Lima

355 52 0
                                    

Ayo tekan bintang dulu dipojok kiri bawah

.

.

.

.

***

Irene mengerjapkan matanya yang masih terasa berat. Suara bising dari televisi yang masih menyala membantunya menyadari di mana ia tengah berada. Tubuh Irene tersentak setelah menyadari bahwa sedari tadi ia tertidur dalam pelukan Baekhyun.

Tanpa pikir panjang dia langsung menarik tubuhnya menjauh dari Baekhyun, membuat namja itu ikut terkejut dan menyentakkan kepalanya pada Irene.

"Kau sudah bangun?" tanyanya masih dengan nada dingin.

"Maaf aku, tertidur." Irene menggigit bibirnya sambil menundukkan kepalanya saat Baekhyun menatapnya.

Baekhyun tidak menjawab, dan Irene baru menyadari bahwa mereka hanya berdua di ruangan tersebut.

"Dimana Minah eonni?"

"Dia sudah pulang dari tadi," jawab Baekhyun datar.

Yeah, dia sudah pulang sejak sejam yang lalu. Mendengar jawaban Baekhyun, Irene langsung menyentakkan kepalanya pada jam dinding dan baru menyadari kalau dirinya tertidur selama dua jam. Bodoh, mengapa Irene bisa tertidur selama itu di pelukan Baekhyun.

"Mengapa kau tak membangunkanku?" Irene menaikkan kedua alisnya.

"Kau pikir aku tak membangunkanmu?" Baekhyun memberikan respon yang sama.

"Kau saja yang terlalu nyenyak hingga tak terusik sedikitpun."

Irene menggembungkan pipinya tidak tau lagi harus berkata apa pada Baekhyun. Namja itu meliriknya sejenak, lantas mematikan tv di depannya. Jujur Baekhyun sangat bosan sekarang. Dia bukan tipe orang yang hobi menonton tv selama berjam-jam, dan tadi ia menonton tv selama dua jam penuh hanya karena tidak ingin Irene terbangun kalau ia beranjak dari sana. Mengapa ia bisa melakukannya? Baekhyun menyesalinya sekarang.

"Bersiaplah, bukankah kita harus berbelanja?"

"Oh ne, aku akan mengganti pakaianku dulu." Irene beranjak ke kamar untuk mengganti pakaiannya, lantas pergi bersama Baekhyun ke supermarket terdekat.

...

Mereka langsung berangkat setelahnya. Tidak ada percakapan sama sekali saat dalam perjalanan, dan entah kenapa Irene jadi merasa tidak nyaman jika Baekhyun terus bersikap dingin seperti itu. Ayolah, padahal biasanya Irene sudah terbiasa dengan situasi canggung nan hening yang sudah menjadi kesehariannya itu, mengapa sekarang tidak berlaku lagi saat tengah bersama Baekhyun.

Irene mendorong troli belanjaan di tangannya, sedangkan Baekhyun tengah berjalan disampingnya sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

Baekhyun tidak melakukan apa-apa, namun raut wajah Irene seketika dipenuhi oleh rona merah. Bagaimana tidak, Baekhyun tampak begitu keren baginya, apalagi ditambah dengan tatapan iri yang dilayangkan oleh para yeoja di sekitar mereka. Membuat Irene tak bisa menyembunyikan rasa bangga dalam hati karena telah memiliki Baekhyun. Ingin rasanya untuk mengandeng lengan Baekhyun sambil bermanja-manja untuk menegaskan bahwa Baekhyun hanya miliknya. Tapi sayangnya itu mungkin hanya akan menjadi mimpi dari seorang Bae Irene.

"Kau ingin membeli apa? Ambil saja yang kau inginkan," ujar Irene pada Baekhyun.

"Kau saja yang cari, aku tidak mengerti apa yang dibutuhkan untuk keperluan dapur." Baekhyun berujar masih setia dengan nada dinginnya tanpa mengalihkan perhatiannya pada Irene. Membuatnya tidak menyadari bahwa setelah ia menyelesaikan kalimatnya Irene berhenti melangkah, sedangkan dirinya masih tetap berjalan. Jadi secara otomatis Irene tertinggal.

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang