don't be worried, orang itu sudah berjanji tidak akan menyentuhmu."
Arlene mengerutkan kening bingung. Bagaimana bisa sebuah ikatan pernikahan yang nyata-nyatanya berlaku seumur hidup, di berlakukan sesingkat itu?
Apalagi memustahilkan hubungan suami-istri itu akan terjadi. Sebenarnya pekerjaan bodoh macam apa ini?
"Kau tidak sedang bercanda kan?"
Karlyn menggelengkan kepala nya yakin.
"Memangnya apa yang kau ragukan?"
Dengan otak yang masih mencerna maksud perkataan Karlyn, Arlene menundukkan kepalanya sedikit berpikir. Masalah ini betul-betul menguras tenaga Arlene untuk berpikir cerpat. Ayolah, ini belum termasuk standar cerna seorang Arlene Illora. Hal ambigu yang di rasanya begitu membingungkan.
"Kau yakin kalau dia benar-benar berjanji tidak akan menyentuhku?" cicit Arlene takut-takut. Ia tidak begitu paham tentang hubungan lawan jenis.
Reaksi Karlyn di luar dugaan Arlene saat wanita itu malah sedikit terkekeh mendengar pertanyaan Arlene.
"Hei Enie, wake up! Dia membayarmu seharga 3 juta dollar bukan untuk menjadikan mu istri sah nya. Apalagi dia lebih terlihat seperti seorang ayah di sampingmu dari pada seorang suami."
Arlene membatu. Benarkah? Jadi dia akan melakukan kontrak kerja dengan seorang tua bangka? Dan selama 6 bulan dia harus menjadi istri nya?
"Tidak usah khawatir, kau pasti di perlakukan baik. Kulihat dari caranya bersikap ia adalah orang baik."
Arlene masih memandang wajah Karlyn. Sulit mencerna poin-poin yang telah wanita itu sepakati dengan orang yang nantinya akan menjadi suami sementara nya. Hingga beberapa detik berlalu saat Arlene menyadari semburat gelisah di bola mata Karlyn, bahkan wanita itu terlihat tidak nyaman karna Arlene memandang tepat di kedua matanya.
"What happen?" Tanya Arlene saat merasakan gelagat aneh Karlyn.
Seakan tersadar, Karlyn langsung menyunggingkan senyum nya ke arah Arlene.
"No En, nothing. I trust you, you can do this."
Tatapan mereka masih bertemu ketika Karlyn kembali menarik Arlene ke dalam pelukan nya.
Jujur saja, Karlyn sangat menyayangi adik semata wayang nya ini. Ia telah mengambil resiko besar saat meminta Arlene untuk menggantikannya. Karna realitanya, Arlene sangat tidak cocok berperan sebagai wanita jalang berumur 26 tahun.
~••~
Staytune in first part soon
S K Y L A A
Let Me Go
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Go
RomanceMATURE STORIES #02 - Millionare #10 - Billionere #03 - Owners Written by S K Y L A A Let Me Go Ⓒ2020 • • • • ARLENE ILLORA JESPER Belakangan ini banyak perubahan d...