Kebersamaan Pertama

5.1K 119 1
                                    

"Dia yang dingin kok jadi gue yang panas ya?"-Salwakamilah 


Mila dan juna kini berada didalam mobil. Sejak mobil dijalankan mereka masih sibuk dengan pikiran masing-masing, tak ada suara diantara keduanya.

"kak juna kenapa nerima perjodohan ini?"pertanyaan yang sedari tadi dibenaknya, akhirnya mila katakana juga.

"saya hanya memenuhi keinginan Alm. Ayah, dan keinginan ibu saya" Juna menatap lurus jalan.

"emangnya kak juna mau dijodohin gitu aja?"Mila menatap juna kesal.

"saya nggak mau membuat sedih orang tua saya lagi, selama ini saya sudah banyak menyusahkan mereka"

"ya kan kak juna yang nggak mau nyusahin kenapa aku dibawa-bawa"Mila mengalihkan pandangan jendela mobil.

"kata ibu saya, keluarga kamu sudah sangat baik sama keluarga saya, jadi saya nggak bisa nolak waktu ibu kamu nawarin buat jodohin kita"

"aku nggak mau nikah sama kak juna"

"lantas kenapa tadi kamu nerima perjodohan ini?"Mila terdiam, dia tidak mungkin bilang jika dia ingin mengagalkan perjodohannya apalagi juna terlihat tidak sependapat dengannya.

Suasana kembali hening, lampu lalu lintas didepan mobil tersebut berganti warna menjadi hijau, puluhan motor berbalapan untuk melaju, hingga salah satu motor tiba-tiba muncul dari belakang mobil mereka mendahului tepat didepan mobil itu, membuat sang pengemudi reflek menginjak rem.

"aduh"mila memegangi dahinya yang terbentur kaca mobil karena posisinya saat itu tengah memperhatikan padatnya jalan. Disusul suara klakson yang memaksa agar mobilitu berjalan kembali.

"Kamu tidak papa?"juna melirik sekilas lawan bicaranya lalu melajukan mobil itu.

"kalau kak juna nggak suka sama omongan aku tadi nggak usah bales sama ngerem ngedadak dong, sakit tau"Mila menatap juna kesal.

"Saya sama sekali tidak bermaksud seperti itu, tadi tiba-tiba ada motor di depan jadi saya reflek".

"ya ya ya terserah"Mila memalingkan wajahnya.

"kamu marah sama saya?"Juna menatap Mila sekilas

"Menurut anda?"

"Saya minta maaf" Mila diam, seakan tak tertarik membalas perkataan lawan bicaranya itu. Pikirannya hanya satu bagaimana bisa pergi dari samping laki-laki disampingnya itu. Baru sekali jalan denganya saja sudah sial apalagi terus-terusan dengannya bisa-bisa tidak ada keberuntungan lagi dipihaknya.

Hp Mila berbunyi memecah keheningan yang ada didalam mobil itu. Mila menjawab panggilan masuk itu.

'woy lo dimana mil, gue didepan rumah lo nih, kok kosong sih?'suara laki-laki disebrang sana membawa ide cemerlang diotak Mila

'oh iya ky maaf ya,gue lupa ada tugas kelompok, yaudah gue kerumah lo aja kalo gitu'

'lo ngomong apa sih mil, lo nggak nyambung tau nggak?'Rizky nama yang tertera dalam panggilan tersebut kembali bertanya

'iya iya ini bentar lagi otw kok, maaf deh, bye ky'

Mila memutuskan sambungan telpon itu. Setelah hening beberapa detik,Mila melirik kearah juna yang tak kunjung merespon.

"masa iya acting gue nggak meyakinkan sih? Gini-gini gue juara satu teater seprovinsi loh"ia membatin kesal.

"kenapa kamu ngeliatin saya kaya gitu?"Tanya juna dengan pandangan yang masih lurus kedepan.

"nggak papa kok"balasnya sambal mengalihkan pandangan lurus kedepan.

"kamu mau saya ngapain?"

"Ha?Maksudnya?"kedua alis mata Mila bertaut menyatu beriringan dengan pandangannya yang beralih menghadap juna kembali

"Engga"

'kok kesel ya, pukul jangan ya? dosa nggak sih mukul calon suami yang nyebelin? Eh kok gue bilang calon suami sih? Engga engga, gue nggak mau nikah sama dia'batin mila beradu.

"Kita mau kemana?kok dari tadi muter-muter disini terus"Mila yang memperhatikan mobil itu hanya berputar-putar tanpa arah mencoba bertanya.

"saya nggak tau harus kemana"

'what?jadi dari tadi dia Cuma keliling jalan bandung tanpa arah tujuan? Mending juga gue hibernasi dirumah kalo kaya gini'pikirnya bergejolak

"kenapa nggak nanya sih?"sekali lagi laki-laki didepannya mampu menaikan tingakat kekesalannya.

"yaudah kita mau kemana?"Tanya laki-laki itu menurut

Muncul sebuah ide untuk bisa lepas dari laki-laki menyebalkan itu.

"kerumah rizky, aku ada tugas kelompok yang harus dikerjain"

"alamatnya?"

"lampu merah depan belok kanan, terus lampu merah kedua belok kiri, 100 meter dari sana ada gang disebelah kanan belok kegang itu".

'ky gue otw kerumah lo,bentar lagi nyampe, jangan banyak Tanya, lo cukup ikutin kata-kata gue'Mila mengirim sebuah pesan singkat ke sahabatnya itu.

....................................................................................

Mila menuruni mobil yang berhenti disebuah rumah mewah bercat biru itu, diikuti dengan juna.

"kak juna ngapain ikut turun?"

"kamu pergi sama saja jadi saya berkewajiban mengantar kamu pulang"

"ih nggan usah, mending kak juna pulang duluan, tugas aku banyak jadi nggak mungkin pulang cepet, nanti biar aja yang ngabarin mama"

"kalau kamu nyuruh saya pulang berarti kamu juga harus pulang dengan saya"

"yaudah terserah"Mila melangkah memasuki pagar rumah itu.

"eh mil panjang umur lo"Rizky yang baru saja melepas helmnya tersenyum lebar.

"udah masuk aja yuk, gue aus"Mila menhampirinya dengan wajah kesal

"eh muka lo kenapa?tunggu-tunggu itu siapa mil yang dibelakang lo?"Rizky membuntuti mila yang sudah lebih dulu masuk kedalam rumahnya. Rizky dan Mila memang sudah cukup dekat mereka bersahabat dari kelas 2 sekolah menenggah pertama, sejak Rizky pertama kali pindah ke Bandung.

"udah deh nggak usah banyak nanya, mending bikini gue minum ky"mila terduduk disofa sambal menyalakan tv.

"yaelah yang gue tuan rumah kali bukan pembantu"balas rizky sebelum beranjak menuju dapur

Sementara Juna mengikuti Mila dan duduk disofa terpisah disamping gadis itu.

"Katanya kamu mau ngerjain tugas, kenapa sekarang malah nonton tv?"

"yaelah kak, baru juga nyampe, nugasnya nanti dulu juga bisa"jawab mila seenaknya.

Rizky menghampiri keduanya dan duduk disamping Mila.

"Mana minumannya?"tangih mila

"Kalem masih dibikinin bi minah"jawab Rizky

"oh"

"eh mil dia siapa?perasaan lo nggak punya sepupu apalagi om deh"bisik rizky

"tanya aja sendiri" balas Mila tak acuh

"hai kak, kakak siapanya mila ya?"Rizky tersenyum simpul

"Saya calon suaminya"Mata Rizky membola mendengar hal itu

"ca ca-lon suami?"Rizky menatap sahabatnya mencoba meminta penjelasan, namun yang ditatap malah asik memperhatikan tayangan tv didepannya.

Lika-liku kehidupan Salwa [Pindah ke Hinovel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang