di Kelas

28 6 10
                                    

"Jangan marah-marah terus lah, maapin gue."

Iya, Gupi ngambek setelah insiden gue bajak ponselnya dan berakhir dengan Gupi yang mencekik gue. Niat gue pan baik ya, supaya dia gak menjomblo lagi.

"Tau ah." Jawabnya jutek.

"Makanya, elo sih Ai pake ngebajak segala." Yah di marahin Ijah.

"Kalau gak gitu kan Gupi bakalan dateng ke pesta sendirian."

"Kan kita udah janjian buat dateng bertiga!"

"Variasi sekali-kali dateng sama cowok eheh."

Gupi geleng-geleng sambil bersidekap sementara Izza menepuk jidatnya sendiri.

Jadi gini, kemarin sewaktu gue ngebohong kalau Marlino ngajak bareng ke pesta Arung itu memang gue asal nyeplos. Gue pikir mungkin sudah saatnya Marlino gue bantu, habisnya itu cowok beneran setia banget loh ngejar-ngejar Gupi. Ditambah dari segi fisik dia oke! Dari kepribadian pun dia oke, gak macem-macem dan yang terpenting gak mainan tik tok.

Setelah dia chat gue soal insiden telepon itu awalnya dia keberatan, tapi lama-lama setelah gue bujuk dia mau aja tuh. Ya iyalah, ada kesempatan masa diabaikan. Sedangkan Gupi dia marah, halah dia sih tipe-tipe benci bilang saranghae.

Nah adegan selanjutnya gue kurang tau deh, si Marlino beneran berhasil ngajak Gupi atau engga. Soalnya hari ini, di kelas yang masih pagi buta ini. Wajah Gupi ngebetein abis.

Udah pasti ditolak sih.

"Ya kalo misalnya gue bareng Januar terus Gupi bareng Marlino, lo sama siapa?" Pertanyaan Izza membuat gue termangu. Mau jawab Arkan sudah pasti jawabannya adalah 0, tambah lagi deh 0 nya, 000000000 :')

"Hmm tukang konter." Jawab gue asal.

"Apaah? Ceu Ijah balikan lagi sama Januar anak keraton itu? Eh congmal? (jeongmal?=benarkah?) Endose mamake juga mao barengan Kang bidadara tersayang Arkan kekekeke, selamat deh ya buat adek ipar jadian sama anak band setinggi sutet markutet, manise loh dia hmmm mantap berliur kadang aku juga suka terbelok-belok ama pesona babang sutet ituuuuh. Manjaaay!"

Pait pait pait

"Eh Budi, sampe kura-kura jalannya secepet Rossi juga gue gak bakalan restuin sepupu gue sama elu!"

"Kekekeke ente gak tau ya dia udah tersepona sama inces?"

"Gak mau tau gue!"

Gue memilih untuk menunduk, gue takut mata gue radiasi lihat peri taman lawang. Mana hari ini dia centil banget pake lipgloss. Padahal dandanannya cowok, iya siang cowok tapi malemnya berubah jadi wari,.WANITA KOK WANITA.

"Engga balikan lagi kok Budi..."

"Eh kenapose? Padahal kalian berdua cucok marcucok endes manjaay!"

"Doain aja ya hehehe." Ucap Izza si manusia baik hati dan tidak sombong.

"Gak ah, doa aku udah kebanyakan Cyin. Maaf yaaah."

Gue mendongak, melihat Izza yang hanya tersenyum paksa dan Gupi yang sudah menyumpal kedua telinganya pakai kertas yang disobek-sobek.

Pelan, gue menoleh pada makhluk itu yang sudah duduk sembarang di seberang gue. Kalau gini gue gak bakalan bisa konsen woy.

Budi yang sedang berkaca pada ponselnya dan tertawa-tawa bersama yang lainnya menoleh juga pada gue. Mungkin dia sadar kalau Seulgi daritadi ngeliatin dia.

"Haiiiii saingan! Kabar gimana? Hati masih saqit tidaq?"

Bedebah.

"Haiiiii butiran arang! Hati sudah baiq koq, malah nanti pesta akuh bareng babang bidadara kesayangannya ente." Jawab gue....Eh?

"Hah Ai? Lo sadar kan?"

"Buju buset, yakin lo?"

Gue menoleh kaku pada kedua sahabat dodol gue, iya gue salah ngomong. Gak papa kalau yang denger itu Gupi sama Ijah doang, lah ini?

"Terkutuk kau penduduk bumi, penghancur alam dunia!!" Budi menjerit lalu dia lari-lari manja keluar kelas.

Mungkin dia nangis.

Mungkin dia patah hati.

"Kuping gue gak salah denger kan?" Itu yang ngomong adalah, jeng jeng jeng!

Tarigan. Sejak kapan mereka masuk kelas sih, kampret situasi semakin runyam.

"Gak lah, lo gak punya cotton bud ya di rumah." Yang jawab Gupi, dia bales dendam ceritanya ;)

"Haha jadi trio kere mau ke pesta barengan cowok. Oke, catet tuh Arung! Kita lihat nanti di pesta, sampai jumpa kawan."

"Sampai jumpaaa."

"Dadah, beneran dateng ya kalian!"

Lalu mereka minggat nyusulin Budi ke khayangan. Semua mata memandang kami bertiga, dan kita bertiga saling berpandangan.

"GUPIIIIII." Gue beranjak dan mengejar dia yang tahu bahwa gue akan menyerangnya.

Fix Gupi bales dendam soal insiden telpon gue kemarin malem. Sial.

"Guys jangan keluar! Pak Gintingnya sebentar lagi dateng!" Samar-samar suara Izza menggema di lorong kelas.

INI GIMANA ATUH IH JADINYA?

💋💋💋

Sponsored by:

Lip Gloss Long Lasting Everlasting Mancaaay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lip Gloss Long Lasting Everlasting Mancaaay

Behind the scene:

Budiono: Ok temen-temen kali ini aku mau nyaranin lipgloss baru, bahannya nyaman dan lengket

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Budiono: Ok temen-temen kali ini aku mau nyaranin lipgloss baru, bahannya nyaman dan lengket. Warnanya pink sempurna dan memerona wajah indahku. Tunggu apalagi sih sist! Buruan di beli! Aku aja ratu bidadari pakai masa kamu yang masih merana menunggu jodoh gak pake sich. Keterlulaan ich.

 Keterlulaan ich

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pretty SillinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang